kekacauan kru Topi Jerami dengan sifat serius Trafalgar Law, menyoroti kontras dan peran Kai sebagai penengah.
Santai di Markas
Setelah aliansi terbentuk, Law membawa kru Topi Jerami ke markasnya yang tersembunyi di sisi panas Pulau Punk Hazard. Meskipun Law ingin segera membahas strategi untuk menjatuhkan Caesar Clown, suasana di antara kru Topi Jerami terlalu riuh untuk rapat serius.
Law duduk di sebuah kursi batu, tangannya terlipat, tampak kesal.
Luffy sedang memakan daging sambil menggunakan dokumen aliansi yang diberikan Law sebagai alas piring.
"Hei, Kapten Topy Hitam! Jangan gunakan dokumen itu sebagai tatakan!" seru Law, nadanya mulai meninggi.
"Kenapa? Ini kan cuma kertas!" jawab Luffy santai.
"Itu adalah kontrak yang mengikat kita pada aliansi yang sangat penting!" Law mengambil dokumen itu kembali, yang kini berminyak.
Kai berjalan mendekat, mengambil dokumen itu dari Law, dan menggunakan Haki Penulis untuk membersihkannya secara instan.
[HAKI PENULIS: AKTIF]
Tujuan: Bersihkan dokumen kontrak dari noda minyak. Tulis catatan kaki: 'Aliansi ini tidak bisa dibatalkan karena hal-hal sepele seperti minyak.'
"Sudah bersih, Law," kata Kai, mengembalikannya. "Dan aliansi ini tidak bisa dibatalkan hanya karena minyak. Fokuslah pada Master Gas."
Law terdiam, sekali lagi terkesima dengan kemampuan Kai memanipulasi hal-hal sepele di sekitarnya. "Kau... kau adalah masalah yang lebih besar daripada yang kukira."
Kai mencium Perdebatan Serius setelah ini.
Sementara itu, perdebatan serius muncul antara anggota kru.
"Menurutmu, siapa yang lebih tampan di aliansi ini? Aku, koki paling romantis, atau si dokter aneh dengan topi bintik-bintik itu?" Sanji bertanya pada Nami, sambil menatap Law.
"Yohohoho! Aku setuju dengan Sanji-san! Topi polka dot itu kurang stylish!" sela Brook.
"Mereka tidak sedang berdebat tentang strategi," kata Law pada Kai, merasa frustrasi.
"Itu adalah bagian dari alur Topi Jerami," bisik Kai. "Mereka perlu bersantai sebelum menghadapi musuh besar."
Tiba-tiba, Law berdiri dan berjalan ke arah Chopper.
"Kau Chopper, kan? Kau dokter," kata Law.
Chopper, yang menyangka Law akan marah padanya, langsung bersembunyi di balik kaki Usopp.
"Aku bukan rusa! Aku adalah monster!"
"Aku butuh bantuanmu," ujar Law serius. "Aku punya rencana untuk membius Caesar. Aku butuh keahlian racunmu."
"WAAAH! Dia butuh bantuanku! Aku harus menjadi dokter yang hebat!" Chopper langsung bersemangat, melupakan rasa takutnya.
Tiba-tiba, Zoro menantang Law.
"Law, kau Shichibukai, kan? Aku tantang kau!" kata Zoro.
Law menarik napas, siap menghadapi duel pedang serius, yang sebenarnya sudah ia duga.
"Tantang apa?" tanya Law.
"Aku tantang kau... makan sushi yang dibuat Sanji paling cepat!" seru Zoro, mengeluarkan ketiga pedangnya, seolah-olah duel makanan adalah hal paling serius di dunia.
Law kehilangan kesabaran. "Aku tidak punya waktu untuk duel konyol seperti itu!"
Luffy tertawa terbahak-bahak. "Ayo, Law! Ini seru! Jika kau menang, aku akan memberimu semua dagingku!"
Kai melangkah maju, menepuk bahu Law. "Law, terima saja. Itu adalah ritual Topi Jerami untuk menerima sekutu baru. Jika kau tidak ikut, aliansi ini akan terasa hambar."
Akhirnya, dengan wajah penuh penyesalan, Law duduk di meja dan berpartisipasi dalam duel makan sushi yang dimenangkan oleh Luffy (yang menyuap Zoro agar Law kalah).
Meskipun Law merasa terhina, dia menyadari bahwa aliansi ini, meskipun gila, mungkin adalah satu-satunya cara untuk mencapai tujuannya.
