Cahaya dari Plasma Spark menyebar ke seluruh sistem, memandikan sebuah planet bebatuan tandus yang mengorbit di dekatnya. Di permukaan planet ini, Sovereign sebelumnya telah menaburkan benih—makhluk humanoid primitif berbasis silikon, yang dirancang hanya untuk bertahan hidup. Mereka adalah tanah liat yang menunggu untuk dibentuk.
Saat gelombang pertama dari cahaya Plasma Spark menyapu mereka, transformasi dimulai.
Tubuh mereka yang rapuh mulai mengeras dan tumbuh. Kulit mereka berubah menjadi zirah bio-organik yang berkilauan, berwarna perak, merah, dan biru. Tinggi mereka menjulang hingga puluhan meter, menjadi raksasa yang agung. Dan di dada setiap individu, sebuah kristal biru mulai bersinar—Color Timer. Itu adalah manifestasi dari Hukum Batasan yang ditanamkan Sovereign; pengingat konstan akan kekuatan mereka yang luar biasa namun tidak tak terbatas saat berada jauh dari cahaya rumah mereka.
Dalam hitungan jam, sebuah peradaban lahir. Mereka berdiri, miliaran Raksasa Cahaya, menatap sumber kekuatan mereka, Plasma Spark, dengan pemahaman bawaan akan tujuan mereka. Mereka tidak bingung. Mereka tidak takut. Mereka tahu siapa mereka: para pelindung, para penjaga. Bangsa Ultra.
Saat itulah, dua sosok turun dari langit.
Noa mendarat di tengah-tengah mereka, cahaya peraknya terasa akrab dan menenangkan. Para Ultra yang baru lahir secara naluriah membungkukkan kepala, mengakui sosok di hadapan mereka sebagai leluhur spiritual, perwujudan sempurna dari cita-cita mereka.
Di belakangnya, Zarath mendarat dengan dentuman pelan, lengannya bersedekap. Ia mengamati ras baru itu dengan tatapan menilai yang tajam, mengakui kekuatan kolektif mereka.
Suara Sovereign bergema dari Nexus, terdengar oleh Noa, Zarath, dan setiap Ultra yang baru lahir.
"Noa," kata Sovereign. "Engkau bukan lagi seorang musafir soliter. Inilah bangsamu. Planet ini adalah rumahmu, Tanah Cahaya (Land of Light). Bimbing mereka. Ajari mereka kebijaksanaan dan belas kasih. Bentuklah mereka menjadi Pasukan Penjaga Antariksa (Pasukan Pertahanan Antar-Galaksi) yang akan menjadi perisai bagi mereka yang tidak bisa membela diri."
Kemudian, suara itu beralih ke Zarath. "Zarath. Engkau tidak akan memimpin mereka, tetapi engkau akan menjadi guru mereka dalam pertempuran. Ajari mereka kekuatan. Ujilah mereka. Pastikan belas kasih mereka tidak menjadi kelemahan. Engkau adalah api yang akan menjaga pedang mereka tetap tajam."
Dua putra pertama Sovereign kini memiliki tanggung jawab baru. Noa akan menjadi Raja dan simbol harapan. Zarath akan menjadi Master Tempur dan simbol kekuatan. Bersama-sama, mereka akan membimbing peradaban pahlawan pertama di alam semesta. Proyek besar Adrian Kaelar untuk menciptakan alam semesta yang bisa menyelamatkan dirinya sendiri telah mengambil langkah paling signifikan.