Penyelaman Dimulai
Atmosfer di Thousand Sunny berubah drastis. Franky dan Usopp sibuk menyesuaikan gelembung pelapisan khusus yang disiapkan oleh Rayleigh.
Nami berdiri di meja peta dengan wajah tegang, dan Luffy berteriak kegirangan di dek.
"Tahan napas semuanya!" seru Franky, dengan gaya SUPER-nya. "Kita akan menembus Garis Merah!"
Kapal itu bergetar hebat saat gelembung pelapis terbentuk sempurna, dan tak lama kemudian, mereka mulai meluncur ke bawah, meninggalkan cahaya permukaan.
Dunia di luar jendela berubah menjadi biru tua yang pekat, diterangi oleh bioluminesensi makhluk-makhluk laut yang aneh dan megah.
Kai berdiri di samping jendela, menyaksikan pemandangan yang seharusnya ia 'tulis' atau 'prediksi', tetapi terasa sangat nyata.
[SISTEM]: [CRITICAL ERROR] Kai, kau harus menuliskan adegan di mana Franky bertemu robot berkepala nanas... [GLITCH]
Kai mengabaikan suara bug dari Sistem. Ia tidak lagi peduli dengan side quest konyol yang mungkin akan merusak alur cerita utama.
Fokusnya adalah memastikan Noah selamat.
Aku adalah Dewa Penulis di sini. Aku tahu setiap adegan, setiap dialog, setiap pukulan.
Namun, saat ia berpegangan pada rel kapal, sebuah pemikiran dingin menusuknya:
Tapi... aku bukan tokoh utama.
Jika plot membutuhkan seseorang terluka atau dikorbankan untuk memotivasi Luffy, mengapa harus karakter lain? Bukankah karakter tambahan seperti dirinya seorang transmigrator adalah yang paling mudah disingkirkan oleh penulis aslinya?
"Kita diserang!" teriak Usopp panik.
Luffy, dengan seringai di wajahnya, bersiap melompat keluar, tetapi dihentikan oleh Kai.
"Tunggu, Luffy!" perintah Kai. "Jangan buang energimu untuk monster acak! Biarkan Franky dan Usopp yang mengurusnya dengan senjata. Kita harus menjaga gelembung ini tetap utuh!"
Ini adalah ujian pertama Kai sebagai 'Dewa Penulis' yang tahu alur: Menghemat energi Kapten untuk pertarungan penting yang akan datang.
"Kau benar, Kai!" Luffy tertawa, mengikuti perintah itu tanpa perlawanan, terkejut karena Kai bisa memprediksi kekuatannya dengan tepat. "Kalau begitu, Franky, giliranmu!"
Apakah Anda ingin fokus pada pertarungan singkat di bawah laut ini, atau kita langsung melompat ke kedatangan mereka di Penyelaman Thousand Sunny, menuju saat mereka tiba di perbatasan Pulau Manusia Ikan, dengan sedikit fokus pada ancaman yang menunggu mereka.
Zona Bahaya
Setelah berhasil melewati serangan monster laut dan kapal selam tak terduga, Thousand Sunny meluncur semakin dalam. Suasana di dalam gelembung kini lebih tenang, tetapi ketegangan di antara kru tetap tinggi.
Nami kini berdiri di samping Kai, tidak lagi mencibir, melainkan mendengarkan setiap bisikan prediksi Kai dengan penuh perhatian.
"Perkiraan kedalaman saat ini 7,000 meter," gumam Nami, membaca alat pengukur. "Tekanan air di sini sangat ekstrem."
"Kita hampir sampai di 'Hutan Laut'," ujar Kai, tatapannya terpaku pada kegelapan. "Dari sana, kita akan melihat cahaya yang menandakan gerbang Pulau Manusia Ikan."
Robin mendekati Kai, matanya menyelidiki. "Kau terus mengarahkan kami, Kai. Kau tidak hanya meramalkan serangan, tapi juga tahu nama tempat yang jarang didokumentasikan. Apa lagi yang kau tahu tentang tempat tujuan kita, 'Penulis'?"
Kai tahu ia harus memberikan informasi yang kredibel tanpa mengungkap seluruh alur.
"Aku tahu bahwa Pulau Manusia Ikan adalah tempat yang indah, tapi dipenuhi kebencian yang mendalam," jawab Kai, suaranya merendah. "Dan aku tahu ada seseorang di sana yang sangat ingin membalas dendam pada dunia manusia, seseorang yang bahkan bisa mengalahkan Hody Jones, tapi bukan Hody Jones."