Sekarang, aliansi siap untuk beraksi. perencanaan strategis melawan Caesar Clown, di mana Trafalgar Law memegang kendali strategi, tetapi Kai, si 'Dewa Penulis', memberikan arahan yang paling penting untuk memastikan alur bergerak menuju Dressrosa.
Menjatuhkan Caesar
Di markas tersembunyi Law, suasana menjadi tegang setelah sesi komedi singkat selesai. Law membentangkan peta fasilitas penelitian Caesar Clown di hadapan kru Topi Jerami.
"Dengar baik-baik," kata Law, suaranya kembali dingin. "Tujuan utama kita adalah menangkap Caesar Clown dan menghancurkan pabrik SMILE miliknya.
Ini akan menjadi pukulan telak bagi bisnis Yonko Kaido."
Law mulai membagi tugas dengan detail militer.
"Kapten Topy Hitam," Law menunjuk Luffy, "kau akan menjadi umpan utama dan mengalahkan Caesar. Tapi kau harus melalui Lab Bagian A di mana dia bersembunyi."
"Zoro dan Sanji," lanjut Law, "kalian akan mengamankan pintu masuk dan memastikan Shinokuni (gas mematikan) tidak menyebar keluar.
Lindungi kru lain."
"Nami, Usopp, dan Chopper," Law menunjuk ketiganya, "kalian adalah tim pendukung. Lindungi anak-anak di sana dan cari tempat aman."
"Robin," Law menoleh, "kau cari informasi di lab. Dan Brook, kau berpatroli."
Law kemudian menoleh pada Kai. "Dan kau, Penulis? Apa peranmu?"
Kai tersenyum, menyadari bahwa Law telah merencanakan strategi dengan sempurna sesuai alur. Namun, ada satu hal yang harus ditambahkan.
"Aku akan menjadi koordinator dan pembersih alur," jawab Kai. "Aku setuju dengan strategimu, Law.
Tetapi ada satu hal krusial yang harus kita tambahkan, yang kau lupakan."
Kai melangkah maju dan menunjuk ke peta Law.
"Mone salah satu bawahan Caesar yang juga seorang pengguna Buah Iblis Logia akan mencoba meledakkan seluruh fasilitas ini dengan Caesar di dalamnya. Itu adalah Plot Twist yang akan merusak rencana kita."
Law terkejut. "Mone? Bagaimana kau tahu dia punya rencana bunuh diri?"
"Aku hanya tahu," jawab Kai. Ia mengaktifkan Haki Penulis untuk mengirimkan pesan peringatan yang sangat spesifik.
[HAKI PENULIS: AKTIF]
Tujuan: Tuliskan 'rasa curiga mendalam' pada Law terhadap Mone dan lokasi peledakan utama.
"Law, kau harus mengirim seseorang untuk menonaktifkan kunci peledak utama yang ada di Lab Bagian R sebelum Luffy mencapai Caesar," perintah Kai.
"Itu prioritas tertinggi. Kegagalan di sana, dan kita semua akan mati."
Law memandangi peta dengan tatapan tajam, rasa curiga yang tiba-tiba muncul di benaknya terasa sangat nyata.
"Baiklah," kata Law, "aku akan mengirim Robin dan Chopper untuk misi penghancuran kunci itu. Jika kau salah, Kai, aku akan memotongmu menjadi dua puluh bagian."
Dengan rencana yang diperbarui berkat peringatan Kai, kru Topi Jerami bersiap. Mereka mengenakan pakaian pelindung dan senjata mereka.
"Yosh! Ayo kita tangkap Master Gas itu!" seru Luffy, semangatnya tak terbendung.
Kai menatap kepergian mereka. Misi yang rumit. Aku berhasil membagi kru, menjaga alur, dan mencegah bencana nuklir kecil. Sekarang, aku harus memastikan aku berada di tempat yang tepat saat semuanya berakhir.
Kai kemudian menoleh pada Sanji dan Nami. "Kita akan bersiap. Setelah kekacauan dimulai, kita harus mencari target penting: Kapal Law dan Master Gas itu sendiri."
Kru sudah memasuki fasilitas Caesar Clown, dan alur krusial telah diamankan berkat Haki Penulis Kai.
Pada misi kritis yang digagas oleh Kai: penghancuran kunci peledak utama oleh Robin dan Chopper di Lab Bagian R. Momen ini akan membuktikan keakuratan Haki Penulis milik Kai.
