Reuni kru di Istana Ryugu yang hancur, menonjolkan kekuatan baru Kai sebagai 'Dewa Penulis' yang sangat berguna!
Istana Ryugu
Setelah berhasil meloloskan diri dan mendapatkan petunjuk dari Kai, kru yang tersisa (Nami, Sanji, Usopp, Chopper, Robin, dan Brook) kembali ke Istana Ryugu menggunakan Mini Merry.
Mereka menemukan Istana dalam keadaan luluh lantak, tetapi Luffy dan Zoro berdiri tegak di tengah kehancuran, dikelilingi oleh Manusia Ikan yang tumbang.
"LUFFY! ZORO!" teriak Nami, lega.
Luffy berbalik, matanya berbinar melihat kedatangan kru. "Oh, kalian datang! Aku lapar sekali!"
Sanji segera berlari ke arah Luffy, siap memberinya makanan. Namun, Luffy menghentikannya.
"Tidak, Sanji. Aku mau yang disiapkan Kai!" seru Luffy. "Kai bilang dia baru saja menciptakan daging panggang raksasa!"
Kru menatap Kai dengan bingung. Kai tersenyum misterius, ia baru saja menggunakan Haki Penulis untuk 'menulis' makanan ke dalam kenyataan.
"Aku sudah tahu kau akan lapar, Kapten," kata Kai. Ia berjalan ke sudut ruangan yang hancur. "Lihatlah ke sana."
Saat Kai menunjuk ke gudang penyimpanan yang terbuka, sebuah potongan daging panggang raksasa tiba-tiba terlihat. Daging itu mengeluarkan asap dan aroma yang sangat menggugah selera, seolah-olah baru dipanggang semenit yang lalu.
"APAAAH?!" seru Sanji dan Usopp serempak. "Dari mana datangnya itu?! Koki Istana sudah lama pingsan!"
Luffy tidak peduli dengan logika. Matanya berbentuk hati. "DAAAAGIIING!"
Luffy langsung melompat ke arah daging itu, diikuti oleh Chopper.
Kai tersenyum puas. Berhasil. Mengisi perut Kapten adalah prioritas utama alur.
Nami segera menghampiri Kai, wajahnya separuh terkejut, separuh curiga.
"Itu... bukan lelucon. Kau benar-benar membuatnya muncul dari udara tipis," bisik Nami, menatap Kai dengan tak percaya.
"Apa sebenarnya kau ini? Kau tidak hanya meramal. Kau mengubah kenyataan!"
Kai hanya mengangkat bahu. "Aku adalah Dewa Penulis, ingat? Dan Haki-ku adalah pena-ku. Sekarang, kita tidak punya waktu untuk membahas kekuatan baruku."
Robin mendekat, matanya berkilauan tertarik. "Haki Penulis. Sebuah nama yang unik. Kekuatan yang bisa memanipulasi elemen... plot? Kau semakin menarik, Kai."
Saat Luffy sibuk dengan dagingnya, Zoro yang lebih serius datang menghampiri Kai.
"Hody sudah kalah, tapi dia sudah memerintahkan seseorang untuk mengendalikan Noah," ujar Zoro. "Kapal besar itu sekarang menuju ke arah Istana, membawa bahaya serius."
"Aku tahu," jawab Kai, tatapannya langsung serius. "Seluruh kru harus segera bergerak ke lokasi Noah. Aku sudah memprediksi di mana posisi kapal itu akan jatuh. Kita harus berada di sana untuk mengintervensi alur paling krusial."
"Intervensi apa?" tanya Sanji.
"Saat Luffy menghancurkan kapal itu, ada seseorang yang harus dia selamatkan di saat-saat terakhir. Kita harus pastikan orang itu selamat," tegas Kai. "Ayo, kita menuju ke Noah!"
Kru sudah bersatu kembali, dan tujuan berikutnya adalah Kapal Noah.
