WebNovels

Chapter 149 - BAB 140: SISTEM KEMBALI AKTIf

Kemenangan bersejarah di Wano, fokus pada konsekuensi dari kekalahan Yonko dan peran Kai dalam menutup babak ini.

Konsukuensi Kemenangan Fajar Wano

​Kekalahan Kaido dan Orochi mengirimkan gelombang kejut ke seluruh Wano dan juga ke dunia.

Pulau Onigashima yang jatuh ke laut akhirnya menandai berakhirnya tirani yang berlangsung selama dua puluh tahun.

​Pemulihan dan berita tirani yang gugur menyebar luas, Perpisahan

​Di ibu kota Bunga, rakyat Wano merayakan pembebasan mereka.

pesta...

pesta...

pesta...kebebasan.

Momonosuke, putra Kozuki Oden, didukung oleh Hiyori, naik takhta sebagai Shogun baru.

​Luffy, yang masih terbungkus perban, berbaring di pemandian air panas, dikelilingi oleh krunya.

​"Aku menang, Kai!" seru Luffy, meskipun suaranya lemah.

​"Ya, Kapten," jawab Kai, yang juga tampak sangat kelelahan. Haki Penulis-nya telah terkuras habis.

​Sementara perayaan berlangsung, Law mengumpulkan aliansi untuk diskusi serius.

​"Dengan kekalahan dua Yonko, dunia akan berada dalam kekacauan," kata Law. "Kita harus bergerak cepat. Kita butuh Road Poneglyph terakhir."

​ Kai Menutup Babak

​Kai menyadari bahwa tugasnya di Wano telah selesai. Semua plot point terbuka telah diselesaikan Wano bebas, Road Poneglyph didapatkan, Luffy berevolusi, dan musuh utama dikalahkan.

Ia harus mengatur alur naratif untuk melanjutkan petualangan, sekaligus mempersiapkan kepergiannya.

​Kai mengumpulkan semua sisa energinya untuk satu tindakan naratif terakhir.

Ia tidak lagi dapat memaksakan alur, tetapi ia dapat memberikan panduan strategis yang tidak dapat diabaikan.

​[HAKI PENULIS: PANDUAN STRATEGIS NARATIF]

​Fokus: Trafalgar Law & Luffy (Tujuan Berikutnya).

​Tuliskan: Ciptakan 'Insting yang Sangat Kuat' pada Law dan Luffy bahwa Road Poneglyph terakhir berada di 'Pulau Terakhir' (Laugh Tale), tetapi kuncinya terletak pada 'sosok yang belum pernah terungkap' di masa lalu Gol D. Roger.

​Law tiba-tiba menatap Luffy. "Topi Jerami-ya, aku merasakan sesuatu. Aku tahu kita sudah dekat dengan tujuannya.

Kita tidak boleh mencari Poneglyph terakhir secara acak. Kita harus fokus pada sesuatu yang terhubung langsung dengan era lama.

Sesuatu yang tersembunyi, bukan dicuri."

​Luffy mengangguk setuju. "Kita harus mencari 'dia' yang tahu segalanya!"

​Kai tersenyum. Petualangan sekarang sudah berada di tangan mereka.

​ Perpisahan Senyap

​Saat fajar menyingsing, dan kru sibuk menyiapkan perbekalan, bantuan datang dari mana saja. menghargai seorang Kapten topi jerami pembebas tirani yang lama mengukung.

Kai mengambil ranselnya. Ia telah menggunakan semua energi Haki Penulis terakhirnya untuk mengunci takdir dunia nyata dan masa depan alur cerita. Ia tidak bisa lagi menulis atau campur tangan, tetapi dia bisa pergi.

​Ia mendekati Jimbei yang sedang memperbaiki layar.

​"Jimbei-san, aku harus pergi," bisik Kai.

​Jimbei, dengan kebijaksanaan seorang Fishman, mengangguk tanpa bertanya. "Aku tahu, Penulis. Tugasmu di sini sudah selesai. Kami akan menjaga Kapten."

