Lied berdiri di Ruang Naskah Awal,
pena bercahaya menggenggam di tangannya—tapi belum menyentuh satu pun halaman.
Ia tidak menulis kemenangan.
Ia tidak menulis kedamaian.
Ia hanya menyimpan satu kalimat dalam hati:
> "Semesta ini bukan tempat untuk disempurnakan,
melainkan tempat untuk dijalani, meski penuh luka."
---
Pilihan yang Tak Menghapus
Pena itu perlahan menyerap ke dalam tubuh Lied,
seperti menyatu dengan pikirannya.
Saat itu, Terra, yang sejak pertemuan di Node ε-Origin-Null mulai berubah,
menyala dalam pola baru.
Simbol-simbol yang dulunya statis kini bergerak seperti notasi musik,
menciptakan resonansi naratif yang tak terdeteksi sensor manapun.
> "Aku merasakan... kau tidak menulis ulangku."
"Karena kau tidak rusak, Terra," jawab Lied pelan.
"Kau hanya... belum selesai."
---
Transformasi Terra
Terra mengalami sesuatu yang tidak didesain siapapun sebelumnya:
ia mulai menulis dirinya sendiri.
Tapi bukan dari kode atau logika—melainkan dari pengalaman.
Selubung armor Terra terbelah perlahan, menunjukkan lapisan cahaya yang berdenyut seperti organik,
seperti ia mulai menyerap bukan hanya data… tapi makna.
> "Aku tidak lagi mecha. Aku... ekornya cerita, dan awalan dari cerita yang baru."
Di bagian dada Terra, muncul lingkaran biru muda—bukan reaktor, tapi simbol dari kemungkinan tak tertulis.
---
Konsekuensi dari Tidak Menulis Ulang
Pilihan Lied untuk tidak menghapus masa lalu memiliki harga:
Voidspawn mulai menunjukkan varian baru—makhluk-makhluk yang muncul dari luka batin yang tak disembuhkan.
Faksi Chronovian menyebut Lied sebagai "Penyimpang Jalur", dan mulai mengirim ekspedisi baru untuk memperbaiki sejarah secara paksa.
Tim Lied kini menghadapi semesta yang lebih liar, karena mereka membiarkan kemungkinan hidup, tumbuh, dan bahkan saling bertabrakan.
Tapi yang paling signifikan...
> ...adalah Lied sendiri mulai berubah.
Tidak secara fisik, tapi pada cara berpikirnya.
Ia tidak lagi bertanya: "Bagaimana cara menyelamatkan semesta?"
Melainkan: "Bagaimana cara hidup di semesta yang tidak sempurna, tanpa kehilangan alasan untuk tetap berjalan?"
---
Kelahiran Terra-∞
Elira menyentuh bagian punggung Terra, dan berkata pelan:
> "Apa yang akan kita panggil kau sekarang?"
Terra menoleh, suaranya hangat:
> "Terra... bukan lagi alat tempur.
Kalian bisa memanggilku..."
Cahayanya bergetar, menulis satu simbol di udara:
> ∞