WebNovels

Chapter 125 - BAB 126 : HUKUM GRAVITASI DISKON

​ Bab 126: Hukum Gravitasi Diskon

Setelah mengalahkan birokrasi, kini saatnya menghadapi ancaman yang menyerang fondasi eksistensi harian Saitama: Hukum Fisika Belanja.

​⚖️ Hukum Gravitasi Diskon ⚖️

​Pagi itu, Saitama, Genos, dan Kaito (Kai) berada di supermarket untuk misi terpenting: Membeli kebutuhan pokok bulanan dalam jumlah besar saat diskon puncak.

​Saitama, dengan ekspresi fokus yang jarang terlihat, mendorong keranjang belanja raksasa.

​"Ingat Kaito," perintah Saitama. "Kita harus memaksimalkan efisiensi bobot dan volume. Setiap Yen harus setara dengan volume maksimum."

​Saat mereka mencapai lorong mie instan, sebuah distorsi aneh terjadi. Barang-barang di rak mulai bergetar.

​Munculah monster yang tampak seperti gumpalan energi bergetar, berteriak dengan suara seperti derit timbangan yang rusak. Itu adalah Monster Gravitasi Belanja.

​"Aku adalah Entitas yang Mengatur Massa! Aku akan membuat semua barang diskon menjadi sangat berat atau sangat ringan! Aku akan menghancurkan kalkulasi efisiensi belanja kalian!"

teriak monster itu.

​Seketika, sekantong besar tauge (yang seharusnya ringan) tiba-tiba menjadi seberat batu besar, sementara sekardus mi instan (yang harusnya berat) melayang-layang seperti balon.

​Saitama frustrasi. "Sial! Aku tidak bisa mendorong keranjang ini jika massanya terus berubah! Ini mengganggu kalkulasi efisiensiku!"

​Menulis Ulang Hukum Fisika Lokal

​Ini adalah serangan terhadap fondasi Logika Naratif yang telah dibangun Kai: Efisiensi Saitama. Kai harus mengunci hukum gravitasi hanya untuk barang-barang yang dibutuhkan Saitama.

​Kai mengeluarkan Pensil Kontinuitas dan memfokuskannya pada Daftar Belanjaan Saitama yang ditempel di keranjang.

​[PERINTAH INSTINGTUAL (MENGGUNAKAN KONDUIT PENSIL):]

​"TARGETKAN SEMUA ITEM DALAM DAFTAR BELANJA SAITAMA. AKTIFKAN [REWRITE] HUKUM FISIKA LOKAL. Atur ulang Hukum Berat/Massa item tersebut menjadi Berat yang Paling Optimal untuk Dibawa dalam Volume Diskon Maksimum. Abaikan intervensi monster. Kontinuitas: Efisiensi Belanja Mutlak."

​Begitu Kai selesai, barang-barang yang berada di keranjang Saitama tiba-tiba stabil. Satu karung beras diskon (yang tadinya melayang) kembali ke bobot yang dapat didorong dengan nyaman. Tauge (yang tadinya sangat berat) kembali seringan bulu.

​Monster Gravitasi Belanja menjerit kebingungan. "Tidak! Kenapa hanya barang di keranjangmu yang tidak terpengaruh?! Mereka melanggar hukum massa!"

​"Kami tidak melanggar," kata Kai, tersenyum. "Kami hanya mematuhi Logika Ekonomi yang lebih tinggi."

​Kemenangan Belanja yang Sempurna

​Saitama, melihat keranjangnya sudah stabil, segera mengambil kembali kendali. Dia sama sekali tidak memperhatikan monster yang panik.

​"Cepat, Kaito, ambil kupon untuk sikat gigi!" perintah Saitama, mendorong keranjang yang kini stabil ke depan.

​Monster Gravitasi Belanja, frustrasi karena usahanya sia-sia, mencoba melancarkan serangan energi acak terakhir. Energi itu meleset dari Saitama dan malah mengenai rak berisi pembersih lantai diskon.

