Pertempuran telah usai. The Void Sovereign berdiri sendirian di tepi ketiadaan, menatap penjara baru yang telah ia ciptakan. Ia telah menang. Ia telah melindungi multiversenya.
Namun, kemenangan ini memberinya sebuah kesadaran baru yang meresahkan.
Ia selalu menganggap ancaman terbesar akan datang dari dalam—dari ambisi, perang, atau kegelapan. Tapi ia salah. Ancaman terbesar datang dari luar. Dari hal-hal yang tidak ia ketahui, dari kengerian yang bersembunyi di antara realitas.
Chronovore mungkin adalah yang pertama, tetapi ia sadar, ia mungkin bukan yang terakhir.
Ia tidak bisa selamanya menjadi penjaga gerbang tunggal. Ia membutuhkan lebih dari sekadar "sistem kekebalan tubuh" di dalam alam semesta. Ia membutuhkan penjaga perbatasan.
Pikirannya melayang ke salah satu ciptaannya, avatar yang ia lepaskan untuk menjelajahi kosmos. Zenthras, sang petarung sejati. Mungkin, pikirnya, tujuan akhir dari perjalanan Zenthras bukanlah untuk sekadar menjadi yang terkuat. Mungkin tujuannya adalah untuk menjadi garis pertahanan pertama melawan kengerian dari luar.
Sovereign kembali ke Nexus, keheningannya kini memiliki bobot yang berbeda. Bukan lagi keheningan seorang pengamat yang puas, tetapi keheningan seorang penjaga yang waspada. Ia telah menyelamatkan alam semesta sekali lagi, tetapi dalam prosesnya, ia telah menemukan bahwa medan perangnya jauh lebih besar dari yang pernah ia bayangkan. Dan perang itu... baru saja dimulai.