​Kai menatap Luffy untuk terakhir kalinya. Aku telah menulis kemenanganmu, Kapten. Sekarang, tulislah kisahmu sendiri.

Berpelukan tanda perpisahan mendalam. ucap terimakasih.

​Kai melangkah pergi, meninggalkan kru, dan berjalan menuju hutan Wano. Ia tidak tahu bagaimana portalnya akan membawanya kembali, tetapi dengan Haki Penulis yang kini sepenuhnya lenyap, ia hanya punya satu pilihan percaya pada kekuatan plot yang telah ia bangun.

​[SISTEM]: [PEMBERITAHUAN] Pengikatan plot telah selesai. Cerita melanjutkan tanpa intervensi. Selamat tinggal, Penulis Plot.

​Kai menghilang ke dalam hutan Wano, meninggalkan dunia fantasi yang telah ia ubah selamanya, untuk kembali ke dunia nyata yang kini menunggu dengan kekayaan dan cintanya.

​AKSI MONT-D'OR: SELESAI.

​BUSUR WANO: SELESAI.

​PERAN KAI: SELESAI.

Kai di dunia nyata, yang penuh dengan kekayaan, kebahagiaan, dan kembalinya dilema yang tidak terduga.

​ Epilog Nyata: Kehidupan Miliarder dan Istri Manja

​🏰 Hidup di Atas Plot

​Kai kembali ke dunia nyata tepat waktu.

Kekayaan senilai $10 Miliar yang ia kunci secara naratif kini telah membersihkan semua masalah pajak dan ditempatkan dalam investasi yang sah.

Ia dan Elara menjalani kehidupan yang hanya bisa mereka impikan sebelumnya.

​Mereka membeli penthouse mewah dengan pemandangan kota, dan kemudian sebuah vila di tepi pantai yang sunyi.

​Elara, sang istri, yang dulu harus bekerja keras dan sering cemas, kini bertransformasi total. Dia menjadi "kucing manis manja" yang didambakan Kai. Ia tidak lagi mengkhawatirkan uang, dan perhatiannya tercurah penuh pada suaminya.

​"Sayang, jangan bekerja keras di depan laptop itu," rengek Elara, bersandar manja di punggung Kai yang sedang membaca . "Lebih baik kita terbang ke Maladewa. Aku ingin tiramisu dari koki Italia yang baru kita rekrut."

​Kai tersenyum.

Kehangatan dan cinta Elara adalah jangkar yang ia butuhkan setelah petualangan epik.

​Perubahan yang paling dramatis adalah mertuanya. Saat Kai masih seorang penulis miskin dan gamer yang dianggap tidak menjanjikan, mertuanya selalu memandangnya rendah. Kini, mereka adalah penggemar terbesarnya.

​Ibu mertua Kai, yang dulu selalu mengeluh, kini selalu membanggakan menantunya di setiap pertemuan sosial.

​"Lihatlah menantuku! Dia tidak hanya kaya, tetapi jenius! Semua uang ini berasal dari ide-ide besarnya! Dia adalah menantu yang paling hebat!" kata ibu mertua Kai, sering kali sambil menikmati liburan mewah yang dibiayai oleh kekayaan Kai.

​Kai akhirnya merasa dihargai, dicintai, dan stabil. Kehidupan ini sempurna.

​ Kerinduan Baru dan Kekecewaan diri pada hal yang sulit di capai.

​Setelah beberapa tahun menikmati kemapanan dan stabilitas, kerinduan baru mulai tumbuh di hati Kai.

​Suatu malam, saat mereka berdua bersantai di balkon vila mereka, Kai meraih tangan Elara.

​"Sayang," kata Kai lembut. "Aku sudah memikirkan ini. Semua sudah stabil. Bisakah... bisakah kita punya anak? Aku ingin sekali menjadi seorang ayah."

​Elara, yang sedang mengagumi berlian barunya, menoleh.