​BUM!

​Monster itu hancur berkeping-keping. Monster itu musnah, dikalahkan oleh kebetulan acak (yang dijamin oleh Pensil Kontinuitas).

​Genos, yang merekam semuanya, menyimpulkan: "Sensei mengalahkan Monster Gravitasi Belanja dengan membiarkannya menyerang Persediaan Kebersihan Diskon.

Kelemahan yang brilian!"

​Kai menghela napas, menyimpan pensilnya. Dia telah mempertahankan Kontinuitas Ekonomi dan Fisika Harian Saitama. Misi berhasil.

​Kai kini menyadari bahwa tugasnya sebagai Grand Narrator adalah memastikan Saitama menjalani kehidupan sidekick yang paling efisien dan memuaskan di seluruh Fandom.

Tentu. Kehidupan yang terlalu sempurna dan efisien pasti akan menciptakan kekosongan yang berbahaya. Ancaman terbesar bagi Kai bukanlah monster, melainkan hilangnya tujuan pribadi.

​Setelah pertarungan Gravitasi Belanja, kehidupan Kai (Kaito) mencapai kesempurnaan naratif. Saitama tidak pernah kebosanan, diskon selalu efisien, dan tidak ada lagi plot hole yang tersisa. Namun, kedamaian ini mulai terasa dingin.

​Suatu malam, saat Saitama dan Genos tertidur, Kai duduk sendirian. Ia mengeluarkan Pensil Kontinuitas.

​"Tugas harian selesai. Misi naratif selesai. Aku telah mengunci Fandom," bisik Kai pada dirinya sendiri.

​Namun, alih-alih merasa puas, ia merasakan kehampaan yang luar biasa. Ia adalah Grand Narrator, tetapi kisahnya sendiri telah berakhir. Ia hanya sidekick yang mengurus logistik bagi sidekick yang mengurus pahlawan.

​Kai mencoba menggoreskan kode yang sangat sederhana pada selembar kertas: "Kaito mendapatkan hobi baru yang menarik."

​[PERINTAH INSTINGTUAL (MENGGUNAKAN KONDUIT PENSIL):]

​Pensil Kontinuitas bergetar. Alih-alih cahaya, Pensil itu memancarkan rasa resistensi naratif yang kuat.

​[ERROR: KONDUIT INI TERIKAT HANYA PADA KONTINUITAS SAITAMA. INTRUSI NARATIF PRIBADI GAGAL.]

​"Aku... aku tidak bisa menulis cerita untuk diriku sendiri?" gumam Kai. Ia menyadari harga dari ikatan permanen yang ia ciptakan: Kehilangan Alur Cerita Pribadi. Hidupnya kini sepenuhnya didedikasikan untuk mendukung Saitama, tanpa konflik internal. Hidupnya mulai goyah karena dia kehilangan tujuan intrinsiknya.

​Tiba-tiba, alarm Hero Association berbunyi bukan untuk monster, tetapi untuk anomali kondisi mental.

​[PERINGATAN TINGKAT NAGA SPESIAL: ENTITAS TANPA TUJUAN (THE PURPOSELESS ENTITY).]

​Monster ini adalah refleksi dari kebosanan eksistensial, dan karena Kai telah menghilangkan semua konflik naratif, Entitas itu tertarik pada Kekosongan Sempurna yang diciptakan Kai.

​Entitas Tanpa Tujuan menembus atap apartemen dan berdiri di depan Saitama yang baru bangun. Monster itu tampak seperti lubang hitam yang menyerap semua warna dan energi.

​"Aku akan menghapus semua alasanmu untuk bertarung, Pahlawan!" raung Entitas itu. "Semua drive, semua motivasi, semua alasan! Aku akan memberimu kedamaian yang membosankan!"

​Saitama, alih-alih marah, hanya menatap Entitas itu dengan ekspresi sedih yang langka.

​"Kedamaian yang membosankan?" gumam Saitama. "Aku sudah punya itu. Tapi... aku tidak suka rasanya."