Kai menyadari ia harus memberikan teka-teki alur yang membuat Robin tertarik, tanpa merusak elemen kejutan.
"Seseorang yang dulunya adalah teman Kapten Jinbe. Dia adalah kunci dari seluruh tragedi yang akan datang, yang akan memicu peperangan di seluruh pulau," bisik Kai.
Robin tersenyum misterius. "Sebuah teka-teki yang menarik. Aku akan mengamatimu."
Tiba-tiba, Luffy berteriak keras. "Aku melihatnya! Ada cahaya!"
Di kejauhan, melalui air yang gelap, muncul sebuah kubah raksasa yang bercahaya, seperti kota ajaib di dasar laut. Itu adalah gelembung raksasa yang melindungi Pulau Manusia Ikan.
"Itu dia," kata Kai. Rasa bangga menyelimutinya ia berhasil memandu kru ke alur yang benar, terlepas dari bug sistem.
[SISTEM]: [Peringatan: Plot Twist] Luffy akan bertemu Fatner di sini. Pastikan dia tidak menggunakan... [GLITCH]
Kai mengabaikan nama Fatner yang tiba-tiba muncul di sistem. Ia tahu sekarang sudah waktunya untuk menghadapi musuh nyata.
"Semua siaga! Kita akan melewati gerbang!" perintah Kai.
Thousand Sunny mendekati kubah cahaya, mereka melihat siluet Bajak Laut yang jauh lebih besar dan mengerikan daripada yang mereka temui sebelumnya. Armada Hody Jones telah menunggu.
"Bajak Laut Manusia Ikan Baru!" teriak Zoro, tangannya sudah memegang gagang pedangnya. "Akhirnya pertarungan yang layak!"
Nami menatap Kai dengan mata lebar.
"Mereka menunggu kita. Kau tahu ini akan terjadi, kan?"
"Tentu saja," jawab Kai, tersenyum sinis. "Karena aku yang menuliskannya."
Thousand Sunny tiba di Pulau Manusia Ikan dan langsung berhadapan dengan Bajak Laut Manusia Ikan Baru!
Konfrontasi
Thousand Sunny berhasil melewati Hutan Laut dan tiba di gelembung raksasa yang melindungi Pulau Manusia Ikan. Namun, alih-alih sambutan hangat, yang mereka temui adalah barisan kapal perang Bajak Laut Manusia Ikan Baru.
"HENTIKAN KAPAL KALIAN, BAJAK LAUT MANUSIA!" teriak Hody Jones dari kapalnya, suaranya menggelegar melalui air. "Kalian tidak diterima di sini!"
Luffy, yang sudah berdiri di dek, hanya tersenyum lebar. "Aku datang untuk makan dan berpetualang!"
Kai melangkah maju, berdiri di samping Luffy dan Zoro. Dia tahu, menurut alur, mereka seharusnya segera diserang, dan Luffy tidak boleh bertarung di sini.
[SISTEM]: [Peringatan Kritis] Hindari pertarungan penuh di sini. Simpan energi Kapten. JANGAN HANCURKAN KOTA.
"Dengar, Luffy," bisik Kai cepat, nadanya mendesak. "Ini bukan tempat kita bertarung. Ingat rencana Kapten kita yang asli: Kita harus berpisah di sini."
Luffy mengangguk, ia mengingat instruksi cepat itu. "Shishishi! Benar juga! Terlalu banyak musuh di satu tempat membuatku pusing!"
"Zoro!" seru Kai. "Kau dan Luffy cari tempat bersembunyi. Franky, keluarkan Mini Merry darurat! Kita harus membagi perhatian musuh!"
Hody Jones tidak menunggu. "Bunuh mereka! Jangan biarkan satu pun Manusia lolos!"
Ratusan Manusia Ikan mulai menyerang gelembung Sunny.
"Franky! KELUARKAN KITA DARI SINI DENGAN CEPAT!" teriak Nami dari ruang kemudi.
Saat Sunny mulai bergerak, Luffy dan Zoro melompat keluar, masing-masing dengan gelembung kecil yang melindungi mereka.
"Sampai jumpa, teman-teman! Aku akan makan banyak daging!" teriak Luffy sambil menjauh.
