WebNovels

Chapter 135 - BAB 136 : PEMBENTUKAN ALIASI BARU

BAB 136: Perjalanan Sunyi yang Aneh

Sedikit jeda ketenangan, menunjukkan interaksi kru yang semakin percaya pada Kai, sebelum mereka memasuki masalah baru di pulau pertama New World.

​Berkat jalur misterius yang ditunjukkan oleh Kai, Thousand Sunny berlayar melalui lautan yang anehnya tenang, menghindari badai yang mengamuk hanya beberapa mil dari mereka.

​Dua hari berlalu. Di atas dek, suasana terasa santai, sebuah hal yang jarang terjadi di New World.

​Nami terus membandingkan jalur yang ditunjukkan Kai dengan Log Pose-nya. Log Pose menunjuk ke arah badai dan bahaya, sementara jalur Kai tetap aman dan mulus.

​"Aku tidak percaya aku mengatakan ini," gumam Nami, melipat peta dan melihat Kai, "tapi aku resmi mengganti nama jalur ini. Mulai sekarang, ini adalah Jalur Dewa Penulis."

​Sanji, yang sedang menyiapkan makanan, tersenyum. "Kau menyelamatkan Nami-swan dari ombak besar di belakang sana, Kai. Aku berhutang padamu. Maukah kau mencoba hidangan baru dariku?"

​"Aku akan mencobanya," jawab Kai, senang karena kru semakin percaya padanya. Haki Penulis berhasil membuat mereka mengandalkan aku, ini akan mempermudah intervensi plot selanjutnya.

​Kai duduk bersama Robin di Sunny's Lawn. Robin adalah satu-satunya yang memahami kedalaman kekuatan Kai.

​"Kai," bisik Robin. "Kekuatanmu untuk 'menulis' jalur aman sangatlah luar biasa. Tapi itu menghabiskan energimu, kan? Dan aku perhatikan, kau belum pernah menggunakannya untuk hal-hal yang benar-benar mengubah identitas.

Kau hanya menyesuaikan kenyataan, bukan menciptakannya."

​"Kau benar," aku Kai. "Aku hanya bisa 'memperbaiki' alur. Aku tidak bisa menuliskan, misalnya, bahwa aku adalah Yonko. Aku hanya bisa membuat side effect yang mendukung tujuan utama Luffy."

​[SISTEM]: [Peringatan: Plot Twist] Di pulau berikutnya, kau harus memastikan Kapten mendapatkan Kekuatan Buah Iblis Kedua. [GLITCH]

​Kai mendengus. Buah Iblis Kedua? Terlalu OP.

​"Di pulau berikutnya," kata Kai pada Robin, mengabaikan glitch Sistem, "akan ada tantangan yang melibatkan seorang Master Gas dan seorang Samurai tanpa kepala.

Kita harus memastikan Kapten kita tetap fokus pada tujuan utama: menantang Yonko yang berkuasa di wilayah itu."

​Pada hari ketiga, Nami berteriak dari ruang navigasi.

​"Kita tiba! Ada daratan di depan!"

​Di kejauhan, muncul siluet pulau yang aneh. Setengah pulau itu tampak tertutup salju beku, sementara setengahnya lagi diselimuti api dan asap. Pulau itu tampak seperti neraka yang beku dan terbakar.

​"Ini dia," kata Kai, berdiri di samping Luffy. "Ini adalah pulau yang akan membawa kita lebih dekat ke Yonko. Namanya Punk Hazard."

​Luffy, matanya bersinar karena kegembiraan, melompat kegirangan.

​"WAAAAH! Pulau es dan api! Ini pasti akan jadi petualangan yang seru! Ayo, kita cari makan di sana!"

​Sekarang, kru telah tiba di Punk Hazard dan sudah memiliki sedikit gambaran tentang ancaman yang menanti. pendaratan mereka dan tantangan yang melibatkan Master Gas atau Samurai?

segera merasakan kengerian pulau yang terbagi dua ini, dengan Kai yang harus segera mengintervensi alur.

​ Pendaratan di Punk Hazard

​Thousand Sunny merapat di sisi yang tertutup es dari Punk Hazard. Begitu mereka mendarat, udara dingin yang menusuk tulang langsung terasa, jauh lebih ekstrem daripada yang pernah mereka alami.

​"Dingin sekali!" teriak Chopper, menggigil.

"Ini benar-benar dingin!"

​"Apa-apaan pulau ini? Setengahnya es, setengahnya api?"

gerutu Zoro, sambil menyilangkan tangan.