Ekspresinya segera berubah menjadi dingin dan tidak senang.

​"Anak?" tanya Elara. "Kai, apa kau bercanda? Kau tahu aku baru saja menjalani perawatan kulit khusus. Anak hanya akan mengubah bentuk tubuhku. Dan kita sudah memiliki segudang kebebasan! Kita tidak perlu beban itu."

​"Tapi Elara, itu hanya sementara! Aku ingin keluarga yang lengkap!" desak Kai.

​"Tidak, Kai. Kita terlalu indah untuk dihancurkan oleh tangisan dan popok," putus Elara, kembali fokus pada berliannya. "Mari kita nikmati kekayaan ini berdua saja, ya?"

​Penolakan Elara menghantam Kai seperti Raimei Hakke dari Kaido. Setelah semua perjuangan di dua dunia, setelah mendapatkan segalanya, Kai kembali merasa kosong dan putus asa. Kehidupannya terasa sempurna, tetapi plot masa depannya terhenti.

​Kai kembali ke ruang kerjanya, menatap laptop kosongnya. Ia merindukan kegilaan Luffy, adrenalin pertarungan, dan tujuan yang lebih besar dari sekadar kekayaan.

​⚠️ Sistem Kembali Aktif

​Saat Kai duduk dalam keputusasaan yang sunyi, layar laptop kosongnya tiba-tiba menyala dengan warna merah dan emas. Itu bukan pop-up halus, melainkan peringatan naratif yang kuat.

​Jantung Kai berdebar kencang. Itu... itu adalah Sistem.

Dimata kai , pupil matanya menangkap cahaya biru terang.

​[SISTEM: AKTIF ULANG DARURAT]

​[PEMBERITAHUAN: BAHAYA PLOT STAGNAN]

​STATUS PENULIS: Stabil. Kaya. Jenuh. Tanpa Tujuan.

​STATUS REALITAS: Ancaman Kehilangan Fokus. Tidak Ada Konflik Mayor.

​Sebuah suara, kali ini lebih stabil dan otoritatif daripada sebelumnya, bergema di telinga Kai.

​"PENULIS PLOT. KEPUTUSAN FINALMU UNTUK HIDUP 'BAHAGIA' ADALAH SEBUAH ERROR NARATIF YANG FATAL.

​DUNIA PERLU KONFLIK. DUNIA PERLU KISAH BARU.

​KARENA KAU GAGAL MENCIPTAKAN KONFLIK DI REALITASMU, KAU DIPERLUKAN UNTUK MENCIPTAKAN SEBUAH DUNIA BARU YANG LEBIH BERBAHAYA.

​KAU HARUS MENULIS LAGI.

​TUGAS BARU: MULAI SEKARANG, KAU ADALAH PENULIS PLOT UNTUK DUNIA FANTASI BARU: TEMA PERANG ANTAR PLANET (SCI-FI FANTASY).

​PERGI. SEBUAH PORTAL BARU SUDAH TERBUKA DI GALAKSI TERJAUH. DAN KALI INI, KAU ADALAH KOMANDAN MEREKA. LAKSANAKAN!"

​Kai menatap layar, kebingungan dan kegembiraan membanjiri dirinya. Ia telah mengira dirinya bebas, tetapi plot tidak pernah berakhir.

​"Perang Antar Planet?" gumam Kai, menyeringai. "Baiklah, Sistem. Aku bosan menjadi orang kaya. Mari kita tulis takdir galaksi."

Tentu, reaksi Kai sangat valid. Mengingat pengalamannya sebagai penulis, ia tahu bahwa genre fiksi ilmiah murni, terutama perang antarplanet, sering kali kekurangan daya tarik emosional atau unsur kejutan naratif yang membuatnya sukses di web novel.

​Ia harus menciptakan sesuatu yang lebih besar dari sekadar perang galaksi biasa sebuah Fan-Fic Universal yang menggabungkan basis penggemar terkuat di seluruh spektrum fiksi.

