WebNovels

Chapter 133 - BAB 134: MEMICU KEKACAUAN

Kedatangan dramatis Luffy, Zoro, dan Shirahoshi di Istana Ryugu, yang langsung memicu kekacauan.

Ryugu

​Setelah merangkak melalui pipa ventilasi yang sempit suatu hal yang sangat sulit dilakukan oleh putri duyung raksasa seperti Shirahoshi mereka akhirnya tiba di Istana Ryugu.

​Mereka keluar dari ventilasi menuju sebuah aula besar di menara istana, tempat di mana Raja Neptune dan ketiga putranya, Pangeran Fukaboshi, Ryuboshi, dan Manboshi, sedang mengadakan rapat darurat.

​"Ayahanda! Kakanda sekalian!" teriak Shirahoshi, air mata membasahi wajahnya.

​Semua Manusia Ikan di aula terkejut, terutama melihat dua manusia berada di samping sang Putri yang seharusnya terkunci di Menara Keras.

​"SHIRAHOSHI!" seru Raja Neptune, yang berbentuk Manusia Ikan raksasa, terkejut dan lega.

​Namun, keterkejutan itu dengan cepat berubah menjadi kemarahan saat melihat kedua manusia tersebut.

​"Manusia! Kenapa kalian ada di sini?!" teriak Fukaboshi, Pangeran tertua, segera mengambil trisulanya dan mengarahkannya ke Luffy. "Kalian adalah mata-mata dari Hody Jones, kan?!"

​"Tunggu dulu, Fukaboshi-sama!" seru Shirahoshi. "Mereka menyelamatkanku! Mereka bukan musuh!"

​"Aku tidak peduli!" sela Zoro, yang sudah bosan dengan formalitas. Dia mencabut ketiga pedangnya. "Aku benci jika ada orang yang mengarahkan senjata padaku. Minggir, Pangeran."

​"Kau berani mengancam Pangeran Istana Ryugu?!" Raja Neptune murka. "TANGKAP MEREKA! SIAPKAN PASUKAN!"

​Luffy tersenyum lebar. "Lihat, Zoro! Aku bilang juga apa, Istana itu pasti penuh kejutan!"

​[SISTEM]: [Peringatan Darurat] Jangan biarkan Luffy dipenjara. Ini akan membuang waktu alur! [GLITCH]

​Kai, si 'Dewa Penulis', tahu bahwa di titik ini Luffy memang harus ditangkap sebentar agar plot bisa bergerak, tetapi dia juga harus memicu kekacauan yang akan menarik perhatian Hody Jones.

​"GOMU GOMU NO... BAZOOKA!"

​Luffy tidak menargetkan Raja Neptune, melainkan dinding Istana di belakangnya. Dinding itu retak parah, membuat gempa kecil di seluruh istana.

​"Kau merusak Istana kami!" teriak Neptune.

​"Aku hanya ingin melihat koki istana!" jawab Luffy polos. "Sekarang, kita harus bertarung dulu!"

​Zoro segera bergabung. Dia tidak membuang waktu. Dalam sekejap, dia berhasil mengikat dan menjatuhkan puluhan prajurit Istana menggunakan tiga pedangnya.

​"Kau terlalu berisik, Luffy," gerutu Zoro.

​"Tapi aku lapar, Zoro!" balas Luffy.

​Dalam kekacauan itu, Pangeran Fukaboshi berhasil menemukan momen yang tepat dan melepaskan jaring laut yang diperkuat Haki, menjebak Luffy dan Zoro sebelum mereka bisa melakukan serangan balik penuh.

​"Manusia! Kalian akan membayar kerusakan ini di Penjara Istana!" teriak Fukaboshi dengan marah.

​Shirahoshi berteriak, "Tidak! Jangan lakukan itu!"

​Luffy, meskipun tertangkap, tampak tidak peduli. "Yah, setidaknya aku tidak sendirian di penjara!"

​Saat mereka diseret, Luffy menoleh ke arah Shirahoshi. "Hei, Putri Besar! Sampai jumpa lagi! Aku akan makan semua makanan di penjara ini!"

​Dengan tertangkapnya Luffy dan Zoro, kekacauan di Istana Ryugu dimulai, memberikan sinyal yang sempurna bagi Bajak Laut Manusia Ikan Baru untuk melancarkan serangan mereka.

​Kini Luffy dan Zoro berada di penjara, dan Istana Ryugu dalam keadaan kacau.

Penyerbuan Hody Jones dan Bajak Laut Manusia Ikan Baru ke Istana Ryugu, memanfaatkan kekacauan yang diciptakan oleh Luffy.

