WebNovels

Chapter 34 - Bab 35: Kehendak yang Tak Tergoyahkan

Aura merah di sekitar Sovereign menghilang. Sebagai gantinya, sebuah tekanan yang tak terbayangkan mulai memancar darinya. Ia tidak lagi memproyeksikan kekuatannya keluar; ia menariknya ke dalam, memadatkannya hingga ke tingkat yang mustahil.

Ia menjadi pusat gravitasi konseptual. Titik absolut dari "di sini dan saat ini".

Upaya Chronovore untuk memakan waktu menjadi sia-sia. Ia bisa melahap masa lalu dan masa depan, tetapi ia tidak bisa menyentuh "masa sekarang" yang dipertahankan oleh kehendak Sovereign. Seperti mencoba memakan pusat dari sebuah lubang hitam, semakin ia mencoba, semakin ia terhisap ke dalam singularitas kehendak Sovereign.

Chronovore mulai panik. Untuk pertama kalinya dalam eksistensinya yang tak terhitung, ia merasakan dirinya terikat. Terjebak. Ia tidak bisa maju, ia tidak bisa mundur. Ia terperangkap dalam tatapan mata Sovereign yang kini telah terbuka, membara dengan ketenangan yang absolut.

"Engkau lapar," kata Sovereign, suaranya untuk pertama kalinya menembus ketiadaan dan memasuki kesadaran primitif Chronovore. "Maka, makanlah ini."

Sovereign mengulurkan tangannya. Dari telapaknya, sebuah bola energi kecil terbentuk. Itu bukan energi penghancur. Itu adalah esensi murni dari kekuatan Jiren dalam dirinya—konsentrasi tak terbatas dari kekuatan, pertempuran, dan kehendak untuk melampaui batas. Itu adalah sebuah "makanan" yang begitu padat dan tak terbatas, sebuah hidangan yang tidak akan pernah bisa selesai dimakan.

Naluri Chronovore mengambil alih. Ia melihat sumber energi yang tak terbayangkan itu dan, tanpa berpikir, ia melahapnya.

Saat bola energi itu masuk ke dalam "mulut"-nya, efeknya langsung terasa. Chronovore mulai tumbuh dengan kecepatan yang tak terkendali. Ia menjadi lebih besar, lebih kuat, warnanya menjadi lebih intens. Namun, ia tidak bisa berhenti. Energi itu terus membelah diri di dalam dirinya, memaksanya untuk terus makan dan tumbuh.

Ia menjadi begitu besar hingga massanya sendiri mulai meruntuhkan keberadaannya yang paradoks. Ia menjadi terlalu "nyata" untuk bisa eksis di antara realitas.

Dengan pekikan terakhir yang mengguncang fondasi multiverse, Chronovore runtuh ke dalam dirinya sendiri, menciptakan sebuah singularitas baru—sebuah lubang hitam konseptual yang terkunci selamanya di Kehampaan Luar, terus-menerus memakan energi tak terbatas yang diberikan Sovereign, terperangkap dalam siklus lapar dan makan yang abadi.

More Chapters