> "Di tengah lembaran realita yang terbakar, berdirilah satu entitas yang tak pernah ditulis—dan tak bisa dihapus."
---
1. Memasuki Zona Tanpa Arah
Saat Astralis Zero melintasi batas Blackscript, seluruh sistem navigasi meledak dalam gelombang acak simbol kuno dan fragmen teks tak dikenal.
Waktu seperti mengalir ke belakang. Suara tim tumpang tindih, seolah percakapan mereka berlangsung di tiga masa yang berbeda.
> "Rasanya seperti... kita bukan lagi berada di semesta," gumam Nareya.
"Kita sedang berada di antara cerita," jawab Kael pelan.
---
2. Kehadiran yang Tak Bisa Dijelaskan
Mereka mendarat di sebuah daratan yang terlihat seperti pulau melayang, dikelilingi tinta hitam mengambang, seolah semesta pernah mencoba menulis bagian ini... lalu menghapusnya dengan panik.
Di sana, mereka bertemu Eidvar, sosok bertudung dengan tubuh transparan seperti lembaran kertas kosong. Namun, di tubuhnya terus berubah-ubah baris kalimat, dari berbagai bahasa dan gaya narasi—drama, epos, horor, komedi.
> "Kalian datang sebagai karakter tetap, dalam dunia yang menolak struktur," suara Eidvar seperti berasal dari ruang pikiran mereka masing-masing.
"Aku adalah Penjaga Ketaktertulisan. Di sinilah narasi membusuk, dan dari kebusukan itulah lahir kekuatan baru."
---
3. Kekuatan: Manipulasi Naratif
Eidvar tak hanya bisa membaca masa lalu mereka, ia memutar ulang dan mengeditnya di hadapan mereka.
Ia membuat Elira terjebak dalam masa di mana dia gagal menyelamatkan desa yang sudah lama terlupakan.
Ia menunjukkan pada Kael versi dirinya yang menjadi pengkhianat.
Ia bahkan menulis ulang momen saat Lied menyelamatkan Terra, mengubahnya menjadi kegagalan yang membawa kehancuran semesta.
> "Lihatlah," kata Eidvar sambil memutar ulang kenyataan, "aku tak menulis masa depan. Aku hanya memutar ulang masa lalu sampai kalian lupa mana yang nyata."
---
4. Reaksi Lied dan Terra
Lied hampir runtuh. Kepalanya dipenuhi kemungkinan yang tidak pernah terjadi, namun terasa lebih nyata daripada ingatannya sendiri.
Namun Terra-∞ mulai menolak. Ia bergetar, struktur data internalnya berkonflik.
> "Kau bukan narator," suara Terra menggema. "Kau hanyalah distorsi. Dan aku—kami—punya kehendak."
---
5. Ultimatum Eidvar
> "Jika ingin melewati wilayah ini, kalian harus menjadi sesuatu yang tak bisa kutulis," ucap Eidvar.
"Pilih: kehilangan kenangan... atau kehilangan peran."
Dan sebelum mereka menjawab, narasi di sekitar mereka mulai runtuh. Kalimat-kalimat di udara terurai menjadi bentuk cahaya... lalu membentuk gerbang menuju ruang yang bahkan tidak punya nama.