WebNovels

Chapter 142 - BAB 133: MARKAS BESAR BIG MOM

Luffy dan Kai saat mereka, bersama tim penyelamat yang tersisa, memulai pelayaran ke jantung wilayah Yonko Big Mom sebuah misi yang penuh risiko dan tantangan plot.

​Tim Penyelamat (Luffy, Kai, Brook, Pedro, Pekoms, dan Chopper yang kembali) kini berlayar dengan kapal selam kecil menuju wilayah Totland, markas besar Big Mom. Law, yang baru saja membagi aliansi, telah memberikan log pose yang mengarah ke sana.

​Pelayaran ini sangat berbeda dari sebelumnya: tegang, hening, dan penuh ketidakpastian.

​Tim penyelamat segera memasuki perairan teritorial Big Mom. Pemandangan di sekitar mereka sangat tidak wajar: awan terbuat dari krim, pulau-pulau dari biskuit, dan lautan terasa manis seperti sirup.

​"Laut ini... rasanya seperti soda," gumam Luffy, menjulurkan lidahnya.

​Brook memasang wajah kaget. "Yohohoho! Bahkan airnya terasa seperti plot twist!"

​Kai berdiri di dek kapal, mengamati lingkungan. Ia tahu, di wilayah Big Mom, segala sesuatu memiliki jiwa, dan setiap detail kecil bisa menjadi musuh.

​Aku harus menggunakan Anchor Plot untuk membuat kapal kami seaman mungkin saat berlayar di laut ini, pikir Kai. Di sini, bahkan air pun bisa 'bertarung'.

Kapal yang "Tidak Penting"

​Kai mengaktifkan kekuatannya. Dia tidak bisa membuat kapal tak terlihat, tetapi dia bisa membuatnya terlihat tidak menarik secara naratif bagi musuh yang mencari pertarungan besar.

​[HAKI PENULIS: ANCHOR PLOT PERMANEN]

​Fokus: Kapal Penyelamat.

​Intervensi: Tuliskan 'Deskripsi Plot' permanen pada kapal sebagai 'Kapal Ikan Kecil yang Benar-Benar Biasa'. Jangkar 'Pengabaian Mutlak' dari Pengawal Big Mom yang mencari 'Bajak Laut Superstar'.

​Tiba-tiba, para pengawal Big Mom yang mengendarai kapal permen besar di kejauhan melihat kapal Luffy.

​"Hei! Kapal apa itu?" tanya salah satu pengawal.

​"Ah, itu hanya kapal ikan kecil biasa. Mungkin mencari umpan.

Abaikan," jawab pengawal lainnya. "Kita sedang mencari Bajak Laut Superstar dengan buronan 500 Juta Beli! Kapal sekecil itu tidak penting!"

​Kai berhasil. Dia telah membuat kapal itu aman dari pandangan awal, memberikan mereka waktu untuk mendekati pulau.

​Saat mereka mendekati Pulau Whole Cake, mereka melihat Pedro, Mink yang menjadi pemandu mereka, menunjuk ke sebuah pulau di dekatnya.

​"Itu adalah Pulau Cokelat," kata Pedro. "Jika mereka mengikuti rute resmi, Sanji harusnya mendarat di sana."

​Luffy tidak sabar. "Ayo! Aku akan mencari Sanji di sana!"

​Kai menghentikannya. "Tunggu, Luffy. Ini wilayah Yonko. Kita harus mengikuti petunjuk. Dan aku punya firasat, kita harus membagi kru lagi."

​Kai mengamati Chopper yang terlihat gelisah. Chopper harus diculik di sini. Itu adalah plot yang harus terjadi untuk membongkar rahasia Big Mom.

​"Aku dan Brook akan menyusup ke Kastil Whole Cake untuk menyalin Road Poneglyph Big Mom," kata Kai, mengklaim plot Brook. "Luffy, kau dan Pedro pergi ke Pulau Cokelat untuk mencari Sanji. Sementara Chopper dan yang lain, tetap di kapal dan awasi keadaan."