Ryugu

​Kabar mengenai dua manusia yang menyebabkan kekacauan di Istana Ryugu dengan cepat menyebar ke seluruh Pulau Manusia Ikan, dan yang paling cepat mendengarnya adalah Hody Jones.

Baginya, ini adalah kesempatan sempurna.

​Saat Luffy dan Zoro baru saja dimasukkan ke dalam sel, Istana Ryugu tiba-tiba bergetar hebat.

​"Apa yang terjadi?!" teriak Raja Neptune, panik.

​Dari jendela Istana, mereka melihat armada kapal perang Bajak Laut Manusia Ikan Baru telah mengepung Istana.

Hody Jones, dengan penampilan yang semakin mengerikan karena pil steroid E.S. (Energy Steroids), berdiri di kepala kapal utama.

​"HAHAHAHA! Raja Neptune! Aku datang untuk merebut tahtamu!" raung Hody Jones, suaranya dipenuhi kebencian.

​Hody Jones dan para perwira utamanya langsung menerobos masuk ke dalam Istana, menghancurkan dinding dan pintu dengan mudah.

​"Kau berani-beraninya menyerang Istana kami, Hody?!" teriak Neptune.

​"Ini bukan serangan, Raja tua!" balas Hody, matanya merah menyala. "Ini adalah pembalasan! Selama ini kalian terlalu lemah dan tunduk pada manusia di permukaan! Aku akan mengembalikan kehormatan Manusia Ikan dengan darah kalian!"

​ Rencana Terungkap

​Hody Jones kemudian berjalan ke tengah aula dan menunjukkan sesuatu yang membuat semua orang terdiam: Noah, Kapal Kuno yang sangat besar.

​"Setelah aku merebut tahta, aku akan menggunakan kapal ini!" Hody menunjuk Noah. "Aku akan membawa seluruh pasukan Manusia Ikan ke permukaan dan MENGHANCURKAN SEMUA MANUSIA DI DUNIA!"

​Raja Neptune dan anak-anaknya tercengang. Rencana Hody Jones jauh lebih besar dan lebih gila dari yang mereka bayangkan.

​Di dalam sel, Luffy dan Zoro mendengar semua keributan itu.

​"Wah, rame sekali! Kapal besar! Mereka mau menghancurkan manusia?" seru Luffy, sedikit terkejut.

​Zoro menyeringai. "Kedengarannya seperti masalah besar. Mereka pasti butuh aku dan pedangku di luar sana."

​Tiba-tiba, Luffy teringat ucapan Kai, si 'Dewa Penulis', di atas kapal Sunny:

​"JANGAN SAMPAI LUFFY MEMUSNAHKAN NOAH!"

​"Zoro, kita tidak boleh menghancurkan kapal besar itu, Noah!" kata Luffy. "Kai bilang begitu! Itu penting!"

​"Aku tidak peduli apa kata 'Penulis' itu. Aku hanya ingin keluar dari sini dan memotong orang bodoh itu," gerutu Zoro, tetapi dia tidak membantah instruksi Kai untuk tidak menghancurkan kapal.

​Saat kekacauan Istana mencapai puncaknya, Luffy dan Zoro, meskipun terperangkap, kini menjadi satu-satunya harapan untuk menghentikan Hody Jones dan mencegah kehancuran Noah, sesuai dengan alur yang telah disiapkan oleh Kai.

​Kini panggung telah diatur: Hody Jones menguasai Istana dan mengancam untuk menggunakan Noah.

​Luffy dan Zoro terkunci di sel batu Istana Ryugu, tetapi kebisingan dan getaran dari penyerbuan Hody Jones memberikan mereka kesempatan.

​Luffy menarik tangan dan kakinya yang terikat. "Aku tidak suka terkurung! Aku tidak bisa mencium bau daging di sini!"

​[SISTEM]: [Peringatan: Plot Holes] Zoro tidak boleh terluka parah sebelum pertarungan utama. Gunakan teknik 'Tekanan Udara' untuk memecahkan batu. [GLITCH]

​Zoro, meskipun tidak mendengar Sistem, sudah merencanakan aksinya. "Kau terlalu berisik. Fokus pada jaring itu. Aku tidak bisa memotongnya dengan mudah karena ada Haki."

​"Kalau begitu, aku akan mengembang!" seru Luffy.

Teknik Gila Kapten

​Luffy menarik napas dalam-dalam, mengembang seperti balon raksasa, dan menggunakan tubuh karetnya untuk melawan ikatan jaring Haki. Jaring itu meregang, tetapi tidak putus.

​"Tidak mempan!" kata Luffy.

