WebNovels

Chapter 148 - BAB 139 : MEMOTONG OROCHI

Kekonyolan khas Topi Jerami di tengah-tengah pertarungan serius, saat Luffy dan Zoro menemukan cara yang paling tidak logis untuk bergabung dengan Kai dan Law di atap.

Menemukan Jalan Pintas Paling Gila: di perankan Luffy dengan cermat Momen Kecerdasan Asal Jadi

​Di Lantai Pesta yang porak-poranda, Luffy dan Zoro telah berhasil mengunci pergerakan King dan Queen, yang kini sibuk bertarung dengan sesama All-Stars (salah satu hasil dari serangan awal Luffy yang kacau).

​Dalam benak Luffy Bosan dan Lapar perut menari dan berdansa memaksa Luffy untuk terus bergerak.

​Luffy menjatuhkan salah satu Headliners dengan tinju Haki dan menghela napas panjang.

​"Aku bosan!" keluh Luffy. "Kenapa Kaido tidak turun saja? Dan daging di sini sudah tidak hangat lagi!"

​Zoro mengayunkan pedangnya, menghindari serangan laser Brachiosaurus milik Queen. "Tugas kita di sini sudah selesai, bodoh! Kita sudah menahan mereka! Sekarang, kita harus naik. Aku harus memotong Orochi sebelum dia lolos."

​"Tapi tangganya terlalu jauh!" protes Luffy, melihat tangga istana yang dipenuhi oleh bawahan Kaido. "Dan Law sudah pindah ke atas! Itu curang!"

​ Ide brilian Zoro lancarkan Kecelakaan yang Disengaja

​Zoro melihat sekeliling. Ia melihat sebuah meriam raksasa yang tidak digunakan, yang dipasang di dinding sebagai hiasan, mengarah ke atas.

​"Luffy," kata Zoro, seringai jahat muncul di wajahnya. "Aku punya ide bagus. Dan ini melibatkan kau."

​Luffy menoleh, matanya bersinar. "Aku suka ide yang melibatkan aku!"

​"Aku akan mengubahmu menjadi peluru roket manusia. Kau yang akan menjadi jalan pintasnya," kata Zoro.

​"YOSH!" seru Luffy. "Itu pasti jauh lebih cepat daripada tangga!"

​Zoro segera melompat ke belakang meriam hiasan itu. Ia menggunakan Haki Persenjataan untuk memanaskan dasar meriam dan menciptakan tekanan.

​"Masuk ke sana!" perintah Zoro.

​Luffy segera memuat dirinya ke dalam laras meriam raksasa itu, merentangkan tubuhnya menggunakan Gomu Gomu no Mi.

​"Tunggu, Zoro! Kau tahu jalan ke atas?" tanya Luffy, sedikit khawatir.

​Zoro menyipitkan mata, melihat ke atas... dan langsung salah arah 15 derajat. "Tentu saja! Aku melihatnya tadi... kurasa."

​"Jangan kurasa!" teriak Luffy dari dalam meriam.

​Zoro mengabaikannya. "Sudah siap, Kapten? Aku tidak akan menunggumu!"

​DHUAAAAAAR!!!

​Zoro melepaskan Haki-nya, menyebabkan meriam itu menembakkan Luffy seperti proyektil ke langit-langit istana.

​ Kedatangan mereka yang Konyol

​Di atap, Kaido baru saja bersiap menyerang Law dan Kai.

​"Ini adalah akhir dari permainanmu, ahli strategi," raung Kaido.

​Tiba-tiba, terdengar suara WHIZZING aneh, diikuti oleh lubang raksasa yang tercipta di atap istana.

​BRRAAAAAK!!!

.......

​Luffy, dalam wujud bola karet yang kelelahan, jatuh ke tanah. Di belakangnya, Zoro jatuh tepat di sebelahnya, setelah dia melompat dan menggunakan pedangnya sebagai rem udara di detik terakhir, yang secara ajaib berhasil mengoreksi kesalahan arahnya.

​Luffy bangkit, mengusap debu dari kimono penyamarannya yang sudah compang-camping.

*"" HA HA HA HA HH""*

​"Aku sampai! Itu cepat sekali! Hei, Kaido! Kau naga yang lambat!" seru Luffy.

​Kai menepuk dahinya. Law, di sampingnya, hanya bisa menghela napas yang panjang dan frustrasi, sementara Kaido menatap kedatangan yang paling tidak terhormat dalam sejarah Yonko.

