Gelombang kejut itu memuncak. Sebuah portal energi murni, berwarna merah terang, tiba-tiba terbuka di pusat Central City. Bukan boom tube Darkseid, bukan celah temporal yang diciptakan Extant, melainkan sebuah gerbang yang terbuat dari Speed Force itu sendiri.
Dari dalam portal itu, melangkah keluar seorang pria. Ia mengenakan kostum The Flash, dengan lambang petir yang ikonik. Tubuhnya tampak kelelahan, dan ada keraguan di matanya, seolah ia sendiri tidak percaya ia berhasil.
Pria itu adalah Barry Allen.
Kerumunan warga sipil di sekitarnya tercengang. Wally West, yang segera melesat ke lokasi, berhenti tiba-tiba. Matanya melebar, dipenuhi ketidakpercayaan, lalu kegembiraan yang luar biasa.
"Barry...?" bisik Wally, suaranya tercekat.
Barry menoleh, senyum tipis terukir di wajahnya. "Wally. Aku... aku berhasil."
Berita menyebar bagai api. Superman, Wonder Woman, dan Batman segera tiba di lokasi. Clark terdiam, menatap sahabat lamanya, seorang yang ia kira telah tiada. Diana menutup mulutnya, air mata kebahagiaan mengalir. Batman, untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, menunjukkan ekspresi yang mendekati kelegaan.
Di Aethel Tech, Elara Vance menyaksikan adegan itu melalui feed utama. Air mata mengalir di pipinya, air mata kebahagiaan dan kelegaan. Barry Allen telah kembali. Mungkin ada harapan bagi ayahnya, Daniel Vance, di suatu tempat di antara kehampaan.