Daniel Vance, sang pengembara abadi, melayang di antara kehampaan yang tak terbatas. Ia telah melampaui Multiverse yang dikenal, menembus lapisan-lapisan realitas, menjelajahi dimensi-dimensi yang bahkan Monitor dan Anti-Monitor pun jarang jamah. Kekuatan yang ia serap dari Extant, bercampur dengan gen Kryptonian-nya, telah mengubahnya menjadi makhluk transenden, seorang entitas yang menyeimbangkan antara keberadaan dan ketiadaan.
Ia tidak mencari masalah, tetapi di alam semesta yang luas dan tak terbatas, masalah selalu menemukan jalan. Dalam pengembaraannya, Daniel tiba di sebuah alam yang tampaknya kosong, sebuah ruang hampa di luar konsep dimensi. Namun, di sana, ia merasakan kehadiran yang sangat kuat, sebuah energi yang memancar dengan kekuatan yang tak terlukiskan.
Di tengah kehampaan itu, munculah entitas yang disebut The Void Weaver. Makhluk ini adalah sebuah kesadaran kosmik kuno, mirip jaring laba-laba raksasa yang terbuat dari energi gelap, mengambang di antara bintang-bintang yang mati. The Void Weaver bukanlah perusak dalam arti biasa; ia adalah pemakan realitas. Ia tidak menghancurkan dengan kekerasan, melainkan menyerap esensi dari alam semesta, perlahan-lahan menguras energi dan kehidupan hingga yang tersisa hanyalah kehampaan mutlak.
Pertemuan Daniel dengan The Void Weaver bukanlah sebuah pertarungan dalam pengertian fisik. Itu adalah bentrokan ideologi, pertarungan antara keberadaan dan ketiadaan.
"Kau... anomali," suara The Void Weaver berbisik, bergema di ruang hampa, sebuah suara yang terdengar seperti miliaran alam semesta yang mati. "Kau menolak untuk diuraikan. Sumber energi yang menarik."
Daniel merasakan kekuatan hisap yang mengerikan, mencoba menarik esensinya, memorinya, bahkan keberadaan Kryptonian-nya ke dalam kehampaan The Void Weaver. Ia adalah Kryptonian pertama yang menyerap esensi Extant, entitas yang memiliki tujuan mirip dengan The Void Weaver, tetapi dengan metode yang berbeda.