​"Mereka meluncurkan dirinya sendiri dengan meriam?" gumam Kaido, sama sekali tidak mengerti.

​Luffy memandang Kaido, lalu ke sekeliling atap.

​"Zoro, aku lapar. Bisakah kita cepat selesai agar kita bisa mencari makanan yang dibawa Sanji?" tanya Luffy.

​Zoro mengangguk. "Tentu saja. Tapi aku yang akan memotong kepala ular itu dulu. Law, Kai, kalian minggir. Ini giliran kami."

​Dengan chaos yang sempurna, tim tempur kini telah berkumpul. Pertarungan klimaks di Wano telah dimulai.

​Tim telah berkumpul di atap.

​Pertarungan Atap Bagi mereka seperti taman bermain Luffy, Zoro, Law, dan Kai melawan Kaido.

Sanji menggunakan Raid Suit untuk menyelamatkan Zoro dan Luffy di saat-saat kritis.

Kita jalankan pertarungan epik di atap Onigashima, di mana aliansi harus bekerja sama dengan Kai sebagai koordinator strategis untuk menjatuhkan Yonko Kaido.

Menghadapi Sang Makhluk Terkuat

​Di atap Onigashima, udara dipenuhi dengan Haki yang menindas.

Kaido, sang Makhluk Terkuat di dunia, berhadapan dengan Luffy, Zoro, Law, dan Kai.

​Luffy dan Zoro langsung melangkah maju, darah mereka mendidih setelah menyaksikan kekejaman Kaido.

​"Law, Kai! Minggir! Dia milikku!" teriak Luffy.

​"Jangan bodoh, Topi Jerami-ya!" desis Law. "Ini bukan duel! Ini adalah perang tim! Kita harus membuatnya lelah!"

​Kai menyela, suaranya tenang namun berwibawa, memotong kebodohan Luffy dan Law. "Dengarkan aku! Kita tidak punya waktu untuk duel. Law, fokus pada Room untuk memindahkan kita dari serangan area luas.

Zoro, kau harus mencari celah Haki di kulitnya. Luffy, gunakan Snakeman untuk kecepatan, bukan kekuatan! Kita harus menghindari serangan Kanabō-nya yang diperkuat Haki!"

Kekuatan yang Menghancurkan

​Kaido, yang pemikiran dengan strategi, tidak memberi mereka kesempatan. Dia mengayunkan Kanabō raksasanya.

​"RAIMEI HAKKE!

(Guntur Delapan Diagram!)"

​Serangan Haki murni yang sangat cepat itu menciptakan gelombang kejut yang merobek atap.

​Law segera berteriak.

"SHAMBLES!"

​Dalam kilatan biru, Law berhasil menukar posisi Luffy dan Kai tepat sebelum serangan itu mendarat. Luffy dan Kai lolos tipis, tetapi serangan itu menghantam bagian atap yang mereka tempati.

​"Terima kasih, Law!" teriak Luffy, menyeringai.

​"Jangan berterima kasih! Fokus!" balas Law, sudah kelelahan karena harus melindungi dua orang paling kacau di aliansi.

Mengganggu Visi

​Kai menyadari bahwa Kaido terlalu cepat dan terlalu kuat. Pertarungan harus dimanipulasi agar Kaido tidak bisa menggunakan seluruh kekuatannya secara optimal.

​[HAKI PENULIS: ANCHOR PLOT TEMPORER]

​Fokus: Visi Kaido & Haki Kaido.

​Intervensi: Tuliskan 'Insting Kaido untuk Mengalihkan Fokus' ke kapal perang di bawah, membuatnya membuang sebagian besar Haki-nya untuk menyerang kapal di kejauhan, sehingga melemahkan kekuatannya untuk waktu singkat.

​Tiba-tiba, Kaido terhenti. Matanya menatap ke bawah ke lautan.

​"Apa?!" raung Kaido. "Kapal-kapal perang bodoh itu dikalahkan oleh Samurai rendahan! Aku akan menghancurkan mereka!"

​Kaido mengumpulkan Haki dalam jumlah besar, berubah menjadi wujud naga.

"BORO BREATH (Napas Penghancur!)"

​Napas api raksasa dilepaskan ke laut, menghancurkan beberapa kapal musuh termasuk kapal-kapal yang dikorbankan oleh Germa 66 (pengalihan yang direncanakan Kai). Kaido berhasil melakukan serangan, tetapi ia telah membuang energi vital.