Kai melihat ke belakang, memastikan adegan perpisahan itu berjalan sempurna sesuai alur yang ia ingat.
"Sekarang giliran kita!" kata Kai kepada kru yang tersisa di Sunny: Nami, Sanji, Usopp, Chopper, Robin, dan Brook. "Kita akan menjadi umpan!
Mereka akan mengejar Sunny!"
Sanji melompat ke sisi kapal, matanya menyala. "Kalau begitu, siapkan dirimu, Hody Jones! Aku akan membuat kalian Manusia Ikan menyesali telah menyentuh Nami-swan!"
[SISTEM]: [Arahan: Fatal Error] Gunakan 'Tebasan Bulan Sabit' untuk membelah air. [GLITCH]
Kai mengabaikan arahan error itu, fokus pada situasi nyata. Ia tahu ancaman terdekat adalah anak buah Hody Jones.
"Sanji! Tembak mereka dengan tendangan airmu!
Usopp, persiapkan bom asap tanaman untuk mengaburkan pengejaran!" perintah Kai, mengambil peran koordinator pertarungan.
Pertarungan pun pecah. Kapal Sunny menjadi target, sementara Luffy dan Zoro menghilang ke dalam labirin terumbu karang di bawah laut, memulai petualangan mereka sendiri.
Perpisahan dan pertarungan telah dimulai. Kai fokus pada pelarian Sunny di bawah koordinasi , atau melompat sebentar mengikuti Luffy dan Zoro?
Lalu kai fokus pada pelarian Thousand Sunny yang dipimpin oleh Kai, dan kemudian beralih mengikuti petualangan terpisah Luffy dan Zoro.
Dengan Luffy dan Zoro berhasil meloloskan diri, fokus Bajak Laut Manusia Ikan Baru kini tertuju sepenuhnya pada Thousand Sunny. Kapal itu dikepung, dan Kai tahu mereka harus bertindak cepat agar tidak ditenggelamkan.
"Nami, kecepatan penuh ke arah Hutan Laut! Kita harus membuat mereka menjauh dari pusat kota!" perintah Kai, sementara tendangan Sanji menciptakan pusaran air yang mengganggu formasi musuh.
"Kau berani memberiku perintah?!" balas Nami, namun tangannya cekatan memutar kemudi. Dia mengakui, perintah Kai sangat logis. "Siap! Tapi kita butuh perlindungan visual!"
"Usopp, sekarang!" seru Kai.
"USOPP GOLDEN POUND!" Usopp menembakkan Green Star: Take Down yang melepaskan awan lumut tebal, menyelimuti gelembung Sunny dan menciptakan kabut tebal di dalam air.
Saat Sunny melesat pergi, kapal-kapal musuh saling bertabrakan dalam kekacauan.
Setelah beberapa menit melaju kencang, mereka berhasil mencapai batas Hutan Laut.
"Ini dia! Nami, belok tajam sekarang! Ada celah di terumbu karang yang bisa menyembunyikan kita!" instruksi Kai.
Nami membelokkan kapal dengan sempurna, memandu Sunny masuk ke celah sempit.
[SISTEM]: [Peringatan: Plot Twist] Di dalam Hutan Laut, kau akan bertemu Putri duyung legendaris. Pastikan kau mendapatkan nomor teleponnya. [GLITCH]
Kai mendengus. Nomor telepon putri duyung? Fokus, Sistem!
"Kita aman untuk saat ini," kata Kai, bersandar ke dinding kapal. "Sekarang, kita harus menunggu sinyal dari Luffy."
🗡️ Petualangan Terpisah: Luffy dan Zoro
Sementara itu, di dalam gelembung pribadi mereka, Luffy dan Zoro melayang tanpa tujuan pasti di dalam air yang gelap, membiarkan arus membawa mereka.
"Hah, Kai memang pintar ya, Zoro?" ujar Luffy, mengunyah tulang ikan yang tiba-tiba muncul di tangannya.
Zoro, yang mengapung dengan mata tertutup, menjawab datar. "Dia tahu bagaimana mengatur pertarungan. Tapi sekarang, dia sudah tidak ada di sini. Kita sendiri yang harus mencari masalah."
Arus membawa mereka melalui terumbu karang raksasa. Tiba-tiba, gelembung mereka tersangkut di salah satu karang.
"Kita tersangkut!" seru Luffy.
"Diam, Luffy. Aku mendengarkan," kata Zoro.
