WebNovels

Chapter 144 - BAB 135 : DISTRAKSI PEDRO

Pedro sebagai pengalih perhatian utama (Plot A) dan kemudian alihkan fokus ke Tim Cermin (Plot B) saat mereka mengeksekusi rencana pembebasan Luffy.

Distraksi Pedro

​Saat Kai berhasil memposisikan Mont-d'Or di depan gerbang Penjara Buku, Pedro si Jagua meluncurkan operasinya di sisi lain kastil. Pedro memiliki satu tujuan: menciptakan kekacauan yang akan menarik perhatian Komandan Kemanisan lainnya.

​Pedro, dengan Haki yang kuat dan kecepatan Mink-nya, menyelinap ke ruang penyimpanan logistik. Ia tahu bahwa salah satu cara terbaik untuk mengganggu pertahanan Big Mom adalah dengan memotong sumber daya mereka yang paling berharga.

​Pedro meledakkan gudang makanan, menciptakan ledakan raksasa yang tidak hanya menghancurkan pasokan logistik, tetapi juga menarik perhatian para Perwira Tertinggi yang paling cepat bereaksi.

​[SISTEM]: [Peringatan] Pedro menarik Perwira Katakuri dan Smoothie. Pengalih perhatian utama berhasil.

​Di seluruh kastil, alarm berbunyi keras. Seluruh fokus pertahanan Big Mom, termasuk Katakuri yang tadinya mengejar celah kecil, kini beralih ke ledakan di sektor penyimpanan.

​ Serangan Balik Tim Cermin Keluar

​Dengan perhatian kastil yang terfokus pada Pedro, panggung telah diatur untuk serangan Tim Cermin di area Penjara Buku.

​Mont-d'Or, yang bingung antara ancaman tikus api, pemotongan gerbang, dan ledakan Pedro, kini berdiri tepat di depan cermin tempat Nami dan Chopper (dalam wujud Brain Point) bersiap. Brook sudah memiliki kuncinya.

​Tiba-tiba, Nami dan Chopper melompat keluar dari cermin di belakang Mont-d'Or.

​"SEKARANG!" teriak Nami.

​Nami langsung menyerang. Ia menggunakan tongkat cuacanya untuk memanggil awan petir kecil, menjebak Mont-d'Or..

​"THUNDER TRAP!"

​Mont-d'Or, yang sama sekali tidak siap diserang dari belakang, kaget dan tersengat listrik. Kuncinya telah dicuri oleh Brook melalui cermin, dan kini ia diserang oleh dua anggota Topi Jerami yang seharusnya berada di Dunia Cermin.

​Pembebasan Luffy

​Kai melompat dari persembunyiannya.

"Cepat, Nami! Kunci ada di tangan Brook!"

​Brook, yang kini juga keluar dari cermin, melemparkan kunci yang dicuri ke arah Nami.

​Nami bergegas ke gerbang Penjara Buku. Meskipun tubuh Luffy terperangkap dalam buku, Kai tahu di mana letak buku Luffy. Nami menggunakan kuncinya dan membuka gerbang baja.

​Luffy, yang masih terikat dan dipenjara dalam buku, merasakan kebebasan. Dengan dorongan plot dari Anchor Plot Kai yang menyebabkannya masih dalam mode "marah yang fokus," Luffy melepaskan Haki-nya.

​"AKHIRNYA!" teriak Luffy.

​Luffy segera keluar dari buku, masih marah dan siap bertarung. Ia memandang Nami, Chopper, Brook, dan Kai.

​"Kalian terlambat!" gerutu Luffy, tetapi matanya bersinar karena lega.

​"Maaf, Luffy!" kata Nami. "Sekarang kita harus keluar!"

​Dengan Mont-d'Or yang lumpuh akibat sengatan listrik, Tim Cermin telah berhasil membebaskan Luffy. Mereka kini memiliki salinan Road Poneglyph dan sedang melarikan diri, tetapi mereka harus melalui kastil yang kini sepenuhnya siaga karena aksi Pedro.

​Luffy telah dibebaskan.

​Reuni dengan Sanji Tim penyelamat bergegas menuju lokasi Pesta Teh untuk mencari Sanji.

​Pertarungan Pelarian: Luffy, Kai, dan tim melawan Perwira Tinggi Big Mom (seperti Katakuri) saat mereka melarikan diri.

Tim penyelamat saat mereka berjuang melarikan diri dari kastil, di mana Luffy akhirnya berhadapan dengan salah satu musuh terkuat di wilayah Yonko.

​Setelah Luffy dibebaskan, tim penyelamat (Luffy, Nami, Chopper, Brook, dan Kai) harus melarikan diri dari Kastil Whole Cake.

Alarm berbunyi di mana-mana, dan seluruh Komandan Manisan Big Mom bergegas kembali dari distraksi yang diciptakan Pedro.

​"Kita harus keluar dari gerbang ini!" teriak Nami.

​Saat tim bergegas melalui lorong-lorong yang terbuat dari permen keras, mereka berhadapan langsung dengan sosok yang paling ditakuti: Charlotte Katakuri, putra kedua Big Mom, pengguna Mochi Mochi no Mi, dan pengguna Foresight Haki (Haki Observasi Tingkat Tinggi).