​🗡️ Serangan Balik dilancarkan seperti yang telah direncanakan.

Menciptakan Celah

​"SEKARANG!" teriak Kai. "Dia sudah lelah! Serang celah Haki-nya, Zoro!"

​Zoro segera meluncurkan serangan pedang terkuatnya, menggunakan pedang Enma yang baru ia dapatkan.

​"RASAWA DIVE! (Naga Mengamuk!)"

​Serangan Zoro, yang diperkuat oleh Haki yang sangat padat, berhasil menembus lapisan luar Haki Kaido. Meskipun hanya luka dangkal, Kaido terkejut.

​"Pedang yang bagus!" raung Kaido. "Kau pantas menjadi samurai!"

​Luffy melihat peluang. Ia melompat, menggunakan Gear Fourth: Snakeman. Law menggunakan Room untuk memindahkan Luffy ke titik buta Kaido.

​"GOMU GOMU NO JET CULVERIN!"

​Serangan Luffy menghantam wajah Kaido dengan keras. Walaupun tidak menjatuhkannya, serangan itu melukai Kaido dan membuatnya terhuyung mundur.

​Law mengambil kesempatan.

"GAMMA KNIFE!"

​Law menembus dada Kaido dengan serangan Haki internal, menyebabkan kerusakan besar di dalamnya.

Kelelahan dan Mundur

​Serangan gabungan itu berhasil melukai Kaido secara signifikan.

Namun, Kaido hanya tertawa, kembali ke wujud manusia.

​"Bagus! Kalian membuatku sedikit terhibur!" raung Kaido.

​Kaido meluncurkan satu lagi Raimei Hakke yang dipenuhi amarah.

​"Mundur!" teriak Kai. "Kita sudah selesai! Kita tidak bisa menghabisi dia sekarang!"

​Law menggunakan Room terakhirnya untuk mengeluarkan Luffy, Zoro, dan Kai dari jangkauan Kaido, mundur ke lantai bawah.

​Misi serangan ke atap berhasil melukai membuat goresan tajam yang menyakitkan dan mematikan, Kaido terluka, Law dan Kai mengetahui kelemahannya, dan mereka berhasil bertahan hidup sebuah pencapaian luar biasa melawan seorang Yonko.

​Tim telah mundur ke lantai bawah istana Onigashima.

Pertarungan terakhir belum selesai.

​Aliansi Cermin Tim Cermin (Nami, Chopper, Brook) bergerak untuk mendukung Zoro dan Sanji di lantai bawah.

​Rencana Final Kai menyusun strategi terakhir untuk memisahkan Kaido dari Orochi, mempersiapkan duel akhir Luffy.

Kai saatThe cartilaginous fishes ia menarik benang-benang cerita terakhir, menyusun strategi pamungkas yang harus mengunci nasib Wano dan Kaido.

Memisahkan Naga dari Ular

​Kai, Luffy, Zoro, dan Law berkumpul di koridor gelap, lantai yang jauh dari hiruk pikuk pertempuran.

Law sedang mengobati luka mereka dengan Room kecil, sementara Zoro dan Luffy beristirahat sejenak.

​"Kita tidak bisa melawannya sebagai tim lagi," kata Kai, suaranya serak. "Serangan gabungan itu hanya membuatnya marah. Kaido terlalu kuat, dan dia sadar akan strategi kita."

​"Jadi, kita lari?" tanya Luffy, cemberut.

​"Tidak," jawab Kai. "Kita akan menggunakan sisa chaos yang ada untuk memisahkan plot utama dari plot sampingan."

​Kunci Utama Orochi Harus Jatuh

​Kai menatap Law. "Law, di mana Shogun Orochi?"

​"Orochi bersembunyi di bagian paling dalam istana, di mana benteng utamanya berada," jawab Law. "Dia terlalu pengecut untuk bergabung dalam pesta, dan dia dilindungi oleh Komandan terkuat Kaido."

​"Orochi adalah simpul politik Wano," jelas Kai. "Selama dia hidup, bahkan jika Kaido kalah, Wano tidak akan bebas. Kita harus memenggal kepala ulat itu."

​Kai menoleh ke Zoro. "Zoro, kau harus meninggalkan pertarungan di lantai bawah. Aku sudah menuliskan celah Komandan terkuat Kaido akan mengejar Luffy.

Kau, kau harus pergi dan memotong Orochi."

​Zoro menyeringai, matanya berapi-api. "Aku suka itu. Aku mencium bau kepala ular di sana."

