Ketika Barry Allen kembali ke realitas, gelombang energi yang dihasilkannya, meskipun kecil, tidak luput dari perhatian Daniel Vance. Terserap ke dalam Speed Force, menjadi satu dengan kehampaan yang pernah menjadi Extant, Daniel telah melampaui konsep ruang dan waktu. Ia adalah pengembara, sang penjaga tak terlihat, mengarungi Multiverse yang tak terbatas.
Kembalinya Barry adalah sebuah anomali. Daniel merasakannya, bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai sebuah resonansi, sebuah benang yang terentang dari realitas utama. Ia melihat, atau lebih tepatnya merasakan, kegembiraan putranya, Clark, dan kelegaan di mata Elara. Ia merasakan kenangan Kara yang hidup, dan kebangkitan kembali harapan di Justice League.
Daniel Vance tidak lagi terikat oleh fisika konvensional. Tubuhnya, yang kini adalah campuran energi Kryptonian dan esensi kehampaan Extant, memberinya kemampuan untuk mengamati tanpa terlihat, untuk memanipulasi realitas dalam skala mikro tanpa mengganggu keseimbangan. Ia bisa berada di mana saja, kapan saja, atau tidak di mana-mana sama sekali.
Ia melihat Barry berjuang untuk menjelaskan tahun-tahun yang hilang di dalam Speed Force, dan ia tersenyum—senyum yang hanya bisa dirasakan, bukan dilihat. Ia tahu Barry akan membawa sebuah perspektif baru ke Liga, sebuah pemahaman yang lebih dalam tentang alam semesta.
Namun, Daniel tidak berniat untuk kembali. Ia telah menemukan panggilannya yang baru, sebuah misi yang lebih besar dari sekadar melindungi satu Bumi. Ia adalah penjaga Multiverse itu sendiri. Tugasnya adalah memastikan bahwa tidak ada kekuatan lain yang bisa membahayakan jalinan keberadaan seperti yang dilakukan Extant. Ia adalah barisan pertahanan terakhir yang tak terlihat, bergerak dalam bayangan, menghadapi ancaman yang bahkan tidak diketahui oleh Monitor sekalipun.