WebNovels

Chapter 39 - Bab 40: Sang Pemakan Dunia dan Pemujaan yang Salah

Di galaksi Andromeda purba, sebuah planet hijau subur bernama Xylos menjadi rumah bagi peradaban serangga cerdas yang baru saja menemukan api. Mereka adalah makhluk yang rapuh, tetapi penuh potensi. Potensi yang akan segera padam.

Dari kedalaman angkasa, datanglah Geovore, sebuah entitas seukuran bulan yang terbuat dari batu dan magma hidup. Misinya sederhana: ia adalah pemakan inti planet. Ia tidak jahat, ia hanya lapar, dan inti cair Xylos adalah hidangan yang sempurna.

Saat Geovore mulai memposisikan bor magmanya untuk menembus kerak planet, sesosok figur muncul di hadapannya. Zenthras.

Ia merasakan lonjakan energi Geovore dari beberapa sistem bintang jauhnya dan melihatnya sebagai tantangan kekuatan yang murni. Pertarungan pun dimulai. Geovore menembakkan meteor-meteor cair seukuran gunung. Zenthras menghancurkannya dengan satu pukulan bergelombang kejut. Geovore mencoba menghantamnya dengan tubuh batunya yang masif. Zenthras menangkapnya, dan dengan pengerahan tenaga yang luar biasa, ia membalikkan momentum makhluk seukuran bulan itu dan membantingnya ke asteroid terdekat, menghancurkan cangkang luarnya.

Pertarungan berakhir saat Zenthras memfokuskan energi ke telapak tangannya dan melepaskan sebuah ledakan dahsyat yang menghancurkan bor inti Geovore, melumpuhkannya. Makhluk itu, kini terluka parah dan tidak bisa lagi makan, melayang tanpa daya dan perlahan mati di orbit planet.

Di permukaan Xylos, para serangga cerdas menyaksikan pertunjukan kekuatan dewa di langit mereka. Ketika Zenthras turun ke permukaan untuk merasakan gravitasi planet sejenak, mereka semua keluar dari gua-gua mereka. Mereka bersujud serempak, menggetarkan antena mereka, dan mempersembahkan pemimpin suku mereka sebagai korban untuk "Dewa Penyelamat" mereka.

Zenthras menatap mereka. Ia tidak melihat rasa terima kasih. Ia melihat kelemahan. Mereka ingin mengganti satu kekuatan yang mengancam mereka dengan kekuatan lain untuk mereka sembah. Mereka tidak belajar untuk menjadi kuat, mereka hanya mencari tuan yang baru.

Merasa jijik, Zenthras bahkan tidak memberi isyarat. Ia hanya berbalik, melompat dari planet itu, dan menghilang ke angkasa, meninggalkan peradaban itu dalam kebingungan total. Penolakan dari dewa mereka adalah pelajaran pertama yang memaksa mereka untuk akhirnya bergantung pada diri mereka sendiri.

More Chapters