WebNovels

Chapter 54 - Tanah yang Membusuk dari dalam

Udara pertama yang mereka hirup di luar portal Blackscript terasa… berat.

Tidak beracun, tidak kotor, tapi seperti menelan beban yang tak terlihat.

Langit di atas mereka berwarna kelabu kusam, dengan cahaya tipis yang merembes dari celah-celah seperti retakan pada kaca. Tanah di bawah kaki mereka tampak utuh, namun setiap langkah meninggalkan jejak yang membusuk—rumput berubah cokelat, tanah menghitam, dan udara menjadi lebih dingin.

---

Pertanda yang Tidak Wajar

"Tempat ini seharusnya tidak seperti ini," kata Elira, menunduk menatap rumput yang layu hanya karena disentuh bayangannya sendiri.

Kael berjongkok, mencabut sebongkah tanah. Dalam genggamannya, tanah itu hancur menjadi debu hitam, lalu menghilang. "Tidak ada hukum fisika di sini. Ini… pergeseran lapisan eksistensi."

Terra-∞ muncul sebagai proyeksi kecil di samping Lied.

> "Realitas ini tidak ditulis… tidak dihapus… tapi dikupas sampai inti. Jika ini dibiarkan, semua dimensi akan runtuh."

---

Kehidupan yang Terdistorsi

Di kejauhan, mereka melihat sesuatu bergerak. Seekor makhluk menyerupai rusa, tubuhnya transparan seperti kaca, tulang-tulangnya terlihat jelas di dalamnya. Setiap langkahnya membuat tanah di sekitarnya memucat, seolah warna dan hidup sedang dihisap keluar.

Elira meraih busurnya. "Itu… bukan binatang asli. Itu semacam hasil dari pembusukan ini."

Namun sebelum ia menarik tali busur, makhluk itu pecah menjadi serpihan cahaya putih—dan dari serpihan itu, sebuah retakan hitam muncul di udara, berdenyut pelan seperti nadi.

---

Petunjuk dari Masa Depan

Lied mendekat, tapi suara asing kembali terdengar dari retakan:

> "Kau pikir kau keluar dari cerita ini? Tidak ada cerita. Tidak ada dunia. Hanya ketiadaan yang menunggu untuk memakan segalanya."

Kael menatap Lied dengan serius. "Kalau ini terus berlanjut, Voidspawn yang kita lawan dulu bukanlah apa-apa."

Lied mengepalkan tangan. "Maka kita harus temukan pusat dari pembusukan ini… dan menguncinya sebelum semuanya hilang."

---

Mereka pun memulai perjalanan menuju titik terdalam wilayah ini, mengikuti peta energi yang ditampilkan Terra-∞—arah menuju sumber gelombang pembusukan yang merambat ke segala dimensi.

Namun Lied tidak mengatakan pada yang lain bahwa setiap kali ia memandang langit kelabu itu… ia merasa seperti sedang berjalan di halaman terakhir buku yang belum pernah ditulis.

More Chapters