WebNovels

Chapter 55 - Lorong Waktu yang Retak

Langkah mereka semakin berat, bukan karena kelelahan fisik… melainkan karena dunia di sekitar mulai kehilangan konsistensinya.

Kadang tanah di bawah kaki terasa keras, kadang tiba-tiba menjadi air yang memantulkan wajah mereka.

Langit kelabu yang tadinya tenang kini bergerak seperti ombak laut, dengan bintang-bintang yang kadang muncul, lalu lenyap, seolah dihapus dan digambar ulang oleh tangan tak kasat mata.

---

Waktu yang Tidak Setia

Kael menghentikan langkah. "Tunggu… aku baru saja mengambil langkah ini, tapi di kepalaku sudah ada kenangan berjalan tiga hari."

Elira meraih lengannya. "Kael, fokus. Jangan ikut arus narasi ini. Kita bisa kehilangan diri kita."

Namun Lied sendiri mulai merasakan sesuatu yang lebih aneh: ada fragmen masa lalunya yang tidak pernah terjadi—pertempuran di tempat asing, wajah orang-orang yang ia rasa pernah ia kenal, tapi tak ada di memorinya sebelumnya.

---

Bayangan dari Masa Depan

Di tengah jalan, mereka melihat versi lain dari diri mereka—tim Lied, tapi lusuh, terluka, dan sebagian menghilang seperti kabut. Versi itu menatap mereka tanpa suara, lalu berjalan melewati, menghilang di udara yang retak.

Elira bergidik. "Itu… kita?"

Terra-∞ menjawab dengan nada datar:

> "Iterasi masa depan yang gagal. Kalian melihat konsekuensi dari pilihan yang belum dibuat."

---

Peta yang Hidup

Peta energi pembusukan di tangan Lied mulai berdenyut seperti jantung, mengarahkan mereka ke sebuah dataran tinggi di kejauhan.

Namun setiap kali mereka mencoba mendekat, jaraknya berubah—kadang hanya sejauh satu langkah, kadang terasa bermil-mil.

Kael mulai kesal. "Ini bukan perjalanan biasa. Kita berjalan di teks yang ditulis ulang terus menerus."

---

Pertanda yang Mengguncang

Saat hampir mencapai dataran tinggi, tanah tiba-tiba pecah seperti kaca, dan dari celahnya muncul tangan raksasa hitam, mencoba menarik mereka ke kegelapan di bawah.

Lied menghunus pedangnya, memotong tangan itu, namun serpihannya berubah menjadi hujan tinta hitam yang membakar kulit.

Terra-∞ memberi peringatan:

> "Kita semakin dekat… tapi di pusat ini, kalian akan bertemu dengan penulis dari pembusukan itu sendiri."

More Chapters