​ Umpan dan Isolasi (Luffy vs. Kaido)

​"Luffy," kata Kai, menatap Kaptennya. "Ini adalah duelmu. Kau harus membuatnya menjadi pertarungan satu lawan satu. Law, kau akan memindahkan Luffy ke atap saat aku memberi sinyal, dan kau akan tetap di bawah untuk membersihkan sekutu Kaido."

​"Kaido tidak akan tinggal diam," Law memprotes. "Dia akan melihat masa depan dan tahu itu jebakan."

​Kai menutup matanya, mengumpulkan semua sisa Haki Penulis-nya. Ia harus menggunakan kekuatan naratifnya bukan untuk menyerang, tetapi untuk memaksa plot menjadi tak terhindarkan.

​[HAKI PENULIS: ANCHOR PLOT PERMANEN]

​Tujuan: Mengunci Alur "Duel Takdir".

​Intervensi: Tuliskan 'Takdir Duel' yang mengikat Kaido pada pertarungan satu lawan satu dengan Luffy. Buat Kaido merasakan 'hinaan tak termaafkan' jika ia tidak mengalahkan Luffy sendirian.

​Kai membuka matanya. "Aku sudah menguncinya. Kaido sekarang akan menganggap pertarungan ini sebagai kehinaan pribadi jika ia meminta bantuan. Dia akan meninggalkan Orochi dan siapa pun. Dia hanya ingin membuktikan bahwa ia adalah Makhluk Terkuat yang mengalahkan Luffy."

​Pintu Keluar Rencana Darurat Jimbei ini hanya.

​"Jimbei dan aliansi di luar akan mengatur kapal untuk menyerang pulau secara langsung saat kita memberikan sinyal," lanjut Kai. "Kita akan menghantam dasar Onigashima untuk menjatuhkannya, dan Luffy harus mengakhiri Kaido sebelum Kaido menghancurkan pulau itu sendiri."

​Rencana Final Ditetapkan mereka telah sepakat ​Zoro Segera berpisah.

Bertanggung jawab atas Orochi dan samurai di area dalam.

​Luffy masih Berduel maut dengan Kaido.

​Law & Kai: Tetap di lantai bawah. Law memindahkan Luffy ke atap, lalu Kai akan fokus menggunakan Haki Penulis untuk memandu sekutu ke tujuan dan menutup jalur musuh, menciptakan chaos terarah untuk mendukung pertarungan Luffy.

​"Baiklah, aku mengerti," kata Luffy, tersenyum lebar. "Aku akan tunjukkan padanya bahwa aku berevolusi bukan hanya untuk melawan Katakuri!"

​Zoro berdiri, mengikat bandana hitamnya. "Aku akan membawa kepala ular itu sebagai oleh-oleh."

​Law hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Aku ikut denganmu, Kai-ya. Aku akan mengurus Headliners yang tersisa, dan pastikan Bajak Laut Topi Jerami ini tidak mati di atap."

​Strategi terakhir telah disepakati. Tim terbagi, dan kini, setiap orang harus berjuang sendirian untuk takdir Wano.

​Tim telah terpisah untuk menjalankan misi final mereka.

​Misi Pemenggalan Ular Zoro mencari dan berhadapan dengan Shogun Orochi.

​Duel Puncak Law memindahkan Luffy ke atap, dan pertarungan terakhir melawan Kaido terus berlanjut sengit.

​Misi Dukungan Kai: Kai dan Law bergerak melalui istana, menciptakan jalur yang aman bagi Luffy, dan menciptakan kekacauan naratif.

Kai dan Law dalam peran krusial mereka sebagai tim pendukung, menciptakan jalur aman bagi duel puncak Luffy, yang akan berujung pada kemenangan klimaks.

​Misi Dukungan Kai Membimbing Kemenangan

​Setelah Luffy dipindahkan ke atap oleh Law untuk duel terakhir, Kai dan Law mundur ke tingkat tengah istana. Misi mereka adalah memastikan tidak ada yang mengganggu duel di atap, sambil menciptakan kondisi kemenangan bagi Luffy.

​ Chaos Terarah

​Law menggunakan kekuatan Room-nya untuk mengawasi setiap pergerakan Perwira Tinggi Kaido. Kai berdiri di sampingnya, matanya setengah tertutup, memfokuskan sisa Haki Penulis-nya.

​"Queen mencoba naik," lapor Law. "Aku harus memotongnya di sini."

