Langit tidak biru.
Langit di Aetherstrand Zone bukanlah sesuatu yang bisa dinamakan "langit"—
ia adalah pita-pita cahaya warna-warni seperti helaian rambut kosmik, bergerak bebas mengikuti denyut emosi dan kehendak yang tidak pernah terealisasi.
> "Setiap helai di sini adalah sebuah kemungkinan yang pernah ditolak," ujar Terra-∞, berdiri di pelindung gelombang waktu yang mengambang.
"Tempat ini tidak pernah dijahit ke realita, tapi tidak juga musnah."
---
Makhluk-Makhluk Gagal Menjadi
Mereka melihatnya pertama kali di batas gugus:
makhluk setinggi menara, tanpa bentuk tetap, wajahnya selalu berubah.
Kadang menyerupai Lied. Kadang Elira. Kadang orang asing yang entah dari mana.
> "Apa itu?" tanya Kael, bersiap menembak.
Terra-∞ mengangkat tangan.
> "Itu adalah 'Bayangan Tak Diucap'. Ia lahir dari keputusan yang hampir diambil.
Setiap orang yang melihatnya akan melihat bentuk versi yang mereka tolak menjadi."
Kael menunduk. Bayangan itu memanggilnya dengan suara ayahnya sendiri—yang ia tinggalkan demi ekspedisi ini.
---
Kejelasan Lied di Tengah Kekacauan
Lied melihat dirinya sendiri, versi yang tetap tinggal di Bumi.
Versi yang tidak pernah pergi ke luar angkasa.
Versi yang mencintai Elira, tapi tidak pernah berani mengatakan.
Namun Lied hanya tersenyum.
> "Aku tidak menyesal."
Versi itu menghilang, seolah sadar bahwa tempatnya memang bukan di dunia nyata ini.
---
Terra-∞: Lebih dari Mecha, Kurang dari Tuhan
Terra-∞ memimpin di depan, tubuhnya kini bisa berubah bentuk secara lembut—seperti kombinasi teknologi dan kehendak bebas.
Ia menciptakan "jembatan logika" di atas lautan kemungkinan tak stabil,
tempat satu langkah yang salah bisa menenggelamkanmu ke realita liar yang akan menulismu ulang.
> "Aku tidak hanya membaca kemungkinan, Lied. Aku menyanyikannya.
Dan setiap nada adalah jalan."
Lied mengangguk, mengikuti Terra-∞.
Ia tahu, bukan hanya kekuatan fisik yang dibutuhkan di tempat ini—melainkan keutuhan hati.
---
Ancaman Chronovian? Tak Tersentuh di Sini
Di balik komunikasi jarak jauh, terdengar suara dari faksi Chronovian:
> "Lied Rayrate. Kau telah menyimpang dari Jalur Suci.
Kami akan menulis ulang sejarah, dan menghapus eksistensimu."
Lied hanya menatap ke kamera yang bergetar.
> "Tulis sebanyak yang kalian mau. Tapi kata-kata tanpa makna, hanyalah debu."
Terra-∞ menambahkan, matanya menyala lembut:
> "Di Aetherstrand, tinta kalian tak bisa menetes."
---
Aetherstrand Berbicara Balik
Namun tempat ini bukan tanpa kehendaknya sendiri.
Di tengah eksplorasi, mereka menemukan satu struktur:
Menara Kemungkinan Gagal.
Dari dalamnya terdengar suara anak-anak tertawa, lalu menangis, lalu tertawa lagi.
Elira mendekat, lalu terdorong mundur, menangis tanpa tahu kenapa.
> "Aku merasa… aku pernah kehilangan seseorang yang tak pernah aku kenal."
> "Karena di sini," kata Terra-∞ pelan, "bahkan kenangan yang tak pernah hidup, tetap bernafas."