​Luffy, seperti biasa, tidak terpengaruh oleh suhu ekstrem. Dia sudah berlari ke depan. "AYO, KITA CARI MAKANAN!"

​Nami memegang termometer. "Suhu di sini minus 50^\circ C! Kita tidak bisa berjalan tanpa pakaian yang tepat!"

​Kai menghela napas. Dia tahu betul bahwa di sini, kru akan terpisah dan menghadapi tantangan yang berbeda.

​"Luffy, tunggu!" panggil Kai. Ia tahu ia harus membagi kru agar alur Punk Hazard berjalan sesuai rencana, yaitu menemukan master gas.

​"Kita tidak bisa masuk semua," kata Kai. "Kita harus berpisah. Luffy, Zoro, Robin, dan Usopp kalian masuk dan cari informasi. Nami, Sanji, Chopper, dan aku kita akan tetap di kapal dan menunggu. Jika ada masalah, kami akan datang menyusul."

​Keputusan Kai untuk membagi kru secara strategis persis seperti yang terjadi dalam cerita asli membuat Nami terkejut.

​"Kai! Kau membagi kami dengan sangat akurat!" seru Nami.

​"Aku hanya mengikuti naluriku," jawab Kai. Naluri Penulis.

​ Ancaman Master Gas

​Saat tim penjelajah Luffy, Zoro, Robin, dan Usopp mulai berjalan menjauh, Kai merasakan bahaya.

​[SISTEM]: [Peringatan: Plot Twist] Monkey D. Luffy akan terkena gas beracun. Gunakan Haki Penulis untuk mencegah kematian karakter minor. [GLITCH]

​Kai tahu ini adalah momen krusial. Gas beracun akan segera muncul.

​"Tunggu!" teriak Kai. Ia berlari ke Luffy. "Luffy, pakai ini! Kau dan timmu harus memakai masker gas."

​Kai mengaktifkan Haki Penulis. Ia tidak bisa menciptakan barang secara total, tetapi ia bisa 'menulis' ulang lokasi dan fungsi barang yang sudah ada di dekatnya.

​[HAKI PENULIS: AKTIF]

​Tujuan: Teleportasi masker gas darurat yang tersimpan di ruang medis kapal ke tangan Luffy.

​Tiba-tiba, empat masker gas darurat, yang seharusnya terkunci di laci Sunny, muncul di tangan Kai.

​"Pakai ini!" seru Kai, menyerahkannya pada Luffy. "Ada gas beracun yang kuat di depan. Aku tidak bisa memprediksi efeknya, tapi aku tahu ini akan menyelamatkan kalian."

​Luffy, meskipun bingung, menerima masker itu dengan senang hati. "Wah, keren! Masker pertahanan! Ayo, Zoro!"

​Tim penjelajah melanjutkan perjalanan mereka, kali ini dilengkapi dengan masker gas yang menyelamatkan mereka dari nasib buruk.

​Saat tim penjelajah menghilang di balik tebing es, Sanji mendekati Kai.

​"Kau beruntung kau memberikan masker itu," kata Sanji, tampak serius. "Aku mencium bau aneh, Kai. Bau gas, ya. Tapi juga ada bau lain... Bau laboratorium."

​Kai mengangguk. "Itulah yang kita hadapi di sini, Sanji. Ilmuwan gila dan eksperimen berbahaya. Dan kita harus mencari tahu siapa Master Gas yang menguasai pulau ini."

​Kai menatap ke sisi pulau yang terbakar. Dia tahu bahwa alur cerita akan segera membawa mereka ke pertempuran melawan Caesar Clown dan aliansi baru yang sangat penting.

​Kru sudah terpisah dan bahaya gas telah dihindari berkat intervensi Kai.

Tim penjelajah saat mereka menghadapi tantangan pertama di Punk Hazard dan mengatur alur agar mereka dapat berkumpul kembali dengan tim kapal.

​Luffy, Zoro, Robin, dan Usopp melangkah jauh ke dalam wilayah beku Punk Hazard. Berkat masker gas darurat yang diberikan Kai, mereka selamat dari serangan gelombang gas beracun yang seharusnya membuat mereka pingsan.

​"Wah, Kai memang pintar!" seru Luffy, suaranya teredam masker. "Kalau tidak ada masker ini, kita pasti sudah tidur seperti bayi!"

​"Meskipun aku benci mengakuinya, dia benar lagi," gumam Zoro. "Tapi kenapa gasnya menghilang secepat itu?"