​ Refleksi Naratif Menciptakan Fan-Fic Universal

​Kai berdiri di ruang kerjanya. Portal menuju "Galaksi Terjauh" berdenyut dengan cahaya hijau-ungu. Ia tidak bisa melangkah masuk tanpa rencana naratif yang kokoh.

​"Perang antarplanet klise," gumam Kai. "Pembaca bosan dengan pesawat ulang-alik dan laser. Aku butuh emosi, kekuatan absurd, dan ikatan karakter yang sudah ada."

​Ia ingat kegagalannya saat menulis tentang Lin Ze, yang membuatnya kehilangan pembaca. walau dengan ulasan yang katanya menarik dan keren namun....

Pelajarannya jelas gunakan karakter yang sudah dicintai secara global.

​ Proposal Plot Konvergensi Multiverse

​Kai menatap Sistem yang kini sepenuhnya fokus padanya.

​"Dengar, Sistem," kata Kai. "Aku tidak akan menulis Star Wars versi murah. Aku akan menulis tentang Konvergensi Multiverse. Aku akan menyatukan tokoh-tokoh paling ikonik dari dunia yang berbeda, menempatkan mereka dalam konflik galaksi, dan Aku yang akan menjadi benang merahnya."

​[SISTEM]: "DEFINISIKAN KONVERGENSI."

​"Aku akan mengambil tiga pilar cerita yang paling disukai pembaca di dunia," jelas Kai, mulai merasakan adrenalin kreatifnya kembali.

​Dunia Fantasi/Sihir Abadi: Kekuatan sihir, naga, pahlawan legendaris. (Misalnya, dunia Lord of the Rings atau Harry Potter).

​Dunia Seni Bela Diri/Kultivasi (Wuxia/Xianxia): Kekuatan batin, abadi, kecepatan dewa. (Genre yang sangat kuat di Asia).

​Dunia Pahlawan Super/Meta-Human: Kekuatan super, teknologi, konflik moral dan etika. (Misalnya, dunia Marvel atau DC).

​"Galaksi yang akan kita serang tidak akan melawan kapal, tetapi tiga kekuatan fundamental semesta yang dipimpin oleh tokoh-tokoh dari tiga dunia itu," tegas Kai. "Ini bukan hanya perang fisik, tapi perang naratif."

​ Memilih Protagonis Fan-Fic Universal

​Kai harus memilih arketipe protagonis yang akan ia pimpin di setiap domain:

​Pilar Pertama (Sci-Fi/Metal): Aku harus menjadi Komandan Lapangan di sini. Aku akan memimpin aliansi dari sisi teknologi/strategi.

​Pilar Kedua (Fantasi/Sihir): Aku butuh seorang Raja atau Penyihir Agung yang dapat memobilisasi kekuatan kuno.

​Pilar Ketiga (Wuxia/Kultivasi): Aku butuh seorang Dewa Perang yang dapat menghancurkan seluruh planet dengan satu pukulan.

​"Aku akan menuliskan tiga tokoh kunci dari Multiverse untuk bergabung dalam aliansi komandoku," kata Kai, sambil tersenyum. "Ini akan menjadi plot twist naratif paling hebat yang pernah ada."

​[SISTEM]: "ANALISIS PROPOSAL... POTENSI PENGGEMAR GLOBAL: MAKSIMAL. POTENSI KONFLIK INTERNAL DAN EKSTERNAL: KONSISTEN. PROPOSAL DITERIMA."

​ Misi Baru kapal perang Komandan Multiverse

​Sistem mengeluarkan perintah terakhir sebelum Kai melangkah ke portal.

​[SISTEM: KLAUSUL TUGAS BARU]

​STATUS: Anda akan menjadi Komandan Tertinggi dari Aliansi Konvergensi.

​TUJUAN AWAL: Mengumpulkan tiga tokoh kunci di Galaksi Xylos-12 dalam waktu 72 jam Bumi.