​Tiba-tiba, Luffy punya ide gila: Dia membengkokkan tubuhnya dan menggunakan kepalanya sendiri sebagai pelontar.

​"GOMU GOMU NO... (Pukulan ke dirinya sendiri)"

​Luffy memukul tubuhnya sendiri dengan keras, menghasilkan tekanan luar biasa. Ia kemudian mengarahkan tekanan itu ke rantai yang mengikat jaring.

​BAANG!

​Rantai Haki tersebut putus karena kekuatan benturan dan tarikan yang kacau, dan jaring itu terlepas. Luffy dan Zoro bebas.

​"Yosh! Ayo kita cari makan!" teriak Luffy, bersemangat.

​Zoro menyarungkan kembali pedangnya. "Kita harus menemukan Kapten Hody dan memotongnya. Tapi pertama, kita harus keluar dari Istana ini sebelum mereka mengepung kita lagi."

​Mereka berdua bergegas keluar dari sel, menuju aula utama Istana, siap menghadapi kerumunan Manusia Ikan.

Kecurigaan Sang Penulis

​Sementara itu, di dalam gelembung Sunny yang tersembunyi, Kai dan kru lainnya mendengarkan kekacauan di Istana melalui Den Den Mushi Nami.

​"Luar biasa! Hody Jones benar-benar menyerang persis seperti yang Kai katakan!" seru Usopp, terkesima.

​"Ini bukan sihir, ini adalah plot," gumam Kai. Semuanya berjalan terlalu sempurna.

​[SISTEM]: [Arahan: Kritis] Istana Ryugu sekarang sudah dikuasai musuh. Ini saatnya bagi kru yang tersisa untuk... [GLITCH]

​Kai menutup matanya, mencoba menyaring informasi dari ingatan alur cerita aslinya.

​"Nami, mereka sudah menguasai Istana. Luffy dan Zoro pasti sudah bebas sekarang dan menuju pertarungan," kata Kai. "Ini saatnya kita bertindak. Kita harus pergi ke tempat di mana Kapal Noah berada."

​📝 Kebimbangan Sang Pengendali

​Kai berjalan mondar-mandir. Dia sudah memprediksi segalanya: serangan Hody, penahanan Luffy, hingga rencana besar Noah.

​Jika aku adalah 'Dewa Penulis', kenapa Sistem memberiku tugas untuk 'melindungi' alur, alih-alih 'menulis' alur yang baru?

​"Apa kau yakin kita harus ke Noah, Kai?" tanya Robin. "Bukankah lebih aman menunggu?"

​"Tidak," jawab Kai. "Karena ada satu bagian alur yang sangat krusial, dan itu tidak ada hubungannya dengan pertarungan di Istana."

​Kai menatap lurus ke mata Robin.

​"Aku tahu Vander Decken IX akan melemparkan Noah ke arah Istana," bisik Kai. "Aku harus berada di sana. Bukan untuk bertarung, tapi untuk memastikan Luffy, saat dia menghancurkan Noah, menyadari bahwa ada sosok lain yang harus dipertahankan hidup-hidup di dalamnya."

​[SISTEM]: [GLITCH: Peringatan] Jika kau mengganggu momen emosional Kapten, kau akan... [GLITCH]

​Kai mengambil keputusan. "Kita bergerak sekarang! Sanji, siapkan Mini Merry untuk penyelaman cepat. Kita akan pergi ke lokasi Noah! Kita harus berada di sana sebelum Kapten kita tiba!"

​Dengan tekad baru untuk memimpin bagian penting dari klimaks alur, kru yang tersisa meninggalkan Sunny, menuju lokasi Kapal Kuno Noah yang siap menjadi bencana bagi Pulau Manusia Ikan.

​Kini panggung pertempuran terbagi menjadi dua:

​Istana Ryugu: Luffy dan Zoro melawan Hody Jones dan pasukannya.

​Kapal Noah: Kai dan kru lainnya bersiap untuk mengintervensi alur paling krusial.

​💥 Klimaks: Pertarungan di Istana Ryugu

​Luffy dan Zoro keluar dari penjara dan langsung menuju aula utama. Kekacauan sudah di puncaknya. Prajurit Manusia Ikan yang setia kepada Neptune kewalahan melawan Bajak Laut Hody Jones yang diperkuat steroid.

​"GOMU GOMU NO... RED HAWK!"

​Luffy langsung menggunakan tinju api Haki-nya. Pukulan itu melesat melalui air, menciptakan ledakan panas yang mengejutkan Hody Jones dan pasukannya.

​"BAJAK LAUT TOPY HITAM!" teriak Hody, wajahnya dipenuhi amarah. "Kau merusak rencanaku!"