​"Jangan, Law," kata Kai. "Itu akan menghabiskan energimu. Kita harus menggunakan Orochi."

Melayani Zoro

​Kai segera menggunakan Haki Penulis untuk memanipulasi lingkungan di sekitar Zoro.

​[HAKI PENULIS: ANCHOR PLOT PERMANEN]

​Fokus Shogun Orochi & Lingkungan Zoro.

​Intervensi: Tuliskan 'Insting Fatalis' pada Orochi untuk secara sengaja 'menggoda dan menantang' Zoro dengan informasi vital saat Zoro mencarinya.

Ciptakan jalur yang mudah bagi Zoro untuk menemukan Orochi.

​Di lantai tersembunyi, Zoro yang tersesat (seperti biasa) tiba-tiba mendengar suara tawa Orochi yang mengejek.

​"Dasar samurai buta arah! Aku di sini! Aku punya rahasia kematian Kozuki Oden!"

​Zoro segera menuju sumber suara. Misi Pemenggalan Ular telah dikunci.

​Kai kini fokus pada Queen dan King yang mencoba naik ke atap.

​"Law, potong jalannya!" perintah Kai.

​Law menggunakan Room untuk memindahkan sebagian besar tangga dan pilar di depan King dan Queen. Mereka tidak dapat terbang karena ruangnya terlalu sempit.

​"Kami tidak bisa naik!" raung Queen dari lantai bawah.

​"Kaido tidak butuh bantuanmu, Queen!" teriak Kai melalui Den Den Mushi internal, memanipulasi suara agar terdengar seperti Headliners Kaido yang loyal. "Dia ingin mengalahkan Topi Jerami sendiri!"

​King, yang loyal, segera mundur. Queen, yang cemburu, juga berhenti. Duel di atap terisolasi.

Kemenangan Titik Balik

​Beberapa saat kemudian, aura pertempuran dari atap terasa melemah. Luffy dan Kaido telah mencapai batas mereka.

​"Luffy kelelahan, Kai-ya," lapor Law. "Aku harus membantunya."

​"Tidak," kata Kai, sambil tersenyum tipis, kelelahan karena menggunakan Haki-nya. "Ini adalah momennya. Dia sudah sampai pada titik di mana dia harus melampaui segala sesuatu yang pernah ia lakukan."

​Kai mengumpulkan sisa-sisa terakhir dari Haki Penulis-nya, fokus pada Luffy dan seluruh takdir Wano.

​[HAKI PENULIS: FINAL ANCHOR ACT]

​Fokus: Monkey D. Luffy (Haki & Tekad) dan Kaido (Kelemahan Fisik).

​Intervensi: Tuliskan 'Insting Kebangkitan Terakhir' pada Luffy dan 'Kelelahan Fatal' pada Kaido, mengikatkan kemenangan pada kekuatan 'Tekad Murni' Luffy.

​Di atap, Kaido melancarkan serangan Haki terakhirnya. Luffy, yang sudah di ambang batas kesadaran, tiba-tiba merasakan gelombang energi baru. Tekadnya untuk menjadi Raja Bajak Laut meledak.

​Luffy mengaktifkan Gear Fifth (Bentuk barunya yang didorong oleh Haki), kekuatan puncak yang belum pernah terlihat.

​"GOMU GOMU NO... BAJINGAN PENUH WARNA! (Gomu Gomu no Bajrang Gun!)"

​Kaido, yang kelelahan karena pertarungan yang panjang dan gangguan strategis Kai, tidak bisa menahan pukulan raksasa yang diperkuat Haki Raja Luffy yang baru.

​Luffy menang. Kaido, dalam wujud naganya, jatuh dari Onigashima, mendarat di dasar Wano.

​ Epilog dan Konfirmasi

​Di lantai bawah, saat ledakan Haki terakhir dari atap mereda, Law menatap Kai.

​"Selesai?" tanya Law.

​Saat itu, Zoro kembali, memegang pedang Wado Ichimonji yang berlumuran darah.

​"Aku memotong ular itu. Kepalanya sudah putus," kata Zoro, sambil tersenyum puas.

​Kai tersenyum lega. Tugasnya selesai.

​[SISTEM]: [KEMENANGAN KLIMAKS TERKUNCI] Yonko Kaido dan Shogun Orochi telah dikalahkan. Misi Penulis Plot telah selesai.

​Wano bebas. Aliansi telah menang. Kai berhasil menuliskan akhir dari busur cerita yang paling menantang.

Dimana musuh datang lagi?

More Chapters