Bab 61 – Jerat Tak Terhindarkan (Revisi)
Ancaman Pemblokiran: Dilema Negara Muslim
Setelah meningkatnya ketegangan global akibat dukungan keluarga Nava, Melon, dan Bosch terhadap Israel dan tekanan pada dunia Islam, beberapa negara mayoritas Muslim seperti Indonesia, Pakistan, Mesir, Turki, dan Bangladesh secara resmi mengancam memblokir semua produk dari Bitwhale Corporation dan afiliasinya.
Namun ancaman itu segera berhadapan dengan realitas sosial yang tak bisa dihindari. Bitwhale bukan lagi sekadar perusahaan teknologi.
---
Produk Bitwhale yang Telah Mendarah Daging
Game:
Growtopia (sekarang dimiliki penuh oleh Bitwhale)
Titans Three – MMORPG berbasis guild warfare global
Astral Genesis – Game sci-fi strategi dengan AI real-time
Total basis pengguna aktif: 1 miliar pengguna di seluruh dunia, dengan 300 juta berasal dari negara-negara mayoritas Muslim.
BitPlay – Platform streaming film dan serial interaktif.
BitMusic – Layanan streaming musik terbesar dengan integrasi AI komposer dan fitur penciptaan lagu otomatis.
Total pengguna BitPlay dan BitMusic: 3 miliar pengguna.
Red Queen Chat AI – Asisten virtual berbasis AI terpopuler dengan kemampuan percakapan emosional dan perintah otomatisasi rumah.
Total pengguna: 2 miliar.
BitToken – Sistem mata uang kripto terbesar di dunia.
Valuasi: USD 800 miliar dan digunakan di lebih dari 70% transaksi mikro digital, termasuk di negara-negara Islam.
---
Ledakan Protes dan Dilema Pemerintah
Ketika pemerintah Mesir mencoba memblokir BitPlay dan BitToken, kerusuhan langsung pecah di Kairo dan Alexandria. Pelajar, gamer profesional, dan pekerja seni turun ke jalan.
> Spanduk terlihat: "Kami lahir bersama Growtopia, jangan cabut dunia kami!" "Red Queen bukan musuh kami, pemerintah yang buta masa depanlah musuhnya." "BitMusic adalah hidup kami!"
Di Pakistan, keputusan untuk membatasi BitToken membuat nilai tukar digital jatuh 20%, menyebabkan panik massal.
---
Ekstremisme Meningkat, Pemerintah Terjebak
Kelompok ekstremis di beberapa negara menyebut ketergantungan ini sebagai "penjajahan budaya digital Yahudi" dan menyerukan jihad digital. Beberapa bahkan menyerang warnet dan kantor komunitas gaming.
Namun di sisi lain, rakyat biasa menolak ekstremisme dan menuntut kebebasan digital. Pemerintah tersudut di antara dua tekanan: rakyat yang bergantung pada teknologi Bitwhale dan kelompok garis keras yang menuntut pemutusan total.
---
Pernyataan Tokoh Dunia
> Presiden Indonesia:
"Pemblokiran teknologi global bukan solusi. Kita harus hadir dengan kompetisi, bukan pemutusan akses."
> Jurnalis dari Qatar:
"Salah satu ironi terbesar abad ini: kaum Muslim ingin memboikot teknologi yang mereka sendiri tidak mampu gantikan."
---
Bitwhale, lewat produknya, telah menjadi bagian dari identitas digital generasi muda Muslim. Dan kini, menghancurkan Bitwhale bukan hanya urusan ideologi—tapi akan terasa seperti menghancurkan rumah mereka sendiri.
---