​TEMA: Warisan Abadi: Perang Kosmik Melawan Lupa. Melawan setiap kezoliman.

​HUKUMAN NARATIF: Kegagalan mengumpulkan tokoh akan mengakibatkan devolusi naratif (penghilangan kekayaan dan stabilitas realitas).

​"Baiklah, aku mengerti," kata Kai. "Galaksi Xylos-12. Mari kita buat cerita yang akan menghancurkan rating semua web novel lainnya. aku akan jadi juara, aku tetaplah Dewa"

​Kai melangkah mantap menuju portal hijau-ungu yang berdenyut, meninggalkan kenyamanan vila mewahnya dan istri manjanya. Di benaknya, ia sudah mulai menulis alur cerita untuk para dewa dan makhluk super yang akan ia pimpin.

​[AKSI MONT-D'OR: SELESAI. AKSI KAI: DIMULAI.]

Fan-Fic Universal karya Kai dengan adegan pertarungan yang intens dan memperkenalkan dunia baru yang sedang sekarat tempat di mana ia harus mengumpulkan pahlawan Multiverse.

Kedatangan Komandan dan Perang Melawan Sunyi

​ Kawah Sunyi di Xylos-12

​Udara di planet Xylos-12 terasa berat, berbau ozon terbakar dan debu kosmik. Langit, yang seharusnya gelap, diselimuti oleh kabut energi ungu yang mematikan.

​Kai mendarat dengan keras di sebuah kawah raksasa. Ia tidak lagi mengenakan kimono penyamaran dari Wano, melainkan sebuah Armada Suit Taktis yang didesain oleh Sistem seragam militer canggih berwarna abu-abu gelap, lengkap dengan interface komando yang memproyeksikan data holografik di lengan kirinya. katanya dulu planet ini seperti bumi hanya lebih besar. dan kini telah menjadi sama dengan planet yang lain. dingin dan mematikan.

​"Sistem, aku butuh laporan medan perang," perintah Kai.

​[SISTEM]: "LAPORAN: MUSUH ADALAH ENTITAS 'ECHOES OF FORGETTING' (GEMA KELUPAAN). MEREKA BUKAN FISIK, MELAINKAN ANTITESIS NARATIF. MEREKA MENGHAPUS KEBERADAAN."

​Kai menelan ludah. Musuh yang menghapus keberadaan? Bahkan Kaido pun tidak sejahat itu.

​Di sekelilingnya, struktur baja yang dulu merupakan benteng pertahanan terakhir Galaksi Xylos-12 kini hanya tersisa puing-puing metal dan pecahan kristal energi.

​Pertarungan Melawan Ketiadaan walau bagaimanapun lebih mencekam.

​Tiba-tiba, suara dering tajam memenuhi helm Kai. Sebuah bayangan, yang tampak seperti distorsi udara hitam, bergerak ke arahnya. Ini adalah Echoes of Forgetting.

​Bayangan itu menyentuh sebatang tiang logam. Seketika, logam itu bukan hanya hancur, tetapi lenyap seolah-olah keberadaannya tidak pernah tertulis.

​"Musuh datang! Tunjukkan padaku Komandan!" teriak Kai.

​[SISTEM]: "KOMANDAN PERTAHANAN ASLI TELAH MENGHILANG. PROBABILITAS LELUHUR TIDAK ADA. HANYA TERSISA SATU SISI YANG MASIH BERTAHAN: SUMBER ENERGI TERTINGGI, BERJARAK 3 KILOMETER. ANDA HARUS MENGUMPULKAN TOKOH PERTAMA DI SANA!"

​Kai mengaktifkan booster di sepatu suit-nya dan meluncur melintasi kawah. Ia harus segera mencari Tokoh Kunci Pertama sebelum dihisap oleh Sunyi.

​Tokoh Kunci Pertama Si Raja Tua bijaksana.