​"Cukup sudah permainannya," kata Katakuri, dengan suara tenang. Wajahnya yang ditutupi syal terlihat dingin. "Aku sudah melihat masa depanmu: Kau akan kembali ditangkap, Bajak Laut Topi Jerami."

​[SISTEM]: [Peringatan Keras] Katakuri telah melihat masa depan.

Perlu intervensi plot yang mengubah masa depan!

Menabrak Garis Takdir

​Kai tahu dia tidak bisa mengubah hasil pertarungan; Luffy harus kalah dalam pertempuran pertama ini untuk memajukan Haki-nya.

Namun, ia bisa mengubah kondisi penangkapan Luffy.

​Katakuri melihat Luffy akan ditangkap, tapi dia tidak melihat bagaimana. Aku harus membuat penangkapan ini terjadi di tempat yang akan memicu rencana pelarian kedua (Dunia Cermin).

​Saat Katakuri melancarkan serangan Mochi pertamanya, Kai mengaktifkan Haki Penulis-nya, fokus pada Katakuri dan lingkungan.

​[HAKI PENULIS: ANCHOR PLOT PERMANEN]

​Fokus: Charlotte Katakuri & Lingkungan Sekitar.

​Intervensi Tuliskan 'Insting Taktis yang Salah' pada Katakuri: Dia harus memancing Luffy ke area di mana cermin lebih banyak.

​Katakuri, yang biasanya sangat tepat, tiba-tiba merasa terdorong untuk membawa pertarungan ke area lain.

​"Lorong ini terlalu sempit," gumam Katakuri. "Aku akan membawamu ke Ruangan Kaca."

​Katakuri menggunakan Mochi untuk menarik Luffy ke ruangan besar yang penuh dengan cermin, tempat ia akan lebih mudah memojokkan Luffy.

​"Luffy! Itu jebakan!" teriak Nami.

​Luffy, yang marah dan tidak peduli dengan strategi, tetap menyerang Katakuri. Pertarungan itu brutal. Luffy tidak bisa menyentuh Katakuri, yang dengan mudah menghindari semua serangannya berkat Foresight Haki.

​Katakuri mengakhiri pertarungan dengan pukulan Mochi yang telak, menjatuhkan Luffy.

​"Sudah berakhir," kata Katakuri, mendekati Luffy yang tak berdaya.

​Saat Katakuri bersiap untuk mengikatnya, Kai berteriak kepada Chopper dan Nami.

​"Sekarang! Ke dalam cermin!"

​Chopper, yang sudah siap, menggunakan kemampuannya untuk bersembunyi. Nami segera menunjuk ke cermin di ruangan itu.

​"Katakuri! Kau tidak akan pernah menangkap kami!" teriak Nami.

​Nami dan Chopper melompat ke cermin, kembali ke Dunia Cermin.

Brook juga melompat, menyusul.

​Katakuri menoleh. Dia tidak melihat masa depan di mana tim penyelamat melarikan diri melalui cermin.

​Luffy, yang sudah dipukuli habis-habisan, masih menantang Katakuri.

​"Aku akan kembali! Aku akan mengalahkanmu!" teriak Luffy.

​Katakuri menyeringai. "Aku akan menunggumu."

​Katakuri akhirnya mengikat Luffy dengan Mochi dan membawanya pergi. Penangkapan berhasil, tetapi Kai telah mengubah syarat-syaratnya:

​Luffy ditangkap, tetapi kini memiliki motivasi baru (mengalahkan Katakuri).

​Tim Penyelamat (Nami, Chopper, Brook) berhasil melarikan diri ke Dunia Cermin, tempat mereka bisa bersembunyi dan mengorganisir serangan balik.

​Kai, yang bersembunyi di balik cermin kecil, segera menggunakan Haki Penulis-nya untuk menghubungi tim di Dunia Cermin.

​"Nami! Pertarungan pertama selesai! Kalian harus memanfaatkan Dunia Cermin untuk membuat kekacauan di Pesta Teh! Aku akan mencari Sanji! Kita bertemu di lokasi pernikahan!"

​Meskipun Luffy ditangkap, tim penyelamat berhasil melakukan pelarian strategis.

Mengorganisir serangan dari Dunia Cermin.

​Misi Luffy Bertemu dengan sekutu penjara rahasia (Jimbei/Germa) dan melarikan diri lagi.

​ Pada Misi Kai (mencari Sanji) atau Misi Tim Cermin (mengorganisir kekacauan)?

Kai dalam misi yang paling emosional dan penting: menemukan Sanji dan meyakinkannya untuk kembali, sebuah tugas yang memerlukan lebih dari sekadar manipulasi plot, tetapi juga pemahaman karakter yang mendalam.

Menemukan Koki yang Menghilang

​Setelah berhasil mengamankan pelarian tim ke Dunia Cermin, Kai menyelinap keluar dari Ruangan Kaca. Ia kini harus bergerak cepat dan sendirian. Misinya adalah menemukan Sanji Vinsmoke, yang keberadaannya terselubung misteri di tengah persiapan pernikahan.

