Galaksi Outer-Tral, Pelabuhan Antarbintang Lunikra
Di tengah riuh aktivitas pelabuhan antarbintang yang mengambang di sabuk asteroid, Astralis Zero berhenti untuk pengisian ulang energi kuantum sebelum masuk ke wilayah tak bernama.
Lied berdiri di geladak depan, menatap riuhnya lalu lintas. Ia tak menyangka, di tempat seperti ini, takdir mempertemukannya dengan dua individu yang tak kalah terikat dengan panggilan misterius dari Blackscript.
---
1. NAREYA VOLLEN — "Penterjemah Resonan Dimensi"
Seorang wanita muda berambut merah pendek, dengan mata kiri bionik yang terus menyala biru. Ia ditemukan oleh Elira dalam forum virtual pengamat gelombang kuantum, membahas anomali tak dikenal yang sama dengan yang mereka lacak.
> "Gelombang yang kalian kejar itu... bukan hanya suara dimensi. Itu gema dari narasi yang tak pernah selesai. Dan aku bisa menerjemahkannya."
Nareya adalah mantan peneliti yang kehilangan seluruh timnya ketika menyelidiki fenomena "Naskah Cacat" di perbatasan waktu. Ia satu-satunya yang selamat, dan sejak itu matanya terus-menerus melihat potongan masa depan yang belum tertulis.
> Elira mengangguk padanya. "Kami butuh seseorang yang bisa membaca apa yang bahkan belum ditulis."
Lied menjawab, "Selamat datang di kapal penulis yang tersesat."
---
2. RUVEN DRAST — "Pembawa Senyap dari Kehampaan"
Pria tinggi dengan kulit kecokelatan dan rambut keperakan yang selalu menutupi sebelah wajahnya. Ia adalah mantan anggota Kuil Hening—sebuah ordo tersembunyi yang menjaga batas antara semesta dan kekacauan absolut.
Ruven tak banyak bicara. Tapi satu hal membuat Lied mempercayainya:
> Saat Lied menyebut kata Blackscript, Ruven langsung menjawab:
"Aku pernah dilahirkan di sana. Atau... sesuatu dalam diriku pernah menulisnya."
Ruven membawa senjata unik bernama Shiv'Kael, bilah lipat yang mampu mengiris narasi aktif, membuat waktu di sekitarnya stagnan sejenak.
Kael sempat mencibir:
> "Kita merekrut orang yang lebih misterius daripada Terra sendiri sekarang?"
Tapi Lied hanya tersenyum.
> "Kita butuh semua suara—bahkan yang nyaris diam."
---
Misi yang Semakin Dalam
Astralis Zero sekarang diisi oleh enam sosok yang masing-masing membawa fragmen masa lalu, masa depan, dan kemungkinan yang belum tertulis:
Lied Rayrate, sang pewaris narasi
Elira, penjaga hati dan irama
Kael, sang perisai yang mulai percaya
Terra-∞, sang mecha yang hidup dan belajar
Nareya, sang penerjemah gema semesta
Ruven, bayangan sunyi yang membawa ujung dari sebuah awal
---
Persiapan Menuju Blackscript
> "Setelah ini," ujar Lied kepada tim, "tidak ada catatan, tidak ada peta, dan tidak ada jalan pulang yang pasti."
> Elira memegang tangannya sejenak, sebelum berkata,
"Tapi kalau ini jalur yang akan menyelamatkan semesta dari kehampaan baru... kita akan berjalan bersamamu."
Ruven mengaktifkan Shiv'Kael, mengukir simbol kecil di dinding kapal: ∞→∅
> "Itu lambang perubahan... dan kehancuran."
Dan Nareya—dengan tatapan terpaut jauh ke ruang hampa bintang—berbisik,
> "Aku mendengar mereka berbisik... di sana, dalam hitamnya skrip yang tak selesai... mereka menunggumu, Lied."