Waktu, bagi The Void Sovereign, adalah sebuah konsep yang cair. Dari atas singgasananya di Nexus, ia menyaksikan eon berlalu seperti butiran pasir.
Ia melihat galaksi-galaksi lahir, terbakar terang dengan miliaran bintang, lalu meredup dan mati, persis seperti bunga di taman kosmik. Ia menyaksikan kebangkitan dan keruntuhan kekaisaran-kekaisaran agung yang tidak pernah diketahui umat manusia: Kekaisaran Kree yang militeristik, Kekaisaran Shi'ar yang megah, dan Kekaisaran Skrull yang penuh intrik. Mereka berperang, berdagang, dan menulis sejarah mereka sendiri di antara bintang-bintang. Sovereign hanya mengamati.
Ia merasakan kelahiran entitas-entitas kuat yang kelak akan disebut dewa oleh ras-ras yang lebih muda. Ia melihat Odin yang perkasa menempa kerajaannya di Asgard, Zeus yang angkuh mendirikan tahtanya di Olympus, dan Ra yang agung membawa cahaya ke pantheon Mesir. Kekuatan mereka nyata, tetapi bagi Sovereign, mereka adalah penguasa-penguasa lokal yang kuat, bukan pemain di panggung kosmik yang sesungguhnya. Ia membiarkan mereka.
Di perbatasan realitas, ia selalu merasakan kehadiran Zenthras yang stabil dan waspada. Sebuah detak jantung yang konstan di ujung ketiadaan, sebuah kepastian yang menenangkan bahwa benteng terluar dijaga dengan baik.
Di dalam alam semesta, "Proyek Genesis"-nya mulai menunjukkan hasil pertama. Di sebuah planet yang dihuni oleh kehidupan mesin, sebuah tim yang terdiri dari lima robot membentuk sebuah aliansi, secara naluriah menyadap "Jaringan Prisma" dan menjadi tim pelindung pertama yang menyerupai Super Sentai. Di dunia lain yang gelap dan penuh korupsi, seorang wanita yang keluarganya dibunuh oleh sindikat kejahatan merasakan "Benih Rider" aktif di dalam dirinya, memberinya kekuatan untuk menjadi pembalas dendam bertopeng pertama.
Dan Codex Prime, atau Omnitrix, berpindah tangan dari satu peradaban kuno ke peradaban lain, dianggap sebagai relik suci atau artefak berbahaya, tujuan sejatinya sebagai jembatan pemahaman masih menjadi misteri.
Namun, di antara triliunan dunia yang ia amati, perhatiannya selalu kembali ke satu planet kecil berwarna biru kehijauan. Bumi. Rumahnya yang telah lama hilang.
Ia mengamati avatarnya, "Adrian Vance", yang hidup di antara manusia, menua dengan sangat lambat. Vance menjadi tangan tersembunyi yang membimbing sejarah. Ia berbisik di telinga para pemimpin, mendanai para ilmuwan jenius, dan mendirikan organisasi-organisasi yang menjaga stabilitas dunia dari ancaman yang tidak terlihat. S.P.D. hanyalah salah satu dari banyak proyeknya.
Kemudian, di akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, Sovereign merasakan sebuah percepatan. Sesuatu yang telah lama tertidur di dalam planet itu mulai bangkit. Energi sisa dari kehadirannya sendiri, digabungkan dengan berbagai peristiwa kosmik, mulai mengaktifkan potensi tersembunyi dalam skala besar. Benih X-Gene mulai bersemi di mana-mana.
Dan kemudian, datanglah riak yang paling keras.
Dari sebuah gua di Afghanistan, sebuah ledakan energi yang kasar namun penuh tekad terpancar. Sovereign memfokuskan perhatiannya. Ia melihat seorang pria, seorang miliarder jenius yang arogan dan sekarat, menciptakan sebuah keajaiban di dalam kotak besi untuk menyelamatkan hidupnya dan melarikan diri. Tony Stark.
Sovereign menyaksikan Stark menyempurnakan armornya, menyatakan dirinya sebagai Iron Man, dan melawan terorisme. Ia melihat seorang pria yang cacat, baik secara fisik maupun emosional, yang memilih untuk mengubah traumanya menjadi perisai bagi dunia.
Ini bukan kekuatan yang diberikan oleh dewa atau lahir dari mutasi. Ini adalah kekuatan yang ditempa oleh kecerdasan, penyesalan, dan kehendak manusia.
Di dalam Nexus yang sunyi, untuk pertama kalinya dalam jutaan tahun, Sovereign merasakan secercah harapan yang tulus untuk spesies asalnya. Ia melihat potensi yang selalu ia yakini ada di dalam diri manusia.
Ia menyandarkan punggungnya di singgasananya dan memfokuskan sebagian besar kesadarannya ke Bumi. Ia merasa bahwa semua rencananya yang agung, semua faksi yang ia ciptakan, dan semua kekacauan alami alam semesta akan segera bertemu dan bertabrakan di planet kecil ini.
Zaman keheningan agungnya telah berakhir.
Zaman para pahlawan akan segera dimulai.