WebNovels

Chapter 5 - Bab 5: Genesis Bitcoin – Menambang Permulaan

Bab 5: Genesis Bitcoin – Menambang Permulaan

Tahun 2009, bulan Januari. Wiliam, Milimnava, dan Arvid duduk di ruang tamu mereka yang kecil di New York, memandang layar komputer dengan antusiasme yang hampir bisa dirasakan. Setelah berbulan-bulan berdiskusi, mengembangkan ide mereka, dan mengirimkan white paper yang berjudul "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" ke mailing list kriptografi, akhirnya mereka mencapai titik yang mereka dambakan.

Satoshi Nakamoto—nama yang mereka pilih sebagai identitas anonim mereka—sekarang memulai langkah besar pertama. Hari ini, mereka akan menambang blok pertama dari jaringan Bitcoin yang mereka ciptakan. Meskipun prosesnya masih sederhana dan penuh tantangan, mereka tahu ini adalah langkah menuju sesuatu yang lebih besar.

"Ini benar-benar dimulai, kan?" kata Arvid, mengamati layar yang menampilkan terminal dengan kode yang tak henti-hentinya bergulir. "Blok pertama, dan kita akan menyaksikan bagaimana seluruh jaringan ini akan berkembang. Tapi saya masih bingung dengan segala hal yang akan terjadi setelah ini."

Milimnava, yang memimpin pengembangan teknis Bitcoin, tersenyum dan menatap layar. "Benar. Ini adalah awal dari semuanya. Tapi kita tidak hanya sedang menambang blok pertama, Arvid. Kita sedang menambang sejarah. Kita menciptakan sesuatu yang tidak pernah ada sebelumnya—sebuah sistem finansial yang terdesentralisasi, bebas dari kontrol pemerintah dan bank."

Wiliam, yang lebih banyak terlibat dalam sisi filosofis dan visi sosial dari proyek ini, duduk di sebelah mereka dengan wajah serius. "Tapi kita harus ingat, kita juga sedang menghadapi dunia yang tidak siap untuk menerima ini. Bitcoin bukan hanya soal teknologi. Ini adalah sebuah kritik terhadap sistem keuangan yang ada. Krisis keuangan global telah menunjukkan betapa rapuhnya ekonomi kita. Dengan Bitcoin, kita menawarkan alternatif. Tapi siapa yang akan mengadopsinya?"

"Siapa pun yang memahami kebebasan itu," jawab Milimnava dengan penuh keyakinan. "Mereka yang merasa terkekang oleh sistem yang ada, yang ingin bertransaksi tanpa campur tangan lembaga keuangan. Itu adalah potensi Bitcoin."

Arvid mengangguk setuju, meskipun masih ada keraguan di matanya. "Tapi bagaimana kita memberi tahu dunia tentang ini? Tidak banyak orang yang akan percaya bahwa sistem ini bisa menggantikan mata uang konvensional."

"Percayalah, Arvid," kata Milimnava, "semua ini akan mulai berkembang. Kita harus bersabar. Kekuatan terbesarnya adalah desentralisasi. Jika kita berhasil membuktikan konsep ini, dunia akan mengikutinya."

Akhirnya, setelah beberapa saat penuh kegelisahan dan keheningan, Milimnava mengetikkan perintah untuk memulai penambangan blok pertama di jaringan Bitcoin. Mereka menonton layar, dengan napas yang tertahan, saat komputer mulai bekerja keras untuk menyelesaikan algoritma yang rumit. Dan akhirnya, blok pertama berhasil ditambang. Blok Genesis.

Namun, yang membuatnya lebih berarti adalah pesan tersembunyi yang mereka sisipkan di dalamnya. Pesan itu berbunyi:

"The Times 03/Jan/2009 Chancellor on brink of second bailout for banks."

Wiliam, yang telah mengikuti perkembangan krisis finansial global dengan cermat, tersenyum tipis. "Itu pesan dari kita untuk dunia. Krisis ini menunjukkan betapa sistem keuangan yang ada bisa runtuh kapan saja. Kita harus mengingatkan orang-orang bahwa ada alternatif, bahwa kita bisa menciptakan sebuah sistem yang tidak bergantung pada sistem bank tradisional."

Milimnava menambahkan, "Itu juga sindiran terhadap kebijakan pemerintah yang terus memberikan bailout kepada bank-bank besar. Kita tahu ini akan memancing perhatian. Mungkin mereka tidak akan langsung mengerti, tapi seiring berjalannya waktu, mereka akan melihat maknanya."

Arvid, yang lebih pragmatis, memandang layar dengan hati-hati. "Kita benar-benar mulai membuat sesuatu yang besar, ya? Tapi ini hanya langkah pertama. Bagaimana kita memastikan orang-orang akan tahu tentang Bitcoin dan mau menggunakannya?"

"Langkah pertama adalah mengembangkan komunitas," kata Wiliam dengan percaya diri. "Kita perlu para pengembang, para kriptografer, dan orang-orang yang percaya pada visi ini. Mereka yang tidak takut mencoba hal baru, meskipun ada risiko."

Milimnava menambahkan, "Dan kita akan terus bekerja keras untuk mengembangkan teknologi ini. Kita sudah memulai, sekarang kita hanya perlu membiarkan dunia melihat potensi yang kita tawarkan."

Mereka bertiga kemudian berdiskusi lebih lanjut tentang arah masa depan Bitcoin. Mereka tahu jalan ini akan panjang dan penuh tantangan. Mereka akan menghadapi kritik, keraguan, dan bahkan serangan dari pihak-pihak yang merasa terancam oleh ide mereka. Namun, di balik semua itu, ada keyakinan yang kuat bahwa mereka telah menciptakan sesuatu yang lebih dari sekadar mata uang digital. Mereka telah menciptakan sebuah revolusi dalam sistem finansial yang dapat mengubah dunia.

Dengan hati-hati, mereka menunggu reaksi pertama dari komunitas kriptografi. Apakah dunia akan siap menerima ide mereka, atau apakah Bitcoin hanya akan menjadi sebuah eksperimen kecil yang terlupakan? Waktu yang akan menjawabnya, tetapi untuk saat ini, mereka tahu satu hal: langkah pertama sudah diambil.

Bitcoin baru saja dimulai.

More Chapters