Sub-Plot Krusial: Lab Bagian R
Robin dan Chopper bergerak cepat, dipandu oleh instruksi Room Trafalgar Law. Mereka menyelinap melalui koridor-koridor fasilitas Caesar Clown yang dingin.
"Apa kau yakin kita bisa mempercayai Bajak Laut aneh itu, Robin?" bisik Chopper, gemetar bukan karena dingin, tetapi karena ketegangan.
"Law mungkin licik, Chopper, tetapi mata Kai tidak pernah salah," jawab Robin, sambil menggunakan kemampuan Hana Hana no Mi-nya untuk memeriksa setiap sudut koridor.
"Aura pengetahuan Kai sangat dalam. Jika dia bilang ada bom yang akan meledakkan kita, itu pasti benar."
Mereka akhirnya tiba di sebuah ruangan kecil yang penuh dengan teknologi aneh dan kabel yang rumit. Di tengah ruangan, terdapat sebuah konsol besar dengan tombol merah menyala.
"Ini dia! Kunci peledak utama!" seru Chopper.
Di layar konsol itu, muncul hitungan mundur: 00:05:40.
"Lima menit empat puluh detik! Kita harus cepat!" panik Chopper.
Robin mendekati konsol itu, matanya yang tajam mengamati kabel-kabel.
"Tombol ini mungkin hanya pemicu. Kita harus mencari inti peledaknya."
Saat Robin mencari, sebuah suara halus dan dingin terdengar dari speaker ruangan.
"Sungguh menyedihkan. Kalian bahkan tidak akan sempat menghentikannya."
Itu adalah suara Mone, pengguna Buah Iblis Salju, yang bersembunyi di suatu tempat.
"Aku akan meledakkan ini dan memenangkan kemuliaan terakhir untuk Master Caesar!" ancam Mone.
Chopper, di bawah tekanan, beralih ke wujud Brain Point dan mencoba menganalisis kabel-kabel yang kusut.
"Kabel merah ke biru? Biru ke hijau? Ini terlalu rumit, Robin! Ada ribuan kombinasi! Kita tidak punya waktu!"
Robin tetap tenang. Dia ingat tatapan mata Kai di ruang strategi.
"Kai tidak hanya memberi kita peringatan tentang bom, Chopper," ujar Robin. "Dia memberi kita alur cerita."
Robin kemudian menunjuk ke kabel tunggal, berwarna emas, yang tersembunyi di balik panel.
"Semua kabel rumit ini adalah pengalih perhatian. Dalam cerita mana pun, inti ledakan adalah yang paling mencolok dan paling tersembunyi. Itu yang akan digunakan oleh Penulis untuk mempercepat plot."
Chopper melihat kabel emas itu. Secara logika, itu adalah kabel yang paling tidak mungkin. Tetapi dia percaya pada naluri Kai.
"Baiklah! Kita potong!" putus Chopper.
Robin segera menumbuhkan tangan di balik panel dan memotong kabel emas itu dengan gerakan cepat.
BZZZT!
Konsol kunci peledak itu langsung mati. Hitungan mundur berhenti, dan semua lampu berubah menjadi hijau.
Di speaker ruangan, terdengar teriakan marah Mone. "Tidak mungkin! Bagaimana kalian bisa tahu kabel itu?! Kalian merusak rencana Master Caesar!"
Robin tersenyum. "Terima kasih, Kai. Kau menyelamatkan kami dari plot twist yang buruk."
Misi krusial telah berhasil. Chopper dan Robin segera menghubungi Law, mengonfirmasi bahwa kunci peledak telah dinonaktifkan. Sekarang, aliansi dapat fokus sepenuhnya pada penangkapan Caesar Clown, tanpa perlu takut akan ledakan besar.
Misi disarmamen bom telah selesai, memvalidasi kekuatan Kai.
Kai dan timnya, saat mereka beraksi di tengah kekacauan fasilitas, memastikan semua elemen alur cerita penting untuk keberangkatan ke Dressrosa terkumpul.
Pengejaran di Lab
Luffy telah memasuki pertarungan sengit melawan Caesar Clown di Lab Bagian A.
Ledakan dan suara benturan gas bergema di seluruh fasilitas. Sementara itu, Kai, Nami, dan Sanji bergerak menuju pusat fasilitas untuk mendukung strategi Law.
Sanji memimpin dengan kecepatan, sementara Nami menggunakan instingnya untuk menghindari jebakan. Kai berjalan di tengah, matanya mengawasi plot yang bergerak cepat.
