Setelah reuninya yang emosional, Barry Allen menjelaskan apa yang terjadi padanya. Saat ia berkorban dalam Crisis, ia tidak musnah. Sebaliknya, ia terserap sepenuhnya ke dalam Speed Force, menjadi bagian darinya. Ia telah terjebak di sana selama bertahun-tahun, sebuah kesadaran yang terombang-ambing di lautan energi tak terbatas, menyaksikan waktu dan realitas berputar di sekelilingnya.
"Aku melihat semuanya," jelas Barry. "Aku melihat krisis setelah krisis, Wally menjadi The Flash, aku melihat kalian semua berjuang. Aku melihat Elara tumbuh menjadi pahlawan yang luar biasa." Ia juga merasakan sekilas tentang keberadaan Daniel Vance, sang pengembara abadi, sebuah resonansi kekuatan yang misterius.
Ia telah berjuang selama bertahun-tahun untuk menemukan jalan kembali, mengumpulkan fragmen-fragmen dirinya dari Speed Force, sampai akhirnya, gelombang energi dari upaya kolektif Justice League melawan ancaman terakhir, dan sedikit anomali yang dipicu oleh Elara saat melacak ayahnya, memberinya dorongan yang cukup untuk membuka pintu kembali.
Kembalinya Barry Allen adalah sebuah keajaiban, sebuah tanda harapan baru bagi Justice League. Itu adalah bukti bahwa bahkan dalam pengorbanan terbesar, takdir bisa menemukan jalannya sendiri untuk kembali. Dengan Barry kembali, dan Elara yang memegang kunci untuk memahami Multiverse, Justice League kini lebih kuat dari sebelumnya, siap menghadapi masa depan yang tak terduga, dan mungkin, suatu hari nanti, menemukan sang Paman yang tersesat di antara bintang-bintang.