WebNovels

Chapter 13 - Jebakan

Kami merasa beruntung tapi itu semua sirna dalam satu kesadaran bahwa kuda kami hilang tak bersisa!

Kami bingung bukan main,apa yang terjadi,bagaimana bisa?,kuda yang banyak itu hilang sekejap mata,malam kemarin ada beberapa pasukan penjaga yang menjaga kuda terutama di bagian bawah bukit yang sudah kami sembunyikan.

Komandan langsung berteriak"semuanya lepaskan barang' dan persiapkan senjata kalian"belum sempat sebuah anak panah melesat dengan cepat dan tepat mengenai salah satu pasukan,ternyata ini hanyalah jebakan para Nemean brengsek itu hanya menipu tapi bagaimana bisa komandan percaya' saja pada mereka?

"Sudah kuduga Cornelius tak akan melepaskan kita begitu saja,Yeremia kau dan pasukan senior lainnya larilah ke bawah"

Kami yang pemula diarahkan untuk tetap di atas bukit,entah rencana apa yang dipikirkan komandan kami hanya bisa menurutinya,"kita harus mengecek titik 4,aku punya firasat buruk" sebenarnya lokasi kami tak terlalu jauh dari titik 4 tapi karena kuda yang hilang maka jarak yang ditempuh akan cukup lama dan memakan waktu.

"Cihh,bagaimana bisa kuda kita hilang?, padahal semalam ada beberapa prajurit yang menjaga"ucapku

Tiba' terdengar suara hentakan kaki dan saat dilihat ternyata pasukan Nemean sedang mencoba ke atas bukit dengan pasukan yang berjumlah banyak mereka seperti mengguncang tanah!

Kami tak punya pilihan lain,kami sudah terjebak dan sangat sulit untuk kabur! Suara terdengar dari kejauhan tepatnya satu pasukan dengan seekor kuda berlari ke arah kami."nampaknya dia berasal dari titik empat"ujar komandan.

Pasukan musuh semakin dekat dan terlihat mereka sudah membawa senjata seperti pedang,tombak,dan busur, sepertinya mereka ingin menyergap secara langsung.

"Kalian para senior,pergilah ke titik dua dan tiga untuk meminta bantuan!!!"teriak komandan

"Dengar itu,bergerak kita tak punya banyak waktu"

Kami dan komandan hanya bisa menunggu kedatangan mereka di medan yang terbilang sulit seperti ini,kami pasti akan kesulitan untuk bergerak dan mengatur formasi.

Komandan menyuruh kami menggunakan pakaian armor dan senjata, persenjataan memang lengkap tapi formasi terbilang sulit di gunakan.

Pasukan musuh semakin mendekat tapi tak terlihat komandan musuh alias Cornelius,kami bertanya pada komandan setelahnya bagaimana?,tapi komandan tak merespon pertanyaannya kami.

Pasukan musuh akhirnya sampai dan kami hanya bisa berjaga dengan persenjataan seadanya,"tunggu sebentar jika kalian menyerang kami,kalian sudah tahu bukan dengan konsekuensinya?"ucap komandan,tapi nampaknya musuh tak peduli dan langsung menyerang,di atas bukit inilah pertarungan dimulai,aku benar' menunggu momen ini tapi ketika diriku menatap prajurit musuh yang mencoba menyerangku diriku terasa ragu ada perasaan yang mengganjal pikiranku,tangan ku gemetar hebat,aku terlihat seperti pecundang.

Aku mencoba menggerakkan tanganku tapi entah mengapa aku ragu untuk melakukannya,musuh semakin mendekat di sekitaran ku terlihat komandan bertarung mati-matian kekuatannya tak perlu diragukan bahkan dengan jumlah musuh yang banyak seperti ini dia tak gentar,justru diriku lah yang tengah ragu,"sialan kenapa jadi seperti ini,oh ayolah bukankah ini hal yang paling ku tunggu?,musuh langsung menyerang ku sebisa mungkin diriku menghindar benar' kesulitan jika aku hanya bertahan,"apa yang kau lakukan Gordon?,serang dia!"teriak komandan sepertinya dia memperhatikan sejak tadi,kami benar' terpojok beberapa pasukan tewas suasana penuh darah menghantui pikiran ku.

Saat ini diriku benar' takut dan gemetar sebuah perasaan yang jarang kurasakan,aku mencoba mengayunkan pedangku tapi sekeras apa pun aku berusaha diriku masih saja tak mampu,musuh didepanku seperti mengejek dengan hanya melihat ku sambil diam dia bisa saja menyerangku tapi entah apa yang ia pikirkan.

Gordon sekarang tersadar semenakutkan apa itu perang!

Aku akhirnya berhasil mengayunkan pedangku namun tetap saja tanganku tak berhenti gemetar,terlihat pasukan lainnya banyak yang tewas penuh darah dan mata mereka seakan-akan menatap diriku,diriku menelan ludah dan akhirnya berteriak"aaaahh,sialan akan ku selesaikan saat ini juga akan kubuat kalian menyesal telah menyerang kami!"aku berhasil mengayunkan pedang ku padanya kami saling menangkis dan membalikkan serangan entah kenapa tubuhku akhirnya tidak gemetar dan merasa jauh lebih ringan.

Dengan ini akan ku akhiri,pertama aku mulai dengan serangan bawah dia menyadari nya dan menangkis tapi itu hanya umpan ketika atasnya tak ada penjagaan disitulah saatnya menyerang tapi diriku masih terbilang ragu apakah diriku bisa membunuhnya,aku masih ragu tapi semuanya harus Kulakukan"aaaahh"serangan ku tepat mengenai dadanya dan menusuk masuk ke jantungnya.

Tubuhnya terjatuh dan terlihat sudah tak bernyawa,apa diriku melakukan hal yang salah?,tanya ku dalam hati.

Semuanya terlihat berbeda dimana-mana terlihat darah dan mayat tergeletak dimana-mana

BERSAMBUNG

More Chapters