WebNovels

Chapter 58 - Bab 58 – Persaudaraan, Perang, dan Perjanjian

Bab 58 – Persaudaraan, Perang, dan Perjanjian

> Yerusalem, Wilayah Khusus Perlindungan Diplomatik – 72 Jam Setelah Arvid Tiba di Israel

Di sebuah ruang bawah tanah rahasia yang hanya diketahui oleh kalangan elite Mossad dan Kementerian Pertahanan Israel, berkumpul tokoh-tokoh paling berpengaruh dari Koalisi Tertutup Afrika (CAA): Arvid Nava, Wiliam James Nava, Samuel Melon, dan perwakilan senior dari keluarga Bosch.

Di hadapan mereka: Perdana Menteri Israel, Menteri Pertahanan, dan Kepala Mossad. Tidak ada kamera. Tidak ada pers. Hanya sejarah yang tercatat dalam kata-kata, tawa tipis, dan tekanan darah tinggi.

Diplomasi Berdarah Sama

> Samuel Melon (tersenyum kecil):

"Kami datang bukan sebagai perusahaan. Kami datang sebagai keluarga. Dan lebih dari itu, sebagai saudara."

> Perdana Menteri Israel:

"Kami paham arti darah. Kalian tidak hanya datang dengan uang... tapi dengan warisan."

Dialog cepat berubah menjadi diskusi mendalam tentang nasib Israel, ketegangan dengan Palestina, dan bagaimana dunia mulai menyudutkan mereka. Samuel Melon menyentuh sesuatu yang tidak semua pemimpin asing berani katakan:

> Samuel Melon:

"Dunia boleh membenci kita. Tapi kita tidak akan pernah benci satu sama lain. Karena kita tidak lupa. Keluarga kami, dahulu, lari dari tempat ini. Kini kita kembali… dengan kendali."

Arvid menjelaskan bahwa CAA akan menjadi tameng baru untuk Israel di dunia multipolar—secara diplomatik dan ekonomi. Bukan hanya perlindungan, tapi juga pengaruh.

---

Isi Perjanjian Strategis Koalisi CAA – Israel:

1. Dukungan Diplomatik Total dari Israel terhadap CAA di PBB, forum regional Afrika–Timur Tengah, dan setiap platform internasional.

2. Dukungan Militer dan Intelijen Israel terhadap pengembangan sistem Red Queen dan jaringan pertahanan CAA.

3. Pendanaan Langsung Sebesar USD 40 Miliar dari Koalisi Afrika kepada Israel:

15 miliar untuk infrastruktur militer dan senjata canggih.

10 miliar untuk ekspansi sistem kontrol teritorial di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

15 miliar sisanya untuk proyek jangka panjang: AI militer, dome satelit, dan ekspansi pengaruh di Afrika Utara dan Sinai.

4. Komitmen Dana Berkelanjutan setiap kuartal, tergantung hasil geopolitik dan keberhasilan strategi regional Israel.

5. Akses Intelijen Khusus antara Red Queen dan Mossad, dengan filter dan enkripsi terbatas.

---

Percakapan Hangat Antara Para Tokoh

> Wiliam James Nava:

"Selama dua generasi, kami bertahan di bayang-bayang kekuasaan. Tapi darah Yahudi kami tak pernah berhenti berdetak. Kini, kami akan ubah detak itu menjadi denyut jaringan dunia."

> Kepala Mossad:

"Dengan keluarga Nava dan Melon bersama kami, kita tidak lagi sekadar bertahan. Kita akan mendikte ulang batas-batas moral dunia."

> Perwakilan Bosch (tenang):

"Eropa boleh diam. Tapi mereka tahu siapa kami. Dan sekarang mereka tahu siapa yang kita lindungi."

---

Penandatanganan dan Simbolisme

Dokumen perjanjian ditandatangani di atas meja dari kayu zaitun tua yang katanya berasal dari daerah Betlehem, tempat yang tak pernah lepas dari darah dan doa. Samuel Melon menyentuh ukiran di meja itu dan berbisik:

> "Kita mulai bab baru bukan dengan senjata, tapi dengan fondasi."

---

More Chapters