​Sanji menyembunyikan masalahnya sendiri, dan itu adalah lubang plot yang harus aku selesaikan, pikir Kai. Aku harus menembus pertahanan emosionalnya.

​Kai tahu bahwa Sanji akan diisolasi di area keluarga Vinsmoke dan akan menderita di bawah tekanan keluarganya. Menggunakan penyamaran 'Pelayan Dapur yang Kelelahan', Kai bergerak ke area sayap utara kastil.

​Ia menemukan Sanji berdiri di balkon mewah, merokok sendirian, wajahnya tampak suram dan penuh konflik.

​Kai mendekat dengan hati-hati.

​"Sanji-san?" panggil Kai pelan.

​Sanji tersentak. Dia memutar tubuhnya, terkejut melihat anggota kru yang seharusnya berada di laut.

​"Kai?! Apa yang kau lakukan di sini?! Kau tidak seharusnya ada di sini!" desis Sanji, matanya memancarkan amarah dan keputusasaan.

​Sanji segera mencoba mendorong Kai pergi, khawatir Kai akan ditangkap.

​"Pergilah! Bajak Laut Topi Jerami tidak ada hubungannya dengan masalahku!" kata Sanji keras. "Aku sudah memutuskannya! Aku akan menikah! Kalian semua harus segera pergi dari sini!"

​"Luffy ditangkap, Sanji-san," ujar Kai, menatap matanya. "Dia ditangkap karena mencarimu. Dan Nami, Chopper, dan Brook, mereka semua mempertaruhkan nyawa mereka demi dirimu."

​"ITU BUKAN MASALAHKU!" teriak Sanji. "Aku sudah bilang, aku bukan lagi bagian dari kru itu! Aku adalah Vinsmoke! Aku akan menikah! Biarkan aku menghilang! Kalian semua harus kembali ke kapal!"

​Kai tahu bahwa di balik amarah Sanji, ada rasa sakit dan pengorbanan yang disembunyikan. Ini bukan saatnya menggunakan Haki Penulis untuk memaksa Sanji; ini adalah saatnya menggunakan logika karakter untuk menghancurkan pertahanan emosionalnya.

​"Sanji-san, kau tidak bisa berbohong pada dirimu sendiri," kata Kai, lembut tapi tegas. "Kau adalah koki yang memasak untuk krumu sendiri.

Ketika Luffy lapar, kau yang memasak. Ketika Nami membutuhkan perlindungan, kau yang melompat. Dan ketika seorang wanita meminta bantuan, kau tidak pernah menolak."

​Kai maju selangkah.

"Jika kau benar-benar ingin pergi, tunjukkan padaku satu saja alasan di mana kau bisa meninggalkan Luffy, selain dari ancaman terhadap nyawa krumu.

Kau pikir kami akan pergi? Tidak. Luffy akan bertarung melawan Big Mom hanya karena kau yang memasak untuknya!"

​Kata-kata itu menyentuh inti penderitaan Sanji. Air mata menggenang di matanya. Dia melihat ke belakang, ke arah Istana yang di dalamnya terdapat ayah dan saudara-saudaranya, dan ancaman dari Big Mom.

​"Mereka..." suara Sanji tercekat. "Mereka mengancam akan membunuh ayah angkatku, Zeff. Jika aku tidak menikah, mereka akan mengirim Bajak Laut untuk menghancurkan Baratie! Aku tidak punya pilihan!"

​Gotcha. Alasan utama terungkap.

​Kai mengangguk. "Kami tahu tentang Zeff. Kami tahu tentang janji ini. Tapi kau tidak perlu melakukannya sendiri. Kau mencoba mengorbankan diri, tetapi kau lupa satu hal: Kru Topi Jerami tidak pernah meninggalkan siapa pun. Kami akan menghadapi Big Mom, dan kami akan menyelamatkan Zeff bersamamu."

​Kai mengulurkan tangannya.

​"Kami datang untuk membawamu pulang, Sanji-san. Bukan sebagai Vinsmoke, tapi sebagai koki dan salah satu kru Raja Bajak Laut di masa depan. Beri tahu kami kelemahan Big Mom.

Kami butuh bantuanmu."

​Sanji melihat tangan Kai, lalu ke langit. Pertarungan internalnya berakhir. Dia mengusap matanya.

​"Baik," kata Sanji, suaranya kembali dipenuhi tekad. "Aku akan membantumu. Aku tahu satu-satunya hal yang bisa membuat Big Mom gila dan mengacaukan Pesta Tehnya: Kue Pengantinnya."

​Sanji kini sepenuhnya kembali ke aliansi, tetapi dengan misi baru: menghancurkan Pesta Teh dengan cara yang paling tidak terduga.

​Misi Kai berhasil Sanji telah kembali ke aliansi.

​Pengorganisasian Serangan: Kai, Sanji, dan Tim Cermin merencanakan serangan mendadak di Pesta Teh.

​Misteri Penjara Luffy bertemu dengan sekutu tak terduga (Jimbei/Germa) di Penjara Buku.

More Chapters