Di ruang rapat lantai atas studio Milinium, suasana lebih santai dari biasanya. CoreVibe baru berjalan dua minggu dan sudah mencapai market cap 25 juta dolar—sesuatu yang bahkan Arvid belum sepenuhnya cerna. Tapi hari itu, Milim tak ingin bicara soal token. Ia punya ide lain.
"Aku mau bikin video," ucap Milim sambil menyalakan layar proyektor. "Eksperimen. Kita... akan menerbangkan telur ke luar angkasa."
Semua menoleh padanya. Arvid mengangkat alis. "Telur?"
"Yup! Tapi bukan asal lempar. Aku pengen tahu, bisa nggak kita desain pelindung biologis buat telur ayam, biar bisa survive suhu ekstrem, tekanan rendah, dan getaran roket kecil."
Azka nyengir. "Kedengeran kayak proyek sekolah dasar NASA."
"Makanya aku butuh bantuan," kata Milim sambil menunjukkan profil YouTube seseorang di layar. "Mark Rober. Dia mantan insinyur NASA, dan videonya selalu edukatif plus seru."
Mark saat itu memang sedang naik daun—setelah video glitter bomb trap miliknya viral, subscribernya meledak. Di akhir 2018, ia sudah menembus 4 juta subscriber dan terus naik. Milim pun mencoba keberuntungan: menghubungi Mark lewat email profesional dan juga DM Instagram.
"Gue juga ngajak William Osman, Hacksmith, sama Stuff Made Here. Kita bikin kolaborasi komunitas sains YouTube buat eksperimen absurd ini. Judulnya: Mission Eggpossible," kata Milim penuh semangat.
Arvid geleng-geleng sambil tertawa. "Oke, jadi kamu ngajak tiga insinyur YouTube dan satu ilmuwan gila buat meluncurkan telur?"
"Bukan cuma telur," sahut Milim. "Kita rekam semuanya. Sensor suhu, tekanan, GPS, bahkan footage dari luar atmosfer. Trus kita lelang cangkangnya dan hasilnya untuk charity."
Beberapa hari kemudian, email balasan dari Mark Rober datang:
> "Sounds like a blast! I'm in, as long as I don't have to clean up scrambled egg from a tree in Utah again."
Milim melonjak kegirangan. Eksperimen luar angkasa versi mereka pun resmi dimulai, dan dunia pun bersiap menyaksikan kolaborasi paling aneh namun edukatif dari komunitas kreator sains YouTube.
---
Tiga minggu setelah pengumuman proyek, sebuah hanggar besar di Mojave Air & Space Port menjadi markas sementara tim gabungan YouTuber sains—Mark Rober, Milim (dengan gaya K-Pop khasnya), William Osman, Stuff Made Here, dan Hacksmith.
Milim, meski orang Amerika, tetap setia mengenakan hoodie oversized dengan aksen Korea dan pin-pin lucu berbentuk telur di tas ranselnya. Ia tampak lebih semangat dari biasanya.
Proyek yang awalnya hanya ide "iseng nerd" berkembang jadi sesuatu yang jauh lebih ambisius: sebuah roket eksperimen setinggi 3 meter dengan sistem peluncuran padat, modul pelindung termal telur, sistem GPS pelacak, dan kamera sinematik internal.
Anggarannya kini membengkak menjadi $125.000.
Dana tersebut berasal dari:
Sponsor teknologi dan edukasi seperti KiwiCo, Brilliant, dan BPS.space
Donasi fans YouTube
Penjualan terbatas NFT CoreVibe Science Series
Patungan langsung dari Mark dan Milim sendiri
"Gue mau ini jadi roket yang bisa bikin NASA senyum miring," ujar Mark Rober sambil membuka sketsa aerodinamika yang ia cetak di atas kertas glossy.
William Osman membuat casing karbon telur yang ia sebut "YolkPod."
Stuff Made Here menciptakan sistem penstabil aktif.
Milim? Ia mengembangkan parasut otomatis berlogo Milimeye—dengan glitter.
"Gue nggak mau Bomi jatuh kayak batu, oke?" kata Milim serius.
Latihan peluncuran pertama menunjukkan satu hal: sensor suhu internal terlalu lambat membaca fluktuasi cepat. Tim menghabiskan dua malam menyesuaikan algoritma dan merombak pelapis isolasi.
Seluruh proses direkam dan diunggah di channel masing-masing, memecah audiens jadi beberapa perspektif: yang fokus ke humor, yang teknis banget, dan yang dramatis dengan backsound orkestra, tentu milik Milim.
Roket diberi nama: "LanceBomi-1"
Tanggal peluncuran ditetapkan: dua minggu lagi di White Sands Missile Range, New Mexico.
Hari yang dinantikan akhirnya tiba. White Sands Missile Range di New Mexico adalah tempat di mana seluruh dunia akan menyaksikan eksperimen Mission Eggpossible yang ambisius. Di bawah langit biru cerah, roket LanceBomi-1 berdiri tegak di peluncurannya. Roket setinggi 3 meter itu dihiasi dengan berbagai stiker lucu dan logo Milimeye yang mengkilap. Ada perasaan kegembiraan dan ketegangan yang mengisi udara.
