Di ruang kendali Aethel Tech, Elara Vance adalah badai yang terkendali. Kepergian ayahnya, Daniel, telah meninggalkan rasa sakit yang mendalam, tetapi juga memicu tekad yang membara. Ia tahu bahwa nasib Multiverse kini bergantung pada kemampuannya untuk menjaga sistem tetap berfungsi.
"Status semua proyeksi temporal!" perintah Elara, suaranya memantul di seluruh ruang. "Kita kehilangan data penting tentang pergerakan Dark Flash dan Crime Syndicate. Mereka beroperasi di celah-celah yang tidak terdeteksi!"
Tim teknis Aethel Tech, yang selama ini terbiasa dengan arahan Daniel yang tenang namun tegas, kini melihat api di mata Elara. Mereka bergerak dengan kecepatan dan presisi, terinspirasi oleh keteguhan hati pemimpin muda mereka.
"Ms. Vance, data inti mengalami kerusakan," lapor seorang teknisi. "Kami tidak bisa mendapatkan gambaran utuh tentang konvergensi Multiverse!"
Elara mengangguk. "Aktifkan Protokol Vance-Alpha-Seven! Alihkan semua daya komputasi ke matriks temporal utama. Aku akan mengoperasikannya secara manual!"
Protokol Vance-Alpha-Seven adalah sistem cadangan yang sangat kompleks, yang dirancang oleh Daniel sendiri, hanya untuk situasi darurat ekstrem. Ini memungkinkan operator untuk secara manual mengarahkan dan memanipulasi aliran data temporal, bahkan di tengah gangguan yang parah. Itu adalah sesuatu yang Daniel yakini hanya dia yang bisa melakukannya. Tapi Elara, dengan kecerdasan dan tekadnya, membuktikan dirinya layak.
Elara membenamkan dirinya ke dalam interface hologram, jarinya menari melintasi proyeksi cahaya, matanya menelusuri aliran data yang tak terhingga. Ia mulai menyaring kekacauan, memisahkan sinyal-sinyal palsu dari data vital, dan secara bertahap, gambaran medan perang yang kacau itu mulai menjadi lebih jelas di layar utama.
"Mengerti!" seru Elara. "Ultraman dan Superwoman terkonsentrasi di area selatan Metropolis! Johnny Quick mencoba memecah formasi The Flash dan Blizzard Flash! Dan... aku melihat pola pergerakan Reverse-Flash. Dia tidak hanya menyerang, dia memancing The Flash untuk bergerak lebih cepat, memperburuk celah itu!"