WebNovels

Chapter 37 - Cermin Yang Menggigit

Saat malam semu merayap tanpa waktu, langit Pustaka Kosmos bergeser. Tak lagi kosong, tapi membelah seperti kelopak dimensi—dan dari sana…

muncul sesuatu yang mengerikan.

---

Entitas: Asalkan Kau Ragu

Dari kabut bercahaya gelap, muncul makhluk-makhluk tinggi dan memanjang, seperti tubuh manusia yang dilukis dengan pensil patah dan tinta emosi.

Kulit mereka bukan daging, melainkan fragmen ingatan.

Suara mereka bukan raungan, melainkan kalimat-kalimat yang pernah ditekan.

> "Kau hanya hidup karena dia menyelamatkanmu."

"Apa kau yakin dia tak akan meninggalkanmu?"

"Apa arti pilihan jika semua akan binasa?"

Lied, Elira, dan Kael hanya bisa menyaksikan, sebelum salah satu dari entitas itu—dengan wajah Elira sendiri—meloncat ke arahnya.

---

Pertarungan: Cermin Terbelah

Elira bereaksi cepat. Senjatanya terbuka dari sarung kristal lengannya, menembakkan pulsa biru ke sosok itu.

Tapi makhluk itu tidak menghindar.

Ia menangkap peluru energi... dan menyerapnya.

> "Karena kau ragu... aku ada," bisik makhluk itu sambil menirukan senyum Elira saat gugup.

Elira berteriak dan menerjang dengan bilah energinya. Tubuhnya melesat seperti kilat, tapi entitas itu berubah bentuk menjadi bayangan tipis lalu menyelinap ke baliknya—menggumamkan kata-kata ibunya yang sudah mati.

---

Kael dan Wujud Logika Tumbang

Di sisi lain, Kael menghadapi entitas lain—versi dirinya dalam baju Chronovian.

Dengan nada kaku dan tatapan dingin, makhluk itu bertanya:

> "Jika probabilitas Lied sukses hanya 6,3%, mengapa kau masih bersamanya?"

"Apa karena harapan… atau karena takut sendirian?"

Kael menyerang dengan drone plasma. Tapi setiap ledakan hanya membelah udara dan menimbulkan pantulan dirinya sendiri di dalam kabut. Logikanya dilawan dengan logika yang lebih sadis.

Ia mulai kehabisan kata—karena makhluk itu menggunakan argumen yang sama dengan pikirannya sendiri.

---

Lied dan Terra-∞: Di Tengah Retakan

Sementara itu, Lied naik ke kokpit Terra-∞. Tapi saat unit Mecha itu menyatu kembali, sesuatu terasa asing. Sistem emosi Terra menunjukkan gangguan.

> "Fragmen dari dalam dirimu... masuk ke sistemku," ujar Terra-∞.

"Aku melihat dirimu... yang ingin menyerah."

Lied menarik napas panjang. Ia tahu... pertarungan ini bukan hanya tentang menang. Tapi tentang menyambung dirinya kembali—dan membantu timnya melawan bayangan mereka sendiri.

---

Pertarungan Puncak: Bersama dalam Kejatuhan

Dengan sistem stabil yang mulai membaik, Terra-∞ menyatu penuh. Lied menarik energi dari inti kristal hasil Node ε-Origin-Null. Tembakan pertama membelah udara dan menghantam entitas Kael palsu.

> "Ini bukan tentang probabilitas. Ini tentang keyakinan."

Elira, yang mulai pulih dari tekanan emosionalnya, membentuk perisai cahaya dan menusuk jantung entitas yang menyerupai dirinya—menyadari bahwa hanya dengan menerima luka, ia bisa menang.

> "Aku memang takut... Tapi aku tetap memilih percaya."

Kael tersenyum tipis. "Aku tak butuh statistik saat punya alasan."

---

Akhir Pertarungan: Retakan Tertambal Sementara

Dengan satu ledakan gabungan dari Terra-∞, seluruh medan energi Voidverse di tempat itu meledak. Makhluk-makhluk itu menjerit—tidak sebagai monster, tapi sebagai fragmen narasi yang hancur karena kehilangan tempat berpijak.

Kabut menyurut. Keheningan kembali.

Tapi semuanya tahu—ini bukan akhir. Ini hanya awal dari kebenaran yang lebih dalam.

More Chapters