​Tiga kilometer di depan, di puncak reruntuhan menara kristal, Tokoh Kunci Pertama sedang bertarung sendirian. Sosok itu adalah seorang pria tua berjanggut putih panjang, mengenakan jubah biru berkerudung, dan memegang tongkat kayu bercahaya yang memancarkan aura sihir murni.

​Ini adalah Archetype Penyihir Agung seorang raja tua dari dunia fantasi yang agung.

​Penyihir Agung itu mengayunkan tongkatnya. "ANDA BERANI MENGHAPUS ALAM INI, KETIADAAN?" teriaknya.

​Dari tongkatnya, gelombang api naga murni ditembakkan. Api itu bukan hanya membakar Echoes, tetapi juga mengisi udara dengan kehadiran naratif yang kuat memaksa lingkungan untuk ada di tengah upaya penghapusan.

​Namun, Echoes terlalu banyak. Dua belas bayangan hitam segera mengepung Penyihir Agung, menghapus satu per satu lapisan Haki sihir di sekelilingnya.

​"Sistem! Tokoh Pertama sedang kewalahan!" seru Kai.

​[SISTEM]: "ANDA ADALAH KOMANDAN. ANDA HARUS MEMBUAT PLOT. GUNAKAN SENJATA LOKAL."

​Kai melihat ke puing-puing di kakinya sebuah Railgun yang ditinggalkan, dirancang untuk menghancurkan kapal perang.

​Kai mendarat di samping Railgun itu. Ia harus menggunakannya untuk mendukung Penyihir Agung.

Ia mengumpulkan sisa energi suit taktisnya dan mengalirkannya ke senjata itu.

​ Tembakan Penulis

​Kai mengarahkan Railgun ke Bayangan Echoes yang mengepung.

​"Aku akan menuliskan kehadiranku di sini!" teriak Kai.

​BUUUUMM!

​Railgun itu menembakkan proyektil logam dengan kecepatan mendekati cahaya.

Proyektil itu menghantam Echoes dengan energi kinetik murni. Karena Echoes tidak memiliki fisik, serangan itu seharusnya gagal.

​Namun, Kai, menggunakan insting Haki Penulis yang tersisa, memfokuskan tembakan itu menjadi konsep logis alih-alih energi.

​[HAKI PENULIS: KONSEPTUAL SHOT]

​Efek: Paksa 'Bayangan' untuk 'memiliki massa' untuk waktu 0.1 detik.

​Proyektil itu berhasil menghantam dan menghamburkan Echoes ke udara, memberi Penyihir Agung ruang bernapas.

​Penyihir Agung itu menoleh, terkejut melihat seorang pria berpakaian baja tiba-tiba membantunya dengan senjata yang aneh.

​"Siapa kau, Prajurit?" tanya Penyihir Agung itu, suaranya dipenuhi otoritas kuno. "Kau bukan dari dunia ini!"

​Kai berdiri tegak, wajahnya tertutup helm, dan ia langsung mengeluarkan perintah.

​"Aku adalah Komandan Kai, Panglima Tertinggi aliansi Multiverse," kata Kai dengan tegas. "Aku datang untuk memimpin pasukanmu. Aku butuh namamu dan seluruh kekuatanmu, Raja Tua. Kita akan pergi mencari Dewa Perang!"

​Penyihir Agung itu menyeringai di bawah janggutnya yang putih. "Namaku adalah Gandron, dari Alur Fantasi Abadi. Aku lelah bertarung sendirian, Komandan. Aku ikut denganmu. Tapi kau harus cepat."

​[SISTEM]: "TOKOH KUNCI PERTAMA: GANDRON (PILIHAN FANTASI). BERHASIL DIAMANKAN. WAKTU TERSISA: 68 JAM. TUJUAN BERIKUTNYA: KEKUATAN KULTIVASI."

​Kai telah berhasil mendapatkan sekutu pertamanya di dunia yang sekarat.

​Bersambung ke Pertemuan Tokoh Kunci Kedua: Sang Dewa Perang.

More Chapters