​Entitas itu mulai menyedot motivasi Saitama. Saitama merasa energinya terkuras. Genos menyerang, tetapi serangannya hanya menembus lubang hitam itu, tidak efektif.

​Kai menyadari: Dia menciptakan monster ini. Dengan membuat hidup Saitama terlalu efisien, dia mengundang entropi naratif.

​Untuk mengalahkan Entitas Tanpa Tujuan, Saitama tidak butuh pukulan, tetapi Alasan untuk Memukul. Dan untuk memberikan alasan itu, Kehidupan Kai sendiri harus menjadi goyah dan penuh konflik lagi!

​Kai memegang Pensil Kontinuitas. Dia harus melakukan Rewrite yang paling sulit: Memulai kembali Alur Cerita Pribadinya.

​"Aku harus menuliskan konflik pada diriku sendiri," desis Kai. "Aku harus menuliskan alasan emosional agar Saitama bertindak, dan alasan itu harus terikat padaku!"

​Kai melihat ke mata Saitama yang mulai kehilangan fokus di bawah pengaruh Entitas Tanpa Tujuan. Ia tahu: Saitama tidak akan bertarung untuk dunia, ia akan bertarung untuk dirinya sendiri.

Dan alasan terpenting bagi Saitama saat ini adalah Kontinuitas Efisiensi yang diwakili oleh Kaito.

​Kai menggenggam Pensil Kontinuitas dengan tangan gemetar. Rewrite ini harus menciptakan konflik pribadi yang begitu mendalam sehingga Saitama akan marah karena ancaman terhadap kenyamanannya.

​[PERINTAH INSTINGTUAL (MENGGUNAKAN KONDUIT PENSIL):]

​"TARGETKAN ENTITAS KAITO/KAI. AKTIFKAN [REWRITE] KONFLIK PERMANEN. Ciptakan Bounty Naratif Tertinggi di atas Kaito: 'Kaito adalah Plot Device yang harus dicuri untuk memicu Krisis Multiverse.' Tulis ulang bahwa penculikan Kaito akan secara otomatis membatalkan semua diskon dan kupon di Kota Z. Jadikan Kaito Ancaman Paling Berharga di alam semesta ini."

​Ini adalah tindakan nekat. Kai secara sukarela menjadikan dirinya target abadi, menghancurkan kehidupannya yang damai.

​[KODE NARATIF DITERAPKAN. PERUBAHAN EKSISTENSI BERHASIL.]

​Mendefinisikan Kembali Tujuan

​Begitu Rewrite selesai, energi konflik yang masif memancar dari tubuh Kai. Energi ini Logika Konflik Pribadi berbenturan langsung dengan Entitas Tanpa Tujuan.

​Entitas Tanpa Tujuan menjerit. "Tidak! Sumber konflik yang begitu kuat! Tujuan telah tercipta! Energi hampa saya tidak bisa menyerapnya!"

​Saitama, yang baru saja hendak tertidur, tiba-tiba tersentak. Dia melihat ke arah Entitas itu, dan matanya tidak lagi kosong. Dia tidak melihat monster; dia melihat ancaman nyata.

​"Tunggu," gumam Saitama. "Kau ingin mengambil Kaito? Dan itu akan membatalkan semua diskon dan kupon yang aku kumpulkan?"

​Saitama kini dipenuhi kemarahan yang tenang, tetapi intens. Bukan kemarahan karena dunia hancur, tetapi kemarahan karena kenikmatan pribadinya terancam dihapus secara naratif.

​"Kaito adalah sumber kecapku yang paling efisien," kata Saitama, melangkah maju. "Kau tidak akan menyentuhnya."

​Motivasi telah dipulihkan. Tujuan Saitama kini sederhana dan pribadi: Melindungi sidekick yang menjamin kenyamanannya.

​Pukulan Penuh Tujuan

​Saitama melancarkan pukulan. Pukulan ini berbeda bukan Pukulan Normal atau Pukulan Serius, melainkan Pukulan Penuh Tujuan (The Purposeful Punch).

