Dengan tujuan baru ini, Sovereign memulai pekerjaan paling subtil namun paling luas yang pernah ia lakukan. Ini bukan lagi tentang menciptakan kehidupan, tetapi tentang menciptakan potensi.
Langkah Pertama: Menciptakan "Jaringan Prisma"
Ia mengumpulkan konsep "kerja sama tim", "persahabatan", dan "kekuatan gabungan". Ia memintalnya menjadi seberkas energi multi-spektrum yang hidup. Ini bukan energi mentah, melainkan sebuah jaringan dimensional yang sadar, sebuah sumur kekuatan. Ia menempatkan Jaringan Prisma ini di sebuah sub-ruang yang berbatasan dengan semua realitas, membuatnya tidak terlihat tetapi dapat diakses. Hanya peradaban atau organisasi yang menunjukkan komitmen sejati pada persatuan dan keadilan yang secara naluriah dapat merasakan keberadaannya dan belajar untuk "menyadap" kekuatannya, memungkinkan mereka untuk menciptakan tim Super Sentai/Power Rangers mereka sendiri.
Langkah Kedua: Menempa "Benih Rider"
Selanjutnya, ia beralih ke konsep yang berlawanan: kekuatan individu, pemberontakan tunggal melawan takdir. Ia mengambil esensi dari kehendak Jiren dalam dirinya—tekad yang tak tergoyahkan—dan menempa miliaran "benih" energi seukuran atom. Setiap Benih Rider adalah janji kekuatan yang tertidur, sebuah potensi untuk transformasi.
Ia tidak memilih siapa yang akan menerimanya. Sebaliknya, ia melakukan tindakan iman yang luar biasa. Ia membuka tangannya dan melepaskan benih-benih itu ke dalam arus kosmik, membiarkan mereka melayang melintasi galaksi selama berabad-abad, untuk suatu hari nanti menemukan dan menyatu dengan jiwa-jiwa di seluruh alam semesta yang paling layak—mereka yang, dalam menghadapi tragedi, memilih untuk bangkit dan melawan sendirian.
Langkah Ketiga: Arsip Kehidupan
Terakhir, ia menciptakan proyek paling ambisiusnya. Sebuah perangkat yang bukan senjata, melainkan sebuah perpustakaan. Menggunakan kekuatan Grand Priest-nya untuk memanipulasi genetika dan data, ia menciptakan sebuah matriks yang mampu menyimpan esensi DNA dari setiap spesies cerdas yang ia temui. Codex Prime, atau yang kelak akan dikenal sebagai Omnitrix. Tujuannya adalah untuk pelestarian abadi dan pemahaman. Ia kemudian mengirimkannya ke sudut terpencil alam semesta, dipercayakan pada penjaga yang bijaksana, dengan harapan suatu hari nanti perangkat itu akan menjadi jembatan antar ras, bukan sumber konflik.
Setelah menyelesaikan ketiga tugas ini, The Void Sovereign merasakan ketenangan yang tulus. Ia telah menanam kebunnya. Ia telah memberikan alam semesta alat yang dibutuhkannya untuk menyembuhkan dirinya sendiri di semua tingkatan.
Kini, tugasnya sebagai pencipta benar-benar berakhir.
Ia duduk kembali di singgasananya di Nexus, menutup matanya sejenak. Ketika ia membukanya lagi, tatapannya tidak lagi dipenuhi oleh beban penciptaan, tetapi oleh rasa ingin tahu seorang pengamat. Era panjang keheningannya telah dimulai. Ia akan menonton, ia akan menunggu, dan ia akan melihat benih mana yang akan pertama kali bersemi.