Mereka mendengar suara berderap keras dan panik di dekat mereka. Mereka membuka gelembung dan berenang keluar, menemukan diri mereka di lorong bawah air yang gelap.
Di sana, mereka melihat seorang putri duyung raksasa yang sangat cantik, mengenakan jubah, sedang dikejar oleh sekelompok Bajak Laut Manusia Ikan.
"Tolong! Mereka mencoba menangkapku!" teriak putri duyung itu.
Luffy dan Zoro saling pandang.
"Dia putri duyung! Kita harus membantunya!" seru Luffy, matanya bersinar.
Zoro menyeringai. "Tentu saja. Ini adalah cara terbaik untuk memulai masalah."
Mereka berdua langsung menerjang ke arah Bajak Laut Manusia Ikan, dan petualangan terpisah Luffy serta Zoro pun dimulai dengan sebuah penyelamatan tak terduga yang akan membawa mereka langsung ke jantung konflik di Pulau Manusia Ikan.
Dengan Luffy dan Zoro yang sudah memulai konflik, dan Kai serta kru lainnya bersembunyi di Hutan Laut, pertemuan tak terduga Luffy dan Zoro.Serta sebuah Penyelamatan Putri Duyung Raksasa
Luffy dan Zoro segera menerjang para Bajak Laut Manusia Ikan yang mengejar putri duyung raksasa itu.
"GOMU GOMU NO... PISTOL!"
Lengan Luffy meregang di dalam air, menciptakan dorongan kuat yang menjatuhkan dua Bajak Laut sekaligus.
Zoro, dengan gelembungnya yang melindungi, mengeluarkan pedang dan menggunakan teknik airnya.
"ONIGIRI AIR!"
Tiga tebasan pedang menyapu air, menciptakan gelombang kejut yang melumpuhkan Manusia Ikan lainnya.
Putri duyung raksasa itu, yang memiliki rambut merah muda panjang dan ekor yang indah, menatap mereka dengan mata terkejut.
"Kalian... manusia?" tanyanya dengan suara lembut.
"Aku Monkey D. Luffy! Aku akan jadi Raja Bajak Laut!" seru Luffy riang. "Dan aku datang ke sini untuk makan!"
Zoro mengembalikan pedangnya ke sarung. "Lupakan makan. Siapa kau, dan kenapa mereka mengejarmu?"
Putri duyung itu mendekat, matanya berkaca-kaca. "A-Aku... aku adalah Putri Shirahoshi. Mereka mencoba membawaku ke... ke tempat yang tidak ingin kudatangi. Mereka adalah Bajak Laut Manusia Ikan Baru."
Mendengar nama Shirahoshi, Kai, si 'Dewa Penulis', pasti akan tahu bahwa mereka baru saja bertemu dengan salah satu kunci penting di seluruh dunia, Poseidon!
Luffy menggaruk kepalanya. "Putri? Keren! Tapi kenapa kau sangat besar?"
"Luffy! Itu tidak penting sekarang!" potong Zoro. "Kita harus membawanya ke tempat aman."
Di Bawah Istana Ryugu
Shirahoshi menjelaskan bahwa dia melarikan diri dari Istana Ryugu di mana dia dikurung selama bertahun-tahun karena ancaman dari Vander Decken IX.
"Dia mengancam akan membunuhku! Dan Ayahku menyuruhku bersembunyi," isak Shirahoshi.
"Vander Decken? Siapa dia?" tanya Luffy.
Zoro menyela. "Tidak penting. Yang penting, kita tidak bisa terus berada di luar. Jika dia Putri, pasti ada jalan rahasia kembali ke Istana."
Shirahoshi mengangguk. "Ya, ada... sebuah pipa ventilasi rahasia di dekat sini yang menuju ke menara Istana Ryugu."
"Sempurna!" seru Luffy. "Ayo kita masuk! Aku dengar Istana punya koki yang hebat!"
Mereka pun mengikuti Shirahoshi melalui lorong-lorong sempit dan pipa ventilasi, tanpa menyadari bahwa dengan menyelamatkan sang Putri, mereka secara langsung mengintervensi alur cerita utama dan membawa diri mereka langsung ke medan pertempuran terbesar di Pulau Manusia Ikan.
Sekarang Luffy dan Zoro akan berada di Istana Ryugu bersama Shirahoshi, yang akan memicu pertarungan yang akan datang. Kai dan kru yang lain?
