Avatar Daniel Vance tidak tinggal. Misinya bukan untuk menjadi pahlawan di dimensi ini, melainkan untuk memahami. Ia telah mengamati bagaimana The Great Darkness memanipulasi kelemahan fundamental realitas. Di Earth-35, itu adalah kesempurnaan yang rapuh. Di dimensi lain, mungkin akan menjadi ketakutan, kebencian, atau kekosongan.
Melalui pengalaman Avatarnya ini, Daniel Vance, yang tubuh aslinya masih bermeditasi, mulai mengumpulkan data penting tentang cara kerja The Great Darkness. Ia memahami bahwa kehampaan primordial itu tidak menyerang dengan kekuatan brutal, tetapi dengan mengikis fondasi psikologis dan eksistensial setiap realitas. Ini adalah perang spiritual, dan ia harus menemukan cara untuk membangun pertahanan spiritual bagi seluruh Multiverse.
Sang Avatar melanjutkan perjalanannya, melangkah ke dimensi lain, siap menghadapi manifestasi berbeda dari The Great Darkness, satu persatu, untuk mengumpulkan pemahaman yang diperlukan agar Daniel Vance dapat menghadapi ancakan utama secara definitif.