Kai menggunakan Haki Penulis untuk mempermudah perjalanan mereka ke sana, jatuh?,Kapal Kuno Noah jatuh ke Pulau Manusia Ikan, dan Kai harus menggunakan semua yang ia miliki, termasuk Haki Penulis barunya, untuk memastikan alur krusial itu tidak menyimpang.
Seluruh kru Topi Jerami, yang kini bergerak cepat menuju lokasi jatuhnya Kapal Kuno Noah, tiba tepat waktu untuk menyaksikan pemandangan mengerikan.
Kapal raksasa itu, yang didorong oleh kekuatan Vander Decken IX dan kemudian dikendalikan oleh Hody Jones, kini meluncur turun, mengancam untuk menghancurkan seluruh Pulau Manusia Ikan.
Kai berdiri di garis depan bersama Nami dan Sanji, menyaksikan Luffy yang sudah mencapai bagian atas kapal.
"Luffy! Hati-hati!" teriak Nami.
Luffy, dengan tekad yang membara dan diliputi amarah karena ancaman terhadap nyawa Shirahoshi, bersiap melancarkan serangan terakhir.
Kai tahu momennya akan datang. Ada seseorang yang harus dilindungi di dalam kapal, dan Luffy harus menghancurkan kapal itu tanpa membunuh orang tersebut.
"Sekarang saatnya!" gumam Kai, fokus total, memanggil Haki Penulis barunya. Ia harus 'menulis' sedikit perubahan pada fisika kapal yang sedang jatuh itu.
[HAKI PENULIS: AKTIF]
Tujuan: Ciptakan 'ruang aman' sementara dan 'jalur evakuasi' kecil di bagian lambung Noah, persis di sekitar lokasi target penyelamatan.
Efek: Struktur lambung di area target sedikit melunak, dan celah kecil tercipta.
Saat Kai menggunakan kekuatannya, ia merasakan energi besar yang terkuras, tetapi ia melihat lambung kapal di area tertentu tempat Shirahoshi diselamatkan dalam alur aslinya sedikit memancarkan cahaya redup, menandakan modifikasi alur minor berhasil.
Luffy, dalam mode Gear Third yang mengerikan, sudah siap.
"GOMU GOMU NO... ELEPHANT GATLING!"
Ratusan pukulan raksasa ber-Haki menghantam lambung Noah.
Suara benturan itu memekakkan telinga, dan kapal kuno itu mulai retak.
KRIIIK! KRAAAK!
Kapal itu hancur berkeping-keping, tetapi tepat di saat-saat terakhir kehancuran, berkat modifikasi Kai, sebuah lubang kecil tercipta.
Dari lubang itu, Putri Shirahoshi yang terperangkap (setelah sebelumnya ditangkap kembali oleh Hody) berhasil meloloskan diri, meluncur ke samping, tepat sebelum sisa-sisa kapal yang hancur jatuh ke dasar laut.
Seluruh kru terkesima. Mereka tidak melihat modifikasi yang dilakukan Kai, tetapi mereka melihat hasil akhirnya.
"Dia selamat!" teriak Usopp lega.
"Kai! Kau bilang kau tahu Kapten harus menghancurkannya!" seru Nami, matanya penuh air mata. "Tapi kau juga tahu dia harus diselamatkan!
Bagaimana... bagaimana kau bisa memprediksi celah kecil itu?!"
Kai hanya menatap ke arah reruntuhan, kelelahan setelah menggunakan Haki Penulis.
"Aku... aku hanya memastikan cerita ini memiliki akhir yang memuaskan," jawab Kai, menyeka keringatnya. "Tugas Dewa Penulis bukanlah menulis ulang, tapi memperbaiki kesalahan minor yang mungkin terjadi dalam plot."
Dengan jatuhnya Noah, dan Luffy yang berhasil menyelamatkan Putri Shirahoshi, tragedi besar berhasil dihindari. Pulau Manusia Ikan selamat. Alur utama telah dipertahankan.
Klimaks sudah selesai! Menyusun epilog singkat yang merangkum akhir dari petualangan di Pulau Manusia Ikan, menyoroti penghargaan kru terhadap Kai, dan persiapan mereka untuk memasuki Dunia Baru (New World).