"Luffy sudah di sana! Aku bisa merasakan Haki-nya!" seru Sanji. "Kita harus cepat!"
"Tunggu, Sanji!" perintah Kai. "Luffy akan menang, itu sudah pasti. Tapi ada dua hal yang harus kita amankan agar kita bisa meninggalkan pulau ini dan melanjutkan aliansi."
Kai menunjuk ke area yang runtuh di Lab. "Pertama: Kepala Samurai. Kita harus menyatukan tubuh dan kepala Kin'emon agar kita memiliki pemandu yang lengkap untuk Dressrosa."
Nami mengernyit. "Kepala? Kenapa kita harus peduli dengan kepala itu?"
"Karena dia adalah kunci alur selanjutnya, Nami!" jawab Kai. Ia mengaktifkan Haki Penulis.
[HAKI PENULIS: AKTIF]
Tujuan: Tuliskan 'jalur visual samar' menuju lokasi kepala Kin'emon yang tersembunyi.
Tuliskan 'rasa lapar mendalam' pada Chopper agar dia tertarik pada area kepala itu.
Tiba-tiba, Nami melihat kilatan cahaya samar dari sebuah puing. Di saat yang sama, Den Den Mushi Chopper yang terpisah dari tim kapal berdering.
"Kai! Aku tiba-tiba merasa sangat lapar! Dan aku mencium bau yang aneh di balik dinding ini!" seru suara Chopper dari Den Den Mushi.
"Itu kepala Kin'emon, Chopper!" balas Kai. "Cari dia, dan jangan sampai salah tempat!"
"Luar biasa! Kau memprediksi rasa lapar Chopper?!" seru Sanji takjub.
"Itu adalah manipulasi plot kecil," gumam Kai. Selesai, alur Kin'emon terselamatkan.
Sekarang, fokus Kai beralih pada target utama: Caesar Clown. Luffy akan mengalahkannya, tetapi Caesar tidak boleh dibunuh atau dibiarkan kabur. Dia adalah kunci sandera untuk menghadapi Yonko.
Saat mereka tiba di koridor dekat Lab A, mereka melihat Luffy keluar, tampak kelelahan tetapi puas, membawa Caesar Clown yang sudah tak berdaya dan terikat.
"YOSH! AKU BERHASIL!" teriak Luffy.
"Bagus, Kapten!" seru Kai. Sempurna.
Namun, saat Luffy lengah, Mone yang selamat dari ledakan, muncul dari udara tipis dan mencoba menyeret Caesar untuk melarikan diri atau meledakkan dirinya bersama sandera.
"Caesar sama! Kau tidak akan jatuh ke tangan manusia!" teriak Mone, berubah menjadi salju.
Sanji dan Nami panik. Caesar hampir terlepas.
Kai tahu ini adalah titik di mana plot hole bisa muncul. Ia harus bertindak cepat.
[HAKI PENULIS: AKTIF]
Tujuan: Ciptakan 'rintangan tak terduga' yang mengunci pergerakan Mone selama 5 detik, dan 'Dorongan Angin Kencang' yang mengarahkan Luffy dan Caesar ke lokasi Law.
Tiba-tiba, sebuah pipa besar di atas kepala Mone pecah (bukan karena pukulan, tapi karena "tekanan plot"), menumpahkan cairan lengket yang membekukan kakinya selama beberapa detik.
Pada saat yang sama, hembusan angin aneh mendorong Luffy dan Caesar yang terikat, meluncur cepat melewati koridor, tepat ke lokasi di mana Trafalgar Law sedang menunggu.
"APA-APAAN ANGIN INI?!" teriak Luffy, menikmati luncuran itu.
Mone berteriak frustrasi. "Sial! Aku gagal karena pipa air ini!"
Akhir Peran di Pulau
Kai tersenyum puas. Law pasti akan mengamankan Caesar, dan aliansi mereka kini memiliki sandera.
"Selesai, Nami. Sanji," kata Kai. "Misi di Punk Hazard selesai. Kita punya sandera, dan kita punya pemandu untuk petualangan selanjutnya. Kita harus segera bertemu Law di titik kumpul. Waktunya berlayar ke Dressrosa."
Dengan keberhasilan dalam mengamankan sandera dan memicu alur berikutnya, petualangan di Punk Hazard berakhir. kai ingin melanjutkan dengan perjalanan ke Dressrosa, lanjutkan pelayaran aliansi Bajak Laut Topi Jerami dan Bajak Laut Hati menuju Pulau berikutnya, Dressrosa.