Mark Rober berdiri di dekat kontrol pusat dengan wajah serius, meskipun tak bisa menyembunyikan senyum kecil karena timnya, termasuk Milim, telah bekerja keras untuk hari ini. Milim, dengan pakaian khas K-Pop dan wajah yang penuh semangat, terlihat berlari-lari di sekitar kru, memastikan semua detail kecil diurus.
"Cek semuanya, pastikan sistem GPS, termal, dan parasut siap. Telur harus kembali dengan selamat!" kata Milim sambil memastikan kamera di roket berfungsi sempurna.
William Osman menghidupkan laptop dan mengecek data telemetri terakhir, sementara Stuff Made Here mengecek stabilisator roket. Semua sistem bekerja dengan baik. Mereka hanya menunggu satu hal—peluncuran.
Proses persiapan dan perhitungan mundur dimulai.
10, 9, 8...
Penonton dari seluruh dunia menyaksikan melalui livestream di channel YouTube masing-masing: Mark Rober, William Osman, Stuff Made Here, dan tentu saja Milim di Milimeye. Livestream ini langsung menarik jutaan penonton. Berbagai kolom komentar berisikan meme telur, joke sains, dan antisipasi yang luar biasa.
"Gimana kalau telurnya pecah?!" komentar salah satu penonton di channel William.
"Gue yakin Milim akan menangis kalau gagal!" tambah penonton lain di chat Mark Rober.
3, 2, 1...
PELEPASAN!
Roket LanceBomi-1 mengeluarkan asap putih tebal dan meluncur ke langit, membelah angkasa dengan kecepatan tinggi. Para penonton di seluruh dunia yang menyaksikan livestream mengeluarkan teriakan kegembiraan. Di White Sands, tim di bawah kendali Milim dan Mark Rober merasakan beban berat di dada mereka. Roket terus naik, dengan stabil.
Namun, beberapa detik setelah peluncuran, ada masalah kecil yang terjadi. Data dari sensor suhu menunjukkan sedikit gangguan, dan pelindung termal telur mulai menunjukkan fluktuasi yang tak terduga.
"Harus bertahan, bertahan, bertahan!" seru William Osman di mikrofon.
Tapi, saat roket mencapai puncak ketinggiannya, sekelompok parasut terbuka, dan telur yang sudah berada di dalam casing pelindung dengan sistem isolasi mulai menurun kembali ke bumi dengan lembut. Semua mata tertuju ke layar monitor.
Sistem GPS menandakan pendaratan dalam 3... 2... 1...
Pendaratan berhasil! Dengan lembut, telur di dalam roket berhasil mendarat dengan selamat di lokasi yang sudah ditentukan. Semua anggota tim melompat kegirangan, merayakan keberhasilan tersebut. Milim, yang sempat gelisah, melemparkan tangan ke udara dan tertawa lepas.
"Bomi nggak pecah! Telur selamat!" teriak Milim, memeluk Mark Rober.
Reaksi Penonton Online
Sementara itu, penonton di seluruh dunia yang menyaksikan livestream ini langsung meledak dalam antusiasme. Komentar-komentar di channel YouTube masing-masing menggila. Para fans dari seluruh penjuru dunia, baik yang serius maupun yang bercanda, merayakan keberhasilan eksperimen ini.
"Woooow! Ini lebih gila dari roket SpaceX! Telurnya nggak pecah!" tulis salah satu penonton di livestream Mark Rober.
"Bomi, kamu legend! #MissionEggpossible! Ini eksperimen paling epik!" komentar penonton lainnya di channel Milimeye.
Sementara itu, di Twitter, tren #MissionEggpossible langsung menjadi viral, dengan ribuan tweet berisikan meme telur dan emoji roket. Jutaan orang membicarakan eksperimen ini.
"Telur luar angkasa, guys! Kita baru saja menyaksikan sejarah!" tweet salah satu pengikut Hacksmith.
Sebagian besar penonton merasa terkesan dengan keberhasilan eksperimen ini. Mereka mengapresiasi kerja keras dan kolaborasi tim yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga edukatif. Beberapa orang bahkan memuji gagasan Milim yang, meski terdengar seperti lelucon, ternyata menjadi eksperimen ilmiah yang sukses.
Biaya Produksi dan Keberhasilan
Biaya produksi proyek ini, dengan anggaran yang mencapai $125.000, termasuk biaya pengembangan roket, sistem pelindung telur, dan teknologi pelacakan. Meskipun ada beberapa pembengkakan biaya karena masalah teknis pada sensor suhu, eksperimen ini tetap dianggap sukses dan menarik perhatian media internasional.
Sebagai hasil dari keberhasilan ini, pendapatan iklan dan sponsor yang diperoleh dari video yang diunggah mencapai lebih dari $3 juta, jauh melampaui biaya produksi. Ini menjadi salah satu proyek YouTube yang paling sukses dari sisi eksperimen sains yang pernah ada.
Kreativitas, humor, dan semangat Milim dan tim dalam eksperimen ini tidak hanya memikat hati penonton, tetapi juga membuktikan bahwa sains dan hiburan bisa berjalan seiring, menghasilkan dampak yang lebih besar dari yang mereka bayangkan.
---