​Zoro berdiri dengan tenang di samping Luffy, menatap kerumunan musuh.

​"Kau terlalu berisik, Luffy," kata Zoro, kemudian mengayunkan pedangnya. "ITTOU RYUU: SHISHI SONSON!"

​Tebasan pedang Zoro menciptakan tekanan air yang membelah pasukan musuh, membuka jalan lurus menuju Hody Jones.

​Luffy dan Zoro bertarung dengan brutal dan efisien. Di tengah pertarungan, Luffy sadar akan keberadaan Shirahoshi.

​"Zoro! Lindungi Putri Besar itu! Dia adalah kunci! Kai bilang begitu!" teriak Luffy, sambil menangkis serangan Hody Jones.

​Zoro menggerutu, tetapi mematuhi. Dia mendorong Shirahoshi ke belakang patung batu besar, melindunginya dari serangan Manusia Ikan.

​Sementara itu, Luffy menghadapi Hody Jones, pertarungan mereka menghancurkan sisa-sisa Istana Ryugu.

​Akhirnya, dengan Luffy dan Zoro yang memegang kendali pertarungan, Raja Neptune dan keluarganya menyadari ini adalah kesempatan mereka.

​"Mari kita keluar dari sini! Ke tempat yang aman!" perintah Neptune.

​Dengan bantuan prajurit yang tersisa, keluarga kerajaan dan sisa prajurit melarikan diri dari Istana yang sudah hancur.

Mereka berhasil melarikan diri melalui jalan rahasia bawah air, meninggalkan Luffy dan Zoro yang tersisa di Istana untuk menghadapi Hody Jones.

​Pelarian keluarga kerajaan berhasil, memastikan alur cerita tetap utuh.

​Sistem Kembali: Hadiah Sang Penulis

​Setelah pertempuran sengit yang berakhir dengan kemenangan Luffy (dan tertangkapnya Hody Jones), Istana kembali tenang, tetapi hancur total. Luffy dan Zoro, meskipun kelelahan, telah menyelesaikan tugas mereka.

​Saat itulah, di tengah puing-puing, [SISTEM] yang error tiba-tiba kembali dengan pesan yang sangat jernih dan kuat di benak Kai, yang saat itu sedang dalam perjalanan menuju Noah bersama kru lainnya.

​[SISTEM: REBOOT SUKSES]

​[MISI: TAHAP 1 SELESAI]

​KINERJA KAI/KAITO (DEWA PENULIS): Sempurna.

​Anda berhasil mempertahankan alur Kapten Luffy untuk berpisah di awal.

​Anda berhasil menghemat energi Kapten dengan mengurus serangan acak.

​Anda berhasil memicu konflik utama di Istana Ryugu.

​Anda berhasil menjaga Noah tetap utuh untuk momen klimaks.

​HADIAH KINERJA: Karena Anda telah membuktikan bahwa Anda dapat memimpin alur cerita lebih baik daripada panduan Sistem yang korup, kami memberi Anda kebebasan penuh.

​[HADIAH: UNLOCK ABILITY: HAKI PENULIS]

​Deskripsi: HAKI PENULIS memungkinkan Anda untuk sedikit memanipulasi kenyataan dalam radius kecil, setara dengan kekuatan 'Penulis' dalam cerita fiksi.

​Efek Samping: Hanya dapat digunakan untuk memicu perubahan kecil yang tidak bertentangan dengan kemauan Kapten Luffy. Misalnya: Memanggil makanan, mencari rute tersembunyi, atau mengarahkan serangan musuh ke tempat yang tidak fatal.

​[STATUS BARU]: KAI (KAITO) - 'DEWA PENULIS'

​[MISI SELANJUTNYA]: Temani Kapten Luffy hingga New World.

​Kai, di atas Mini Merry, terkejut. Haki Penulis? Dia tersenyum. Sekarang, dia bukan hanya peramal alur, dia adalah game changer sejati.

​"Nami, balikkan kapal!" perintah Kai tiba-tiba. "Kita harus kembali! Luffy pasti lapar setelah pertarungan. Dan aku tahu persis di mana ada daging panggang raksasa yang tersembunyi di Istana!"

​Nami menatapnya, heran.

"Daging panggang? Di mana?"

​"Percayalah padaku," kata Kai, mengaktifkan Haki Penulis untuk pertama kalinya, secara mental 'menulis' sepotong daging raksasa untuk muncul di gudang Istana yang baru saja dihancurkan. "Aku baru saja menciptakannya."

​Kini Kai telah mendapatkan kekuatan barunya dan siap untuk reuni.

More Chapters