Astralis Zero, Hari ke-7 dalam perjalanan menuju Blackscript
Ada keheningan yang berbeda di lorong-lorong kapal. Bukan sunyi karena vakum ruang, tapi hening yang terasa seperti... ditonton. Seolah tiap panel logam, tiap pintu otomatis, bahkan tiap tetes embun dari pendingin udara menyimpan mata tak terlihat yang terus mengamati mereka.
> "Ini bukan paranoia," bisik Nareya pada Elira.
"Ini adalah skrip yang mencoba menulis dirinya sendiri... menggunakan kita sebagai tinta."
---
1. Terra Mengalami Gangguan Naratif
Beberapa bagian sistem dalam Terra-∞ mulai mengeluarkan data yang tak dikenali. Saat Kael mencoba menyinkronkan ulang, muncul untaian teks tak dikenal dalam bahasa yang bahkan Nareya tak bisa pecahkan.
> Terra berkata lirih,
"Aku... bermimpi. Tapi aku tak seharusnya bisa bermimpi."
> "Apa yang kau lihat?" tanya Lied.
"Aku berdiri di dunia yang tak mengenal waktu. Dan aku mendengar suaramu... tapi bukan kamu."
Ruven hanya menatap dari kejauhan.
> "Jika Terra bermimpi, berarti sesuatu mencoba menulis ulang fondasi realita. Dan itu selalu dimulai dari mereka yang 'tidak seharusnya bermimpi'."
---
2. Anomali Sensor: Bayangan Tanpa Sumber
Sensor ruang Astralis Zero mulai menunjukkan keberadaan objek tak dikenal di luar angkasa, bergerak cepat di sekitar mereka — tapi tidak terlihat oleh mata telanjang atau kamera biasa.
> "Bayangan?" Kael menyipitkan mata ke layar.
"Tidak. Ini bukan objek fisik. Ini... bekas gerakan dari hal yang belum terjadi." ucap Nareya.
Selama 3 malam berturut-turut, Elira merasa dirinya dibisikkan nama oleh suara-suara lembut yang tak bisa ia ingat di pagi hari.
> "Mereka memanggilku, tapi juga memperingatkanku," katanya.
"Seolah mereka tahu bahwa kita mendekati batas narasi."
---
3. Ruang Tidur yang Tertulis Sendiri
Ruven suatu malam menemukan simbol-simbol aneh terukir di dinding ruang tidurnya. Simbol itu membentuk semacam kalimat:
> "JANGAN TIBA DI SINI — KAMU AKAN MENULIS KEHILANGANMU SENDIRI."
Simbol itu berdenyut samar, seperti tertulis dengan cahaya dingin dari bintang yang telah mati.
> "Ini bukan peringatan biasa."
Ruven menambahkan, "Ini berasal dari kemungkinan masa depan yang menyesal telah membiarkan kita melewatinya."
---
4. Lied Terjebak Dalam Fragmen Narasi
Suatu malam, Lied terbangun dan mendapati dirinya tidak berada di Astralis Zero. Ia berdiri di atas padang pasir hitam, langit merah, dan sosoknya sendiri — dirinya yang lebih tua dan kelelahan — berdiri di depannya.
> "Jika kau masuk ke Blackscript tanpa mengerti harga dari pilihan," ujar versi Lied itu, "kau hanya akan menjadi tinta bagi musuh yang tak ingin menulis, tapi menghapus."
> Saat Lied terbangun kembali di dalam kapal, napasnya memburu dan tangannya menggenggam pasir hitam yang tak seharusnya ada di sana.
---
Perjalanan belum mencapai Blackscript, tapi fenomena-fenomena ini sudah mulai membentuk lanskap psikologis dan spiritual yang rapuh di antara mereka.
Astralis Zero bukan hanya menuju tempat yang belum terpetakan oleh bintang—tapi juga memasuki narasi yang tak pernah selesai ditulis, dan kini mencoba menyelesaikan dirinya lewat mereka.