​Saat mereka berjalan, mereka menemukan sesuatu yang sangat aneh: seekor naga raksasa yang sudah mati dan berlumuran darah.

​"Monster!" teriak Usopp, gemetar.

​Luffy, tanpa takut, mendekati naga itu. "Aku mencium bau daging! Tapi ini sudah dingin!"

​Tiba-tiba, dari kegelapan, muncul samurai tanpa kepala yang sedang memegang pedang.

Aura menakutkan menyelimuti samurai itu.

​"Siapa kalian?!" raung samurai itu, suaranya tajam dan dipenuhi amarah. "Mengapa kalian ada di pulau terlarang ini?!"

​Zoro langsung mencabut pedangnya, matanya menyala. "Akhirnya lawan yang layak! Aku tidak peduli kau punya kepala atau tidak!"

​"Tunggu, Zoro!" kata Robin, yang telah menggunakan kemampuan buah iblisnya untuk mengamati.

"Dia... dia hanya sebuah tubuh yang digerakkan. Ada aura asing di dalamnya."

​Luffy tidak menunggu penjelasan. "GOMU GOMU NO... JET PISTOL!"

​Pertarungan pun pecah. Samurai itu, yang ternyata adalah tubuh Kin'emon yang dipisahkan, meskipun kuat, tidak sebanding dengan kekuatan Luffy dan Zoro. Setelah pertarungan singkat, samurai itu berhasil dikalahkan.

​Saat Samurai itu terjatuh, sebuah Den Den Mushi yang dipegang oleh Luffy (yang baru saja diaktifkan oleh Haki Penulis Kai) berdering keras.

​"MOSHI MOSHI!" seru Luffy.

​Suara Kai terdengar mendesak dari ujung sana.

​"Luffy! Itu Kin'emon, Samurai yang tubuhnya terpisah! Dia bukan musuh!" perintah Kai. "Tapi kau harus segera pergi dari sana! Master Gas sudah tahu kalian ada di sana, dan dia akan mengirim anak buahnya untuk menangkap kalian!"

​"Dia tahu kita ada di sini?!" seru Usopp panik.

​"Ya! Dia sedang dalam perjalanan! Kau harus menuju ke sisi pulau yang terbakar! Aku sudah menyiapkan titik temu rahasia di sana!" instruksi Kai.

​ " Titik Kumpul Rahasia?"

​Luffy, yang percaya penuh pada Kai, langsung memberikan perintah.

​ Ke sisi api! Ayo, Zoro!"

​Tim penjelajah segera membalikkan badan dan berlari menuju area panas pulau. Mereka tahu, jika Kai sudah memberikan instruksi yang begitu mendesak, itu berarti bahaya nyata sudah di depan mata.

Pertemuan Kembali

​Sementara itu, di sisi kapal, Kai, Sanji, Nami, dan Chopper bersiap. Kai telah menggunakan Haki Penulis untuk membuat jalur api yang aman di sisi pulau yang terbakar.

​[HAKI PENULIS: AKTIF]

​Tujuan: Ciptakan 'terowongan aman' melalui es menuju area api. Buat flare sinyal muncul di titik kumpul yang telah ditentukan.

​"Aku sudah membuat jalur ke sisi api," kata Kai, wajahnya pucat karena kehabisan energi. "Sanji, kau dan Chopper harus pergi ke sana! Aku yakin Luffy akan kedinginan!"

​Sanji mengangguk, dia sudah memakai pakaian anti dinginnya. "Aku akan membawa makanan panas! Dan aku akan membalas dendam jika ada yang berani menyakiti Nami-swan!"

​Sanji dan Chopper segera mengikuti jalur yang ditunjukkan Kai. Tak lama kemudian, mereka bertemu dengan Luffy, Zoro, Robin, dan Usopp di area panas, tepat setelah mereka berhasil menghindari serangan pertama dari anak buah Master Gas.

​"SANJI! CHOPPER! KAI BENAR! Kalian datang!" seru Luffy, memeluk Sanji dengan erat.

​"Tentu saja kami datang, Kapten! Dan Kai bilang kau kelaparan!" balas Sanji, memberikan hidangan panas.

​Kru Topi Jerami berhasil berkumpul kembali.

​Kai, yang kelelahan di kapal bersama Nami, tersenyum kecil. Tantangan gas dihindari, tim berkumpul, dan aliansi baru sudah di depan mata.

