[Sistem Peningkatan Cerita]: Plot awal kurang menggigit. Lin Feng dan Kai sebagai 'rival cemas' terlalu klise. Perbarui cerita: Beri Lin Feng peran sebagai mentor dengan identitas tersembunyi. Timbulkan pertanyaan: Mengapa 'Anak Ilahi' melatih 'Tokoh Utama Biasa'? Ciptakan hook yang mantap!
Kai (Penulis): Sialan! Sistem ini selalu menuntut. Baik, plot 'rival mengintai' memang basi. Jika Lin Feng adalah Anak Ilahi... dan dia adalah guru baru Qin Tianyang... itu mengubah segalanya.
Menghela napas, Kai mulai mengetik ulang Anak Ilahi, Guru Tersembunyi
Lin Feng, sang Anak Ilahi, menatap dunia dari dimensi yang tak terlihat oleh mata biasa. Ia bosan. Kebosanan tertinggi adalah kutukan bagi makhluk yang terlalu kuat. Sampai ia menemukan Qin Tianyang, seorang pemuda dengan bakat terpendam yang terbungkus oleh debu keraguan.
Lin Feng harus bertindak. Untuk menciptakan kisah yang layak di tulis, ia perlu mengguncang takdir.
Tiba-tiba, sesosok tubuh melesat menembus langit dan mendarat di hadapan Qin Tianyang.
Sosok itu, yang diproyeksikan dengan energi spiritual murni agar terlihat sebagai "Pemimpin Garis Keturunan Daoji," adalah seorang pria paruh baya berjubah Tao, berjanggut lebat, berwajah tegas, dan berwajah agung tanpa amarah.
Di balik ilusi agung itu, tawa halus Lin Feng bergema.
"Dia adalah Pemimpin Garis Keturunan Daoji," bisik Lin Feng dalam hati melalui proyeksinya, mengutip baris yang sudah terlalu sering ia dengar. Tidak lagi. Kau hanya akan menjadi kambing hitam, Pemimpin tua.
Sosok ilahi yang baru saja mendarat itu, yang adalah Lin Feng yang menyamar, mendekati Qin Tianyang. Ia tidak datang sebagai musuh, tetapi sebagai Guru Baru yang misterius.
"Qin Tianyang," suara Lin Feng, yang kini terdengar penuh otoritas seorang Pemimpin Keturunan, bergetar di udara. "Aku telah mengawasimu. Mereka yang meremehkanmu hanya melihat debu. Aku melihat inti permata."
Lin Feng kemudian meletakkan tangan berenergi ilahi di bahu Qin Tianyang, menyalurkan sedikit pengetahuan dan kekuatan ke dalam diri pemuda itu.
Lin Feng, Anak Ilahi yang seharusnya menjadi pewaris mutlak dan lawan abadi, justru mengambil peran sebagai mentor Qin Tianyang.
Mengapa Lin Feng, yang kekuatannya sudah melampaui dunia, repot-repot melatih seorang pemuda yang dianggap remeh?
Lin Feng tersenyum kecil di balik proyeksi agungnya.
"Kau telah dipilih, muridku," kata Lin Feng. "Jalurmu penuh darah, bukan kedamaian. Sekarang pergilah. Tugas pertamamu buatlah kekacauan."
Kai (Penulis): Ya, ini baru mantap! Anak Ilahi melatih Tokoh Utama untuk menjadi kekuatan pendorong kekacauan, bukannya ketenangan. Lin Feng bukan lagi rival, tapi dalang di balik layar. Sistem pasti puas!
sekarang ia adalah guru baru Qin Tianyang. Apa tujuan tersembunyi Lin Feng?
Pintu Kekacauan
[Sistem Peningkatan Cerita]: Aksi! Libatkan semua karakter baru di lingkungan Lin Feng. Tunjukkan bahwa ajaran Anak Ilahi itu radikal dan memecah belah. Biarkan Qin Tianyang merasakan tekanan dari mentor barunya dan para pesaing.
Kai (Penulis): Tantangan diterima. Jika Lin Feng adalah guru barunya, maka tempat pelatihannya harus mencerminkan niatnya untuk menciptakan kekacauan, bukan kedamaian. Mari kita satukan mereka semua di bawah ilusi agung Anak Ilahi.
Lin Feng, Guru Baru Qin Tianyang
Pagi itu, Aula Agung Penempaan Jantung milik Garis Keturunan Daoji terasa berbeda. Energi yang biasanya tenang dan meditatif kini terasa tajam, hampir haus.
Di sana, berkumpullah kelima murid murid terpilih dari berbagai faksi, wajah-wajah terbaik yang akan menerima bimbingan khusus. Di antara mereka, Qin Tianyang berdiri dengan canggung. Di sekitarnya, terdapat
Murid terkuat saat ini, pewaris sejati Garis Keturunan Utama. Matanya memancarkan penghinaan, terutama pada Qin Tianyang yang tiba-tiba mendapat perhatian Pemimpin.
Murid cerdas dan skeptis. Ia merasakan keanehan aura sang Pemimpin yang baru; terlalu kuat, terlalu mendominasi, tidak seperti ketenangan sejati seorang Tao.