​Luffy, yang ingin segera menemukan Sanji, tidak keberatan dengan pembagian tim.

Mendalam

​Tepat sebelum Luffy melompat, Kai merasakan sinyal Sistem yang sekarat. Sinyal itu tidak lagi berupa pop-up atau teks, tetapi suara lirih yang seperti bisikan di lautan gula.

​[SISTEM]: [PESAN DARURAT (KREATOR)]: Jangan biarkan Luffy makan makanan di sana... Jika dia memakannya... plot akan...

​Sinyal itu terputus sebelum kalimatnya selesai.

​Kai memejamkan mata, wajahnya pucat. "Plot akan apa? Plot akan rusak? Atau plot akan maju terlalu cepat?"

​Dia tidak bisa mengerti. Kenapa makanan bisa menjadi ancaman naratif? Apakah makanan itu mengandung Buah Iblis? Atau apakah makanan itu hanya terlalu enak?

​Sistem ini tidak memberiku instruksi; ia memberiku peringatan yang tidak lengkap.

​Kai menatap Luffy, yang sedang bersemangat melihat pulau yang terbuat dari makanan. Ia tahu, insting Luffy adalah makan segalanya.

​"Luffy!" seru Kai. "Aku punya satu aturan yang tidak boleh kau langgar di pulau ini.

JANGAN MAKAN APA PUN YANG KAU TEMUKAN! Jika kau memakannya, kita semua tamat!"

​"Hah? Kenapa?" tanya Luffy, cemberut. "Ini pulau makanan!"

​"Hanya... jangan! Percayalah padaku, Penulis," jawab Kai, mendorong Luffy pergi.

​Dengan hati yang dipenuhi keraguan dan misteri, Kai menyadari bahwa misinya di sini bukan hanya menyelamatkan Sanji dan mencuri Poneglyph, tetapi juga menjaga Luffy dari ancaman makanan misterius yang bisa menghancurkan seluruh cerita.

​Luffy dan Pedro kini menuju Pulau Cokelat, sementara Kai dan Brook bersiap untuk infiltrasi kastil.

Kai si Penulis Plot dan Brook si Raja Jiwa, saat mereka menjalankan misi spionase paling berisiko: mencuri rahasia Yonko Big Mom.

Menguak Rahasia Big Mom

​Kai dan Brook berlayar menggunakan kapal selam kecil dan menyusup ke pulau utama Whole Cake Island. Mereka segera berhadapan dengan kota yang sepenuhnya terbuat dari makanan, di mana setiap objek mulai dari pohon permen hingga rumah biskuit adalah Homies (objek yang diberi jiwa oleh Big Mom).

​"Yohohoho! Misi ini mendebarkan, Kai-san!" bisik Brook, bergerak cepat di atap kue. "Saya hanya seorang tengkorak, jadi saya tidak punya otak untuk panik, tapi saya punya mata untuk melihat seberapa penting ini!"

​"Kita tidak boleh bertarung, Brook," jawab Kai, fokus. "Peranku di sini adalah memastikan kita tidak terlihat penting.

Kau yang akan bergerak di dalam, aku yang akan membuat jalan."

​Mereka akhirnya berhasil mencapai Kastil Whole Cake. Pertahanannya sangat ketat, dengan pengawal dan Homies berpatroli di setiap sudut.

​Kai menggunakan Haki Penulis untuk menjalankan strategi infiltrasi yang sempurna.

​[HAKI PENULIS: ANCHOR PLOT]

​Tujuan: Ciptakan 'Efek Kabut Tidur Ringan' yang permanen (tapi lemah) pada semua Homies di area lorong menuju Ruang Harta Karun. Buat lorong itu terlihat 'sepi dan tidak penting'.

​Saat mereka memasuki kastil, udara di sekitar mereka terasa sedikit lebih berat, membuat Homies yang berpatroli mulai menguap.

Pohon-pohon dan lilin di sekitarnya tampak mengabaikan kehadiran mereka.

​"Mereka semua... mengantuk," bisik Brook.

