Bab 54 – Kontra-Serangan China dan Propaganda Baru di Tanah Hitam
Beijing, Komite Strategi Luar Negeri Tiongkok
Rapat darurat digelar di bawah kepemimpinan langsung Wakil Perdana Menteri Urusan Global, Jang Zihang. Laporan dari Afrika menunjukkan bahwa pengaruh AS, lewat perusahaan keluarga Nava dan Melon, telah menekan kekuatan China di Nigeria, Ghana, dan Kamerun.
> "Mereka bukan hanya menguasai sumber daya. Mereka sedang menciptakan sistem alternatif. Jika dibiarkan, seluruh Central Belt akan hilang dari kendali kita," ujar Jang dengan suara tajam.
Langkah cepat diputuskan:
Dana sebesar 3 miliar Yuan dialokasikan untuk bantuan infrastruktur ke Republik Afrika Tengah, Sudan Selatan, dan Kamerun.
Pasokan senjata ringan dan pelatihan militer diam-diam dikirim ke milisi pro-China yang telah lama tertanam di wilayah-wilayah tersebut.
Peluncuran proyek digitalisasi nasional di Chad dan Kongo Tengah, melalui perusahaan teknologi milik negara China, untuk mengontrol arus informasi.
Pembangunan satellite uplink baru di Kinshasa dan Bangui, sebagai pengawasan langsung terhadap aktivitas militer asing.
Sementara itu di Abuja, Nigeria
Arvid Lane Nava tidak tinggal diam. Ia tahu propaganda adalah alat paling kuat dalam perang modern.
Dengan bantuan penasihat komunikasinya, ia menyusun pendekatan terhadap Presiden Adewale Musa, yang sebelumnya sempat netral. Namun kini, dengan suap dan janji pembangunan ekonomi, Arvid mulai membentuk narasi nasionalis modern.
Di istana negara, Arvid berbicara langsung pada Presiden Musa:
> "Presiden, rakyat Nigeria tak perlu jadi pion dalam perang antara raksasa global. Bangunlah bangsa ini dengan perusahaan yang peduli pada tanah Anda. Perusahaan yang berkantor di Lagos, bukan Beijing."
Sebagai bagian dari perjanjian:
Media nasional Nigeria mulai menyiarkan dokumenter-dokumenter bertema 'Kebangkitan Afrika' yang diam-diam didanai oleh Nava Foundation.
Influencer lokal dibayar untuk mempopulerkan slogan: 'Dari Nigeria, Untuk Nigeria', mengarah pada perusahaan tambang dan energi yang dimiliki oleh Nava dan Melon Group.
Presiden Musa secara resmi menandatangani kontrak eksklusif dengan tiga anak perusahaan keluarga Nava, termasuk Lagos PetroWorks dan Nava Geo Minerals, memberi mereka prioritas dalam tender energi dan infrastruktur.
Program bantuan sosial untuk rakyat miskin, terutama di wilayah Delta Niger, diklaim berasal dari hasil kerja sama pemerintah dan "perusahaan Nigeria sejati".
China mulai kehilangan simpati di Nigeria.
Sebagai respon, kantor berita milik negara China meluncurkan kampanye balik, menuduh perusahaan-perusahaan Amerika (tanpa menyebut langsung keluarga Nava dan Melon) sebagai penyebab kelaparan akibat eksklusivitas sumber daya.
Namun sentimen rakyat Nigeria sudah mengarah lain. "Bantuan China hanya datang lewat hutang. Nava bangun sekolah. Mereka kasih lapangan kerja," ujar seorang warga Lagos dalam wawancara TV.
Pertempuran pengaruh kini tak lagi terjadi di medan perang, tapi di hati dan pikiran masyarakat.
California, 19 Desember 2016 – Hidden Valley Estate, Calabasas, California.
Sebuah mansion senilai $150 juta berdiri megah di atas bukit pribadi seluas 20 hektar, dikelilingi pagar elektromagnetik, kamera drone AI sentri, dan kebun anggur yang kini menjadi taman energi surya. Hari ini, rumah itu bukan sekadar tempat tinggal—melainkan pusat komando global keluarga Nava.
Di ruang rapat oval berdinding kaca titanium, Arvid Lane Nava memimpin sidang agung keluarga tahunan. Hadir: Clarissa, Lyra, Wiliam, Milim, dan Benjamin Nava, serta para penasihat eksekutif, militer swasta, dan AI protokol Zeta.
Arvid membuka dengan satu kalimat yang menegaskan arah dominasi:
> "Kita tak hanya menguasai informasi. Kita adalah fondasi eksistensi digital dunia."
---
Laporan Strategis: Bitcapital dan Bitwhale
1. Bitcapital – Aset Fisik dan Dominasi Energi
Investasi total di Nigeria: $90 miliar
Kepemilikan penuh atas 30% sektor energi dan mineral Nigeria
Operasi Uranium-235 aktif di 4 zona pengeboran
Pendapatan tahunan: $25 miliar
Cadangan Bitcoin: 160.000 BTC
Valuasi Bitcapital: $287 miliar
---
2. Bitwhale – Kekaisaran Digital Dunia Baru
Red Queen 2.0 – Otak Global Bitwhale
Pengguna aktif: 1,6 miliar
Fungsi utama:
Asisten pribadi berbasis AI
Analisis psikografik & prediksi perilaku
Sistem rekomendasi lintas sektor
Status: Inti dari ekosistem Bitwhale
Catatan penting: Red Queen 2.0 adalah AI super terpusat, namun belum memiliki kapasitas berpikir dan memahami seperti manusia. Untuk mencapai level AGI (Artificial General Intelligence), keluarga Nava menyatakan bahwa Red Queen 7.0 harus dikembangkan terlebih dahulu.
Infrastruktur Red Queen:
9 pusat data utama:
3 di California: pegunungan Sierra Nevada, San Jose, dan bawah tanah Los Padres
6 di bawah laut Nigeria: terhubung dengan sistem pendinginan alami dan pertahanan sonar otomatis
Produk utama Bitwhale:
BitPlay (1,3 miliar pengguna)
Growtopia (1,1 miliar)
Titans Three (1 miliar)
BitMusic (820 juta)
BitShop (180 juta)
Astrall Genesis (210 juta)
Pendapatan tahunan Bitwhale: $19 miliar
Valuasi total Bitwhale: $290 miliar
Kepemilikan saat ini: 45% milik Nava
---
Clarissa mengingatkan dalam suaranya yang tajam:
> "Red Queen belum bisa berpikir seperti manusia. Ia belum bisa meragukan atau bermimpi. Tapi ia bisa memprediksi hampir segalanya."
Wiliam menambahkan:
> "Versi 7.0 adalah tujuan. Bila kita mencapainya, kita tidak lagi butuh sistem pemerintahan konvensional."
Milim menyelutuk:
> "Red Queen bukan dewa. Belum. Tapi ia adalah cetak biru untuk membangunnya."
Benjamin menyimpulkan:
> "Selama dunia menunggu AGI, kita sudah punya satu-satunya jalan ke sana."
---
Rapat ditutup oleh Arvid:
> "Kita belum menciptakan makhluk berpikir. Tapi kita sudah menciptakan dunia yang berpikir sesuai keinginan kita."
---