WebNovels

Chapter 12 - Chapter 12

🔥 CHAPTER 12 — "Assassin di Kamar Damien, Pelukan Tak Sengaja & Moonfall Kedua"

(MC: Damien Valtreos)

---

🌑 Lanjutan adegan terakhir…

Asap tipis dari pertarungan sebelumnya belum hilang. Namun tanpa mereka sadari…

…seseorang sudah masuk ke sekte.

Seorang assassin berpakaian hitam—diam seperti angin malam—menyusuri lorong tempat tinggal murid elite.

Belati gelap di tangannya tampak seperti menghisap cahaya sekitar.

"Damien Valtreos… sebelum kau berkembang terlalu jauh… aku akhiri hidupmu malam ini."

Ia bergerak cepat menuju kamar Damien.

---

🌘 Damien & Lyanna — Ketegangan Setelah Pertempuran

Damien dan Lyanna baru keluar dari ruang bawah tanah.

Lyanna masih memegang lengan Damien dengan kedua tangan. "Damien, jangan tinggalin aku sendiri malam ini… aku takut makhluk itu masih ada…"

Damien menggeleng sambil tersenyum kecil. "Aku nggak ke mana-mana. Kamu ikut saja."

Lyanna mengangguk cepat.

Pipi merah.

Hati berdebar.

Mereka berjalan ke kamar Damien.

---

🌙 Di dalam kamar Damien — Momen Canggung

Damien membuka pintu.

Kamar itu sederhana: satu kasur, satu meja kayu, satu rak buku, jendela menghadap bulan.

Lyanna masuk dan duduk di lantai dekat kasur.

"Kau tidur di kasur, aku di lantai," katanya malu-malu.

Damien mengangkat alis. "Kita berdua nggak perlu sampai sekaku itu."

Lyanna langsung panik. "B-bukan maksudku begitu!!! Maksudku—"

Damien tertawa kecil.

Lyanna langsung memukul bahunya pelan, kesal tapi manja.

"Dasar Damien…"

Suara Dewa Lunar tiba-tiba muncul.

[Damien. Waspada. Ada aura pembunuh mendekat.]

Damien langsung menatap ke jendela, mata berubah perak-hitam. "Lyanna, mundur."

Lyanna berdiri cepat, memegangi pedangnya.

---

⚔️ Assassin Menyerang

CRAAAK—

Jendela pecah.

Sosok hitam melompat masuk seperti bayangan.

Belati hitam langsung mengarah ke leher Damien.

"Target terkunci."

Damien menepis, tapi assassin itu sangat cepat— lebih cepat dari semua lawan yang Damien temui sejauh ini.

Lyanna menjerit. "Damien!!"

Assassin menendang Damien ke tembok— BUAAK!

Damien menggertakkan gigi. Kecepatan assassin itu berada di Pulse Awakening Realm tingkat 3.

Dewa Lunar berbicara cepat.

[Damien! Batas kemampuanmu hanya melawan musuh Pulse Awakening Realm tingkat 1. Kau tidak akan menang melawan yang lebih tinggi. Fokus bertahan!]

Damien mengusap darah di bibirnya. "Tch… jadi ini batasanku."

Namun ia tidak mundur— ia berdiri kembali, mata bersinar gelap-perak.

"Aku hanya perlu menahan sampai kesempatan muncul."

---

🌑 Serangan Kilat — Assassin Mengincar Lyanna

Assassin berteleportasi ke belakang Lyanna.

Matanya dingin. "Gangguan. Eliminasi."

Lyanna membeku.

Namun sebelum belati itu menyentuhnya—

Damien menarik Lyanna ke dalam pelukannya, memutar tubuhnya, dan menahan serangan itu dengan lengannya.

CRAASH!!

Belati hitam menembus sebagian lengannya.

Lyanna terkejut. "DAMIIEN!! Kau—kau terluka!!"

Damien mengerang. "Nggak apa… aku janji jaga kamu."

Momen itu membuat Lyanna memeluk Damien erat-erat, hampir menangis. "Jangan mati… Damien… jangan mati…!"

Assassin bergegas maju.

---

🌙 Moonfall Kedua — Teknik Baru Terbangun

Darah Damien menetes…

menyatu dengan energi lunar.

Simbol bulan sabit muncul di lantai kamar.

Dewa Lunar berbisik keras.

[Itu… teknik kedua Moonfall Decree! Kau memicunya lewat kondisi kritis!]

Aura perak-hitam Damien meledak.

"Moonfall Decree — Lunar Burst Shield."

WHOOM—

Kilatan bulan membentuk perisai besar yang menutupi Damien dan Lyanna.

Assassin menabraknya— TAP! Terlempar mundur.

Ia terkejut. "Tembok lun—?"

Damien memeluk Lyanna lebih erat agar ia tidak terluka.

Lyanna menatap Damien dari jarak dekat, wajah merah tapi cemas. "Damien… kau nekat sekali…"

Damien tersenyum kecil. "Aku bilang kan… pendampingku nggak boleh disentuh siapa pun."

---

🌒 Assassin Kabur

Assassin melihat situasi tidak menguntungkan.

"Tch… tidak sesuai laporan. Target berkembang terlalu cepat."

Ia melempar bom asap hitam—

POOF!

Lalu menghilang.

Namun sebelum pergi, ia meninggalkan pesan.

"Akan ada lebih banyak pemburu yang datang. Persiapkan dirimu, pewaris lunar."

Damien mengepalkan tangan. "Biar mereka datang."

---

💠 Penjelasan "Lunar" oleh Dewa Lunar

Setelah kondisi tenang, Damien duduk bersandar ke dinding. Lyanna membersihkan luka Damien dengan panik.

Damien bertanya, "Hey… dewa. Lunar itu sebenarnya apa?"

Suara agung menjawab.

[Lunar adalah energi bulan kuno, berbeda dari qi ataupun mana. Itu adalah kekuatan dari dunia di atas dunia para dewa. Hanya keturunan tertentu yang bisa memilikinya.]

[Dan kau, Damien… adalah pewaris keturunan yang bahkan para dewa takutkan.]

Damien terdiam. Lyanna menatapnya dengan mata membesar.

"Damien… kau bukan manusia biasa, ya?"

Damien hanya tersenyum tipis. "Mungkin. Tapi aku tetap Damien yang kamu kenal."

Lyanna menggenggam tangannya. "Dan aku tetap di sampingmu."

---

🔥 END CHAPTER 12

More Chapters