Daniel Vance, menyanyikan Kosmokrator, merasakan The Great Darkness merembes masuk. Ia merasakan setiap realitas yang ia lindungi mulai terinfeksi oleh keputusasaan. Ia merasakan esensi Extant dalam dirinya, bergejolak, mengenali kekuatan yang jauh lebih besar dari kehampaannya sendiri.
Untuk pertama kalinya sejak pengorbanannya, Daniel Vance tahu bahwa bisikan halus dan bimbingan tak terlihat tidak akan cukup. The Great Darkness tidak bisa dilawan dengan kekuatan fisik, bukan juga dengan logika, atau bahkan dengan harapan biasa. Itu adalah antitesis dari keberadaan itu sendiri.
Satu-satunya cara untuk melawannya adalah dengan kekuatan yang setara, kekuatan yang memahami baik keberadaan maupun ketiadaan. Daniel adalah satu-satunya entitas yang mencapai keseimbangan itu.
Dengan hati yang berat, Daniel Vance membuat keputusan. Ia telah lama bersumpah untuk tidak lagi campur tangan secara langsung, untuk tetap menjadi penjaga tak terlihat. Namun, The Great Darkness adalah ancaman yang akan menghapus semua yang ia lindungi, termasuk Clark, Elara, dan setiap realitas yang penuh kehidupan.
Ia harus kembali. Tidak ke Bumi secara permanen, tetapi ke garis depan pertarungan. Ia harus mengungkapkan dirinya, menggunakan seluruh kekuatannya, dan menghadapi The Great Darkness secara langsung, di Dinding Sumber yang kini retak. Ini akan menjadi pertarungan terbesarnya, dan mungkin, pengorbanan terakhirnya.