​Kru sudah berkumpul di area panas. dengan interaksi mereka dengan siapkah mereka menghadapi musuh yang belum terlihat Master Gas (Caesar Clown) atau dengan Trafalgar Law yang sedang menunggu di wilayah itu?

Dengan Trafalgar Law, Shichibukai yang menjadi kunci aliansi besar di Punk Hazard.

Trafalgar Law

​Setelah berkumpul di area panas Pulau Punk Hazard, kru Topi Jerami berbagi makanan yang dibawa Sanji. Suasana kembali riuh, tetapi Kai, yang kini telah bergabung dengan mereka, tetap waspada.

​"Terima kasih sudah datang, Kai!" seru Luffy, mulutnya penuh dengan daging. "Kau hebat! Maskermu menyelamatkan kita, dan kau tahu persis ke mana harus lari!"

​"Itu adalah naluri seorang partner," jawab Kai, meskipun ia sedang mencari target alur berikutnya. Law sudah pasti menunggu di dekat sini.

Sosok Shichibukai mendekat

​Tiba-tiba, Zoro menunjuk ke kejauhan. "Lihat! Ada seseorang di atas tebing es."

​Semua mata tertuju ke atas. Di tebing yang membeku, berdiri seorang pria tinggi dengan topi bermotif polka dot, memegang pedang besar, Trafalgar Law.

​Law menatap mereka dengan tatapan dingin dan menusuk.

​"Kalian Bajak Laut Topi Jerami," suara Law terdengar tenang, namun penuh otoritas. "Mengapa kalian ada di pulau terlarang milik Caesar Clown?"

​Luffy, tanpa ragu, langsung berlari ke depan. "Kau siapa?! Kau punya makanan enak?!"

​Kai menghela napas. Tentu saja, Luffy. Makanan.

​Kai melangkah maju sebelum Law sempat menjawab. Ia tahu ini adalah momen krusial di mana aliansi harus terbentuk untuk mengalahkan Yonko Kaido.

​"Aku tahu siapa kau, Trafalgar Law," kata Kai, nadanya tenang dan menghormati, tidak seperti Luffy. "Kau adalah salah satu Shichibukai, dan kau punya tujuan di pulau ini. Tujuan yang sama dengan kami:

mengalahkan Caesar Clown dan membawa pulau ini kembali ke jalur yang benar."

​Law, yang biasanya tidak terpengaruh, sedikit terkejut karena seorang pendatang baru bisa mengetahui rencananya.

​"Kau tahu terlalu banyak, orang aneh," balas Law, menyipitkan mata.

​"Aku tahu lebih banyak lagi," potong Kai. "Aku tahu kau sedang mencari Aliansi Bajak Laut untuk menjatuhkan salah satu Yonko."

​Luffy, yang mengerti kata 'Aliansi' dan 'Yonko', langsung berbinar. "WOW! Aliansi! Kedengarannya seru! Kita buat aliansi, Law!"

​"Aku tidak bicara denganmu, Kapten Topy Hitam," Law menolak.

​"Tapi aku bicara denganmu, Law," ujar Kai.

"Kami punya rencana besar untuk New World. Kami punya kekuatan untuk melawan Yonko. Jika kau mau menjatuhkan Yonko, bergabunglah. Aku akan memandu mu melalui alur ini."

​Law mengamati Kai dengan intens. Ada sesuatu di balik mata Kai yang menunjukkan pengetahuan jauh melampaui pelaut biasa.

​"Kau berani menjanjikan alur padaku?

Alur...

Alur apa yang kau maksud?" tantang Law.

​"Aku bukan menjanjikan, aku yang menulisnya," jawab Kai tegas. "Kau membutuhkan aliansi ini, Law. Dan kami membutuhkan informasi rahasiamu. Ini adalah takdir."

​Kai meminta Aliansi segera Terbentuk

​Setelah beberapa saat hening, Law akhirnya tersenyum tipis, senyum yang menunjukkan rencana licik.

​"Baiklah. Aku setuju. Aliansi Bajak Laut Topi Jerami dan Bajak Laut Hati," putus Law. "Tapi ingat, aku yang memimpin strategi."

​"Tidak, aku yang memimpin pertarungan!" seru Luffy.

​"Dan aku yang memimpin alur," bisik Kai, tersenyum puas.

​Aliansi krusial di New World telah terbentuk, dipicu oleh intervensi langsung dari Kai, si 'Dewa Penulis'.

​Aliansi sudah terbentuk.

More Chapters