Pulau Manusia Ikan
Beberapa hari setelah pertarungan besar dan diselamatkannya Pulau Manusia Ikan dari kehancuran Noah, suasana di Istana Ryugu berubah menjadi penuh perayaan. Bajak Laut Topi Jerami, meskipun telah menyebabkan kerusakan parah, kini dipandang sebagai pahlawan yang menyelamatkan seluruh kerajaan.
Ucapan Terima Kasih
Luffy, setelah makan besar, bersiap untuk pergi. Di dek Thousand Sunny yang sudah diperbaiki, Raja Neptune dan Putri Shirahoshi menyampaikan perpisahan.
"Tuan Luffy, aku tidak akan pernah melupakan kebaikanmu," ujar Shirahoshi, air matanya menetes, yang segera membuat air laut di sekitarnya sedikit asin.
Raja Neptune menatap Kai dengan tatapan hormat yang mendalam. "Tuan Kai, kau adalah seseorang yang sangat misterius. Kau memimpin dan tahu persis apa yang harus dilakukan Kaptenmu.
Terima kasih karena telah memastikan putriku selamat, dan kapal kuno itu jatuh di tempat yang tepat."
Kai membungkuk sopan. "Itu adalah tugas seorang Partner terbaik, Raja Neptune."
Pengakuan Kru
Saat Sunny mulai bergerak, perlahan naik menuju permukaan melalui pusaran air terakhir yang diciptakan oleh arus laut, kru berkumpul di dek.
Zoro menyandarkan tubuhnya ke tiang, menyeringai pada Kai. "Haki Penulis? Nama yang konyol. Tapi kupotong-potong, itu bekerja. Jangan sampai kau menggunakannya untuk membuatku tersesat, atau aku akan memotongmu."
Sanji mendekati Kai sambil menyalakan rokoknya. "Aku masih tidak mengerti bagaimana kau bisa menciptakan daging. Tapi aku harus akui, timing penyelamatanmu terhadap Nami-swan dan Robin-chan saat kekacauan Noah sangatlah sempurna."
Nami, yang biasanya perhitungan, memegang lengan Kai. "Kau tahu, Kai. Aku masih tidak percaya padamu seratus persen. Tapi, di Pulau Manusia Ikan, kau menyelamatkan kita lebih dari yang kami lakukan. Aku akan mengawasi Haki Penulis-mu itu. Jangan gunakan untuk keuntungan pribadi, atau aku akan menagihmu sepuluh kali lipat."
Kai tersenyum. Ia telah mendapatkan kepercayaan dan tempat sejati di kru, bukan hanya sebagai transmigrator yang mematuhi alur, tetapi sebagai Dewa Penulis yang memimpin dengan prediksinya.
Saat gelembung pelapis Sunny akhirnya pecah di permukaan, mereka disambut oleh cahaya matahari yang menyilaukan dan lautan yang tak terduga. Sebuah ombak besar, yang menandakan pintu masuk ke New World, menyambut mereka.
Luffy berdiri di kepala kapal, topi jeraminya tertiup angin.
"INILAH DIA! DUNIA BARU!" teriak Luffy, penuh semangat.
Kai berdiri di sampingnya, melihat ke cakrawala. [SISTEM] kini diam, tidak ada lagi pesan error, hanya kesunyian yang memberinya kebebasan.
Peranku di sini baru saja dimulai.
"Ayo, Luffy," kata Kai, tatapannya tajam. "Aku sudah menuliskannya. Ini adalah petualangan kita yang sebenarnya."
Kita telah menyelesaikan epilog Pulau Manusia Ikan, dan kru siap berlayar ke New World. babak baru petualangan mereka, yaitu saat Straw Hat Pirates memasuki lautan paling berbahaya, New World, dengan Kai yang sekarang menjadi 'Dewa Penulis' mereka.
Matahari bersinar terik, memantul di permukaan laut yang baru. Kapal Thousand Sunny melaju kencang, menembus ombak besar yang menjadi batas antara Paradise dan The New World. Udara terasa lebih berat, dan lautan tampak lebih liar.
