Langit kosmik telah tenang.
Voidverse telah surut.
Spiraeum perlahan menutup diri, menyimpan narasi lama dalam keabadian diam.
Namun bagi Lied Rayrate, keheningan semesta bukanlah akhir—melainkan pintu masuk bagi pertanyaan yang lebih dalam:
"Jika semesta sudah sembuh… lalu apa yang masih harus dicari?"
---
Galaksi Vernixa, Orbit Ke-7 — 127 Tahun Cahaya dari Bumi
Lied berdiri di tepi balkon observatorium kapal barunya, Astralis Zero.
Terra-∞ beristirahat di hangar, tubuhnya dilapisi kembali dengan logam biru yang kini memancarkan nadi organik—pertanda bahwa dia bukan lagi sekadar mesin perang, tapi makhluk dengan kehendak.
Di sebelahnya, Elira menggeser panel holografik. Ia memantau gelombang anomali yang datang dari wilayah luar peta.
> "Ini bukan sisa Voidverse… bentuk gelombangnya tak dikenal. Lebih tua. Lebih dalam."
"Seperti panggilan dari semesta... yang belum pernah ditulis."
Lied mengangguk pelan, menatap ke arah konstelasi tak bernama yang mulai menyala di cakrawala.
> "Mungkin... kita belum benar-benar menyentuh dasar realitas."
---
Kael: "Kau yakin kita masih dibutuhkan di sini?"
Kael masuk ke ruang komando, mengenakan armor ringan berwarna gelap. Di punggungnya kini tertempel pedang dimensi yang tak lagi dipakai sejak pertempuran di Spiraeum.
> "Aku rasa dunia sudah cukup tenang sekarang. Kita bisa hidup damai. Kau bisa membangun rumah. Elira bisa bikin orkestranya."
"Tapi kau... kau malah mengarahkan kapal ke wilayah tak bertanda."
Lied menjawab tanpa menoleh.
> "Karena cahaya itu belum padam. Tapi juga belum sepenuhnya hidup."
"Ada sesuatu di sana. Bukan ancaman... lebih seperti panggilan."
---
Anomali Tersembunyi
Sistem navigasi menangkap keberadaan Blackscript, sebuah serpihan dimensi yang tidak tercatat bahkan oleh pustaka Spiraeum.
Menurut Elira, tempat itu bisa menjadi "jejak tulisan awal yang tidak pernah selesai."
Terra-∞ mengaktifkan sebagian kesadarannya, menyampaikan pesan yang menggetarkan:
> "Aku mengenali fragmen itu… tapi tidak dari waktu atau ruang ini. Seolah-olah itu adalah bagian dari kita… yang belum pernah lahir."
---
Menuju Takdir yang Belum Dikenal
Mesin warp diaktifkan. Astralis Zero memanjang, menghilang dalam pancaran cahaya gelap ungu.
Tujuannya: Blackscript — tempat di mana mungkin, narasi baru sedang menunggu untuk ditulis oleh tangan yang belum pernah menyentuh pena.
Dan Lied, bukan lagi hanya pewaris narasi lama.
Kini, ia adalah penulis pertama untuk dunia yang belum pernah bernama.
---
> "Jika kisah ini berakhir... maka izinkan aku menulis kisah baru.
Bukan untuk menyelamatkan. Tapi untuk mengerti."