Pelayaran Aliansi
Setelah kekacauan di Punk Hazard berakhir, Thousand Sunny berlayar kembali, kali ini bersama Trafalgar Law dan beberapa anak buahnya.
Di dalam kapal, ketegangan antara Luffy dan Law masih tinggi, tetapi kini ada tujuan bersama.
Di dek kapal, Kin'emon samurai yang kini telah utuh kembali berterima kasih kepada kru, dan Caesar Clown dikunci dengan borgol Seastone di kandang kecil.
Trafalgar Law, dengan peta dan kompasnya, mencoba menetapkan rute pelayaran.
"Menurut petaku, rute tercepat dan paling efisien adalah melalui Selat Whisper," kata Law, menunjuk sebuah garis merah di peta. "Kita akan tiba di Dressrosa dalam tiga hari."
"Aku tidak suka selat yang berbisik-bisik," komentar Luffy, yang sedang bermain kartu dengan Usopp.
Nami memandang Law dengan serius. "Law, kau tidak mengerti. Di New World, rute tercepat adalah yang paling berbahaya. Kompas sering error di dekat Selat itu."
"Aku tahu lautan ini berbahaya," balas Law dingin. "Tapi strategiku membutuhkan kita untuk tiba secepat mungkin agar bisa memberi kejutan pada Doflamingo."
Saat Law bersikeras pada rutenya, lautan di depan mereka tiba-tiba berubah. Gelombang ombak setinggi gedung muncul, dan kabut tebal menyelimuti Sunny.
"Cepat! Badai tak terduga!" teriak Nami, panik. "Ini adalah ciri khas New World! Law, rute-mu gagal!"
Law terdiam, terkejut. Strategi militernya tidak bisa mengalahkan kekacauan alam.
Kai melangkah maju. Ia tahu inilah saatnya Haki Penulis-nya harus mengoreksi situasi agar aliansi tidak bubar di tengah laut.
[HAKI PENULIS: AKTIF]
Tujuan: Ciptakan 'pusaran air tersembunyi' yang aman, yang akan memotong jalan Law, dan 'bisikan aneh' yang membuat Law merasa rute ini lebih menarik secara taktis.
"Law, Nami benar," kata Kai. "Rute terbaik bukanlah yang tercepat di peta, tapi yang paling tidak mungkin."
Kai menunjuk ke samping kapal, di mana pusaran air kecil, yang anehnya tenang, mulai terbentuk.
"Pusaran air itu... itu akan membawa kita ke jalur bawah laut yang tersembunyi. Kita akan tiba di Dressrosa dalam dua hari, dan kita akan muncul dari tempat yang tidak terduga, memberikan kejutan yang kau inginkan pada Doflamingo."
Law, yang merasakan bisikan strategi baru yang terdengar sangat pintar di telinganya, menatap pusaran air itu dengan mata tertutup.
Dia tidak tahu bahwa itu adalah manipulasi plot dari Kai.
"Pusaran air yang tenang menuju lorong bawah laut?" Law menyeringai. "Ide yang konyol... tapi secara taktis, itu adalah bluff yang sempurna.
Aku menyukainya."
"Ayo, Kapten Law! Kita ikuti saja si Penulis ini!" seru Luffy, bersemangat.
Law menghela napas, menyerah pada kekuatan plot yang tidak terlihat. "Baik. Masuk ke dalam pusaran air itu! Tapi jika kita tenggelam, aku akan memotongmu menjadi tiga puluh bagian, Kai."
Thousand Sunny meluncur ke pusaran air, membawa mereka ke dalam kegelapan di bawah laut. Setelah pelayaran yang menegangkan tetapi lancar berkat "Jalur Dewa Penulis" Kai, mereka akhirnya muncul kembali ke permukaan.
Di depan mereka, terbentang pemandangan luar biasa: Dressrosa.
Pulau itu berwarna cerah, dipenuhi dengan rumah-rumah bergaya Spanyol, musik flamenco yang samar-samar terdengar, dan bunga-bunga mawar yang mekar. Namun, di balik keindahan itu, terdapat tirani dan kekejaman dari Shichibukai Donquixote Doflamingo.
Kai menatap pulau itu. Inilah panggung pertarungan besar. Mulai dari sini, aliansi akan diuji.
"Kita sudah sampai, Law," kata Kai. "Pulau Cinta, Gairah, dan Kekacauan."
Kru dan Aliansi telah tiba di Dressrosa.
