WebNovels

Chapter 36 - Fraktur Dalam Diri

Di bawah langit yang tak berwarna, tim Lied mendirikan kemah sementara di celah Fraktur Narasi. Mereka tidak tahu apakah hari telah berlalu atau belum pernah ada. Tapi mereka tahu satu hal:

Sesuatu telah berubah.

Voidverse telah menyusup.

Dan itu bukan serangan fisik.

Itu adalah bisikan di dalam jiwa.

---

Elira: Cermin dari Luka Lama

Elira terbangun lebih awal dari biasanya. Di sekelilingnya, kabut menggantung rendah seperti mimpi yang belum selesai. Saat ia memandang ke dalam refleksi air dari mata Terra-∞ yang tertidur, ia melihat bukan dirinya—

melainkan versi dirinya yang tidak pernah bertemu Lied.

> "Tanpa dia… aku tak pernah keluar dari penjara waktu itu," bisik refleksi itu.

"Kau hidup karena bergantung padanya."

Elira menggertakkan gigi. "Aku bukan bayangan dari masa lalu."

> "Tapi apa kau yakin... dia masih orang yang sama yang menyelamatkanmu?"

Refleksi tersenyum—bukan dengan wajah Elira, tapi wajah sang ibu yang telah lama mati. Suara bercampur dalam kepedihan.

Elira mundur, gemetar. Tapi ia tidak mengatakan apa pun pada yang lain. Ia takut... mereka juga melihat hal serupa.

---

Kael: Logika yang Retak

Kael mencatat data kosmis di panel holografik, tapi angka-angka mulai berubah sendiri. Tidak salah. Bukan error.

Voidverse telah menulis ulang persamaan dalam pikirannya.

> "Void = Kehendak Tak Berarah"

> "Pilihan = Ilusi Konsistensi"

> "Lied = Variabel Salah"

Ia memukul panel itu. Tapi semakin keras ia mencoba menolak, semakin kuat logika itu menjebaknya.

> "Lied membawa kita ke kehancuran, bukan keselamatan," kata suaranya sendiri—tapi datang dari arah lain.

"Semesta tak lagi menerima dia sebagai jawaban."

Kael menutup matanya. Ia pernah mempercayai Lied dengan hidupnya. Tapi sekarang... pikirannya sendiri tak lagi pasti.

---

Lied: Sunyi yang Menyesakkan

Lied menyendiri, menyatu dengan struktur Terra-∞, mencoba menyelami medan semesta. Tapi bahkan Terra, meskipun setia, tidak sepenuhnya diam.

> "Energi kita mulai menyimpang," ucap Terra dengan datar. "Ada suara lain... mencoba menulis ulang kenangan."

> "Apa kau bisa menahan mereka?"

> "Aku bisa menahan... untuk saat ini. Tapi bukan tanpa pengorbanan."

Lied menatap ke langit tak berbintang.

Ia bisa merasakan sesuatu mulai hancur dalam kelompoknya—bukan dari luar, tapi dari dalam.

---

Voidverse: Serangan Sunyi

Voidverse tidak datang dalam bentuk mecha raksasa atau makhluk aneh.

Mereka datang sebagai ide.

Sebagai keraguan kecil,

bisikan saat seseorang diam terlalu lama.

sebagai "bagaimana jika" yang merayap saat semua tertidur.

---

Retakan yang Tak Terlihat

Saat malam semu kembali jatuh, tim berkumpul dalam keheningan. Mereka tidak saling bertatapan. Masing-masing menyimpan sesuatu. Masing-masing terguncang.

Tapi tidak ada yang bicara.

Karena jika mereka mengatakannya—mungkin Voidverse akan benar-benar menang.

> Karena pertarungan kali ini bukan untuk menyelamatkan semesta…

...tapi untuk tetap percaya satu sama lain.

More Chapters