​"Aku membuat alur mereka menjadi 'alur tidur siang yang panjang'," jelas Kai. "Tapi ini hanya berlaku jika kita tidak membuat kebisingan. Sekarang, cepat, Brook! Ruang Harta Karun pasti ada di lantai tertinggi!"

​Mengandalkan mobilitas Brook yang ringan dan Soul Solid-nya, mereka berhasil mencapai lantai yang dituju.

​Mereka menemukan ruangan yang berisi berbagai harta karun dan benda-benda aneh. Di sana, dikelilingi oleh tumpukan perhiasan dan emas, berdiri objek yang mereka cari: Road Poneglyph Big Mom.

​Namun, penjagaannya tidak sesederhana yang mereka duga. Big Mom sendiri, Charlotte Linlin, sedang duduk di tengah ruangan, memakan kue, sambil mengeluarkan Haki yang menakutkan, membuat Brook hampir pingsan karena ketakutan.

​"Sial! Big Mom ada di sana!" bisik Brook. "Kita tidak bisa bergerak!"

​Kai tahu ini adalah momen plot yang tidak bisa dihindari. Dia harus menciptakan gangguan.

Menciptakan 'Soundtrack'

​Kai melihat ke arah Brook. "Kau punya kemampuan untuk membuat musik, bukan?

Aku akan membuat momen ini terlalu berharga secara naratif untuk dihancurkan olehnya."

​Kai menutup mata, memfokuskan Anchor Plot-nya bukan pada lingkungan, melainkan pada emosi Big Mom dan Brook.

​[HAKI PENULIS: ANCHOR PLOT PERMANEN]

​Fokus: Big Mom (Charlotte Linlin) & Brook.

​Intervensi: Tuliskan 'Hasrat Musik yang Tak Terkendali' pada Brook untuk membuat komposisi paling indah.

Tuliskan 'Kepuasan Mutlak' pada Big Mom terhadap musik Brook, membuatnya tidak peduli pada hal lain.

​Brook merasakan gelombang inspirasi musik yang mematikan.

​"Yohoho! Saya harus bermain!" seru Brook.

​Brook melompat keluar dari persembunyiannya dan mulai memainkan melodi yang paling indah dan menyayat hati yang pernah ia ciptakan sebuah Soundtrack yang sangat layak untuk arc ini.

​Big Mom, yang dikenal karena mencintai musik, teralihkan total. Dia mulai menangis haru.

​"Musik yang indah! Teruslah bermain, Brook!" teriak Big Mom, tidak peduli pada niat spionase Brook.

​Saat Big Mom tenggelam dalam musik, Brook dengan cepat berjongkok, mengeluarkan alat penyalinnya, dan menyalin Poneglyph itu tanpa terdeteksi.

​Kai, yang berhasil menciptakan pengalih perhatian yang sempurna, menarik Brook saat lagu berakhir. Mereka melarikan diri dari Kastil Whole Cake dengan salinan Road Poneglyph di tangan.

​ Mereka berlari keluar dari kastil, Kai melihat Luffy yang sedang berada di Pulau Cokelat di kejauhan, dikelilingi oleh makanan yang menggiurkan.

​Kita berhasil mendapatkan Poneglyph. Tapi aku tidak boleh melupakan peringatan Sistem.

​"Brook, kita harus bergegas ke Pulau Cokelat," desak Kai. "Luffy akan mati jika dia memakan... sesuatu di sana. Itu adalah ancaman plot terbesar di pulau ini."

​Misi spionase telah berhasil, tetapi ancaman makanan misterius Big Mom dan keselamatan Luffy menanti.

​Kai dan Brook kini menuju Pulau Cokelat untuk menyelamatkan Luffy dari ancaman naratif yang paling tidak terduga: makanan.

​Luffy dan Ancaman Makanan: Mengikuti bagaimana Luffy, Pedro, dan Chopper (yang seharusnya diculik) menghadapi bahaya makanan misterius.

​Keputusan Strategis: Law dan Zoro di Wano menerima kabar keberhasilan Kai.

More Chapters