Luffy tertawa keras, menikmati sensasi kebebasan di lautan yang belum terjamah.
"Inilah dia! Lautan Raja Bajak Laut!" serunya.
Nami, di ruang navigasi, sudah tegang. Kompas dan Log Pose mereka tidak berfungsi dengan baik.
"Log Pose sudah gila!" teriak Nami. "Jalur airnya kacau, dan cuaca berubah setiap sepuluh menit! Bahkan Log Pose kami tidak bisa mendapatkan jalur yang stabil!"
Usopp gemetar di sampingnya. "Kita sudah di New World, lautan yang tidak bisa diprediksi!"
Sanji membawa minuman untuk Nami dan Robin, matanya terlihat khawatir. "Di sini bahkan badai bisa muncul dari udara tipis."
Kai berjalan masuk ke ruang navigasi, melihat peta yang bergulir liar. [SISTEM] masih diam, tetapi Haki Penulis Kai memberinya intuisi yang kuat.
"Nami, jangan andalkan Log Pose," kata Kai tenang. "Di New World, Log Pose hanya menunjukkan jalur utama. Tapi lautan ini penuh dengan side quest dan filler yang tidak penting. Kita harus mengikuti jalur yang tidak tercatat."
Nami memelototinya. "Jalur yang tidak tercatat? Kau mau kita berlayar buta?!"
"Tidak," jawab Kai. Ia memejamkan mata, memfokuskan Haki Penulis-nya, dan secara mental 'menulis' petunjuk kecil di peta.
[HAKI PENULIS: AKTIF]
Tujuan: Tampilkan rute tak terduga yang aman menuju pulau pertama. Hindari Bajak Laut Yonko.
Tiba-tiba, di peta Nami yang kosong, seutas garis samar, hampir tak terlihat, muncul. Garis itu tidak menuju ke pulau utama yang biasanya ditunjukkan oleh Log Pose, melainkan melintasi lautan kosong yang tenang.
"Lihat," kata Kai. "Ikuti jalur ini selama dua hari. Kita akan menghindari pertemuan yang tidak perlu dengan Bajak Laut Big Mom atau Kru Shanks yang mungkin sedang berpatroli."
Nami memiringkan kepalanya. Dia masih ragu, tetapi setelah apa yang terjadi di Pulau Manusia Ikan, dia tidak bisa mengabaikan Kai lagi.
"Jika jalur ini salah, aku akan melemparkanmu ke dalam mulut Sea King," ancam Nami, tetapi ia segera memutar kemudi untuk mengikuti garis samar yang dibuat oleh Haki Penulis Kai.
Di dek, Zoro menyeringai. "Jadi, kita di lautan di mana Raja Bajak Laut bertarung, ya? Aku tidak sabar untuk bertemu lawan yang layak."
Tiba-tiba, dari arah jalur yang seharusnya mereka hindari, muncul badai kilat yang ganas. Dan di tengah badai itu, siluet kapal Bajak Laut besar terlihat.
"Bajak Laut?" gumam Zoro, siap mencabut pedangnya.
Kai berlari ke dek. "Tidak, Zoro! Jangan sekarang! Itu adalah salah satu armada Yonko! Kita tidak boleh bertarung saat ini. Kita harus menghemat energi untuk pertarungan yang akan datang!"
Zoro memandang Kai, lalu ke Luffy, yang sudah tertarik pada pertarungan itu.
"Apa kau yakin, Penulis?" tanya Zoro.
Kai mengangguk serius. "Aku tahu kekuatan mereka. Kita belum siap. Percayalah pada jalur yang kubuat."
Luffy menghela napas, kecewa. "Yah... kalau Kai bilang begitu, kita hindari dulu! Tapi nanti kita harus bertarung dengan Kapten mereka, ya!"
Dengan menggunakan Haki Penulis, Kai berhasil membimbing kru melewati jebakan pertama New World.
Dan langsung menghadapi masalah baru?
