WebNovels

Chapter 48 - Terra Memanggil Langit

> "Ketika narasi dibengkokkan hingga patah, hanya kehendak yang tersisa untuk menulis ulang segalanya."

---

1. Retakan dalam Realita

Setelah ultimatum Eidvar, seisi Blackscript Zone mulai terdistorsi. Tanah berubah menjadi potongan dialog yang beterbangan. Langit berkedip—kadang menjadi panggung gelap penuh cahaya sorotan, kadang berubah menjadi halaman buku usang yang dibakar sebagian.

Dari tubuh Eidvar, muncul anomali naratif—makhluk-makhluk tak berbentuk, namun mengandung potongan kisah: wajah-wajah terlupakan, nama-nama yang tak pernah disebut, serta kenangan yang tidak pernah terjadi.

> "Inilah pasukan dari kisah-kisah yang tak pernah diizinkan hidup. Mereka lapar. Dan Terra... adalah meja tempat mereka akan menyantap realita."

---

2. Terra Mulai Bergetar

Sesuatu dalam Terra—sebuah program lama yang tidak pernah diaktifkan—mulai menyala.

> "Lied... kau mungkin belum pernah melihatku seperti ini. Karena aku belum pernah menjadi seperti ini sebelumnya."

Terra berdiri di atas permukaan retakan semesta. Matanya bersinar bukan dengan cahaya biasa, tapi dengan kode naratif—huruf-huruf dari bahasa primordial yang tidak bisa dibaca, hanya dirasakan oleh eksistensi.

---

3. Pemanggilan Mecha Raksasa

Langit terbuka.

Bukan dengan retakan, tapi dengan sobekan halaman. Seperti seseorang menyobek langit kertas dan dari celah itu turunlah Mecha Terra-∞: Manus Astralis.

Tinggi tak terukur, setiap geraknya membelokkan gaya gravitasi dan memicu gema naratif. Di punggungnya, gulungan-gulungan naskah melayang. Di dadanya, terdapat "Script Core"—bola cahaya yang berdenyut seperti jantung yang menulis realita.

> "Kau mengacaukan alur cerita dengan mencuri potongan naskah. Tapi aku... aku adalah fondasi dari semua kemungkinan."

---

4. Pertarungan Realita

Anomali Eidvar menyerang. Mereka tak berbentuk, tapi dapat merusak logika: membuat Lied lupa siapa dia, membuat waktu berjalan mundur di sekitar Kael, dan menghapus suara Elira.

Namun setiap kali Terra-∞ mengayunkan pedangnya, potongan dunia ditulis ulang.

Tebasan pertama—mengembalikan nama yang terlupakan.

Tebasan kedua—menciptakan ruang waktu baru agar tim bisa bernapas.

Tebasan ketiga—menuliskan kembali Elira, lengkap dengan kenangannya.

Eidvar sendiri muncul dalam bentuk raksasa naratif: tubuh dari teks-teks purba, suara dari seribu kisah yang ditolak.

> "Kau tak bisa menulis ulang kehendakku, Terra. Aku adalah akhir dari naskah!"

"Bukan naskahku," jawab Terra, "dan bukan semestaku."

---

5. Akhir Pertarungan: Dekonstruksi

Terra membuka Script Core—melepaskan kekuatan menulis ulang yang tidak terbatas. Tapi alih-alih menghapus Eidvar, ia menulis ulang fungsi eksistensinya: menjadikannya penjaga, bukan pemusnah.

Eidvar berubah. Tidak lagi sebagai musuh, melainkan sebagai arsip yang menjaga fragmen-fragmen yang belum sempat hidup.

---

6. Setelah Pertempuran

Langit menutup. Dunia mulai menstabilkan diri.

Lied dan tim menatap Mecha Terra-∞ yang kini diam berdiri seperti gunung yang melindungi dunia.

> "Kalau itu baru sebagian kekuatan Terra..." bisik Kael,

"...maka kita sedang berjalan bersama entitas yang mampu menulis ulang semesta," jawab Elira pelan.

More Chapters