Lin Feng, masih dalam proyeksi ilahi Pemimpin Daoji, muncul di tengah Aula dengan gemuruh yang mengguncang batu pondasi.
"Kalian semua," suara Lin Feng bergema, kini tanpa keagungan yang damai, melainkan dengan otoritas tirani seorang kaisar. "Kalian ada di sini bukan untuk mencapai keseimbangan, bukan untuk menemukan jalan tengah!"
Para murid terdiam, terkejut dengan nada bicara "Pemimpin" mereka yang baru.
Lin Feng (sebagai Guru Baru): "Klan ini telah lama stagnan dengan ajaran damai. Dunia luar memakan yang lemah! Pelatihan pertama kalian akan dilakukan di Jurang Penempaan Jiwa, jantung spiritual klan ini."
murid yang paling bersemangat, maju selangkah. "Guru, bukankah Jurang Penempaan Jiwa hanya digunakan untuk meditasi puncak? Konon, energi di sana terlalu brutal untuk penempaan fisik."
Lin Feng menyeringai. Seringai itu seharusnya tidak ada di wajah Pemimpin Daoji yang asli.
"Meditasi adalah omong kosong bagi yang lemah!" Lin Feng mendesis. "Mulai hari ini, aku adalah gurumu. Dan Lin Feng aku mengajar supremasi! Kalian akan masuk ke Jurang Penempaan Jiwa, dan kalian akan mengambil energi paling brutal di sana. Siapa pun yang kembali dengan Jiwa yang paling 'tercabik' dan bangkit kembali paling cepat, dialah yang layak menjadi pemimpin di bawahku!"
Dia menunjuk lurus ke arah Qin Tianyang, yang terkejut.
"Terutama kau, Qin Tianyang. Kau menerima anugerah langsung dariku. Tunjukkan pada mereka bahwa dirimu bukan debu, tapi api yang siap melahap."
Lin Feng sengaja memilih pelatihan yang ekstrem. Dia tidak hanya menantang para murid, tetapi juga secara terbuka mengadu domba mereka dengan menempatkan Qin Tianyang di garis bidik, memaksa Qin Tianyang untuk segera menjadi kuat atau dihancurkan.
Semua murid elit lainnya kini tahu Qin Tianyang adalah favorit guru baru mereka yang gila kekuasaan. Ini bukan lagi persaingan, ini adalah perburuan.
Kai (Penulis): Oke, Sistem. Lin Feng telah menciptakan kekacauan di hari pertama. Dia memprovokasi para elit dan memaksa Qin Tianyang untuk bertarung demi bertahan hidup, bukan hanya untuk menjadi bijak. Lanjutkan ke Jurang Penempaan Jiwa!
Kini, Qin Tianyang dan semua murid terpilih harus menghadapi Jurang Penempaan Jiwa. Apa yang akan terjadi saat mereka semua berada di bawah tekanan ekstrem dan pengawasan Lin Feng yang misterius?
Qin Tianyang menyadari bahwa energi brutal yang ia serap dimanipulasi dengan sebuah 'Bias Ilahi' yang dirancang untuk membentuk dirinya menjadi sesuatu yang diinginkan oleh Guru tersebut.
Saat itu, Lin Feng secara naluriah mengirimkan gelombang energi yang terlalu kuat, sebuah kesalahan kecil karena kebosanan yang tiba-tiba. Gelombang itu menghantam Qin Tianyang, tetapi alih-alih melukainya, gelombang itu membuka segel spiritual yang sangat halus di dalam dirinya, segel yang Lin Feng sendiri tanamkan saat pertemuan pertama mereka.
Melalui segel yang terbuka itu, Qin Tianyang mendengar pikiran Lin Feng yang sebenarnya.
"Sempurna. Anak ini akan menjadi alat yang paling indah untuk menghancurkan kebekuan era ini.
Pemimpin Daoji yang asli terlalu membosankan. Kini saatnya Anak Ilahi yang menulis ulang takdir."
Keringat dingin membasahi punggung Qin Tianyang. Ia menatap ke tebing. Sosok agung Pemimpin Daoji masih di sana, tetapi sekarang, Qin Tianyang melihat melewati ilusi itu. Ia melihat Lin Feng, Anak Ilahi yang gila dan haus akan kekacauan, yang telah menyamar dan memanipulasi klan ini.
Qin Tianyang menyadari bahwa: Guru barunya, sosok agung yang memberinya harapan, adalah penyamaran dari Anak Ilahi Lin Feng. Ia bukan sedang ditempa menjadi pahlawan, melainkan dipersiapkan untuk menjadi senjata.
Kekuatan yang ia miliki adalah racun yang manis. Sekarang ia tahu, ia harus terus berakting, menyerap kekuatan ini sambil diam-diam merencanakan bagaimana ia akan melepaskan diri dari rantai manipulasi Lin Feng.
Kini Qin Tianyang memiliki kekuatan dan kebenaran yang berbahaya. Apa langkah pertama yang akan ia ambil untuk menipu balik Anak Ilahi, Lin Feng?