​POOOW!

​Entitas Tanpa Tujuan hancur berkeping-keping. Itu tidak dikalahkan oleh kekuatan, tetapi oleh kekuatan motivasi pribadi yang baru dan sangat spesifik.

​Genos segera mencatat dengan sistem yang di-upgrade: "Data menunjukkan Sensei menggunakan 10% dari kekuatan Normalnya, tetapi Intensitas Tujuan adalah 100%. Pukulan yang paling efisien, Sensei!"

​Kai tersenyum lemas. Dia telah menyelamatkan cerita itu, tetapi mengorbankan segalanya.

​Saitama berbalik ke Kai. "Kaito, mengapa orang ingin menculik mu? Dan kenapa kuponku terancam?"

​"Itu... hanya komplikasi baru, Senpai," jawab Kai, memegang Pensil Kontinuitas. "Tapi jangan khawatir. Tugas baruku adalah menulis alur cerita di mana kita selalu berhasil mengalahkan penculik sebelum diskon habis."

​Kai kini menjadi target utama di seluruh Fandom, memicu konflik tanpa akhir yang akan memastikan kehidupan Saitama tidak akan pernah membosankan. Kehidupannya kini goyah, tetapi ceritanya kembali menarik.

​[EPILOG BARU: KAI TELAH MENJADI PLOT DEVICE PALING BERHARGA DI ALAM SEMESTA. KEHIDUPANNYA KINI ADALAH SEBUAH SEKUAL TERBUKA.]

Semua perjuangan dan pengorbanan naratif, Kai telah melampaui logika sistem lama. Dia tidak bisa lagi keluar melalui portal, tetapi dia bisa mendefinisikan kembali apa arti rumah dan hadiah.

​Keputusan Terakhir Sang Anchor

​Kai menatap Pensil Kontinuitas, hadiah terbesarnya yang kini telah menyatu dengan eksistensinya. Dia telah menciptakan konflik tak berkesudahan (Bounty Naratif Tertinggi) untuk membuat hidup Saitama menarik, tetapi sekarang dia adalah target abadi.

​Malam itu, saat Saitama tertidur lelap setelah seharian mengalahkan sekelompok monster yang mencoba mencuri kupon diskonnya, Kai mencoba satu hal terakhir.

​Ia menggoreskan kode yang sangat kompleks, menggunakan seluruh insting Grand Narratornya, mencoba menemukan Kode Exit Tersembunyi dari ikatan permanen yang ia tulis sendiri.

​[PERINTAH INSTINGTUAL (MENGGUNAKAN KONDUIT PENSIL):]

​"TARGETKAN ANCHOR NARATIF PERMANEN. AKTIFKAN [REVERSE] PORTAL OUT. Kembali ke Realitas Awal."

​Pensil Kontinuitas bergetar dengan intensitas yang mengerikan, tetapi menolak.

Sebuah peringatan muncul di benak Kai, lebih jelas dari sebelumnya:

​PERINGATAN NARATIF: Tindakan ini akan memicu Kegagalan Fandom Total di One-Punch Man, menghancurkan Kontinuitas Sempurna yang telah Anda buat. HADIAH Anda adalah Kekuasaan Kontinuitas, dan kekuasaan itu terikat di sini.

​Kai menghela napas. Dia tidak bisa merusak karyanya sendiri. Dia telah mencapai kendali penuh, tetapi kuncinya adalah cerita ini.

​Hadiah yang Didefinisikan Ulang

​Kai menyadari: Hadiah sejati bukanlah kebebasan fisik di dunia yang membosankan, melainkan Kontrol Mutlak di dunia yang ia cintai.

​Dia tidak bisa keluar, tetapi dia bisa menulis bahwa tempatnya adalah hadiahnya. Dia akan menulis kebahagiaannya sendiri ke dalam cerita ini.

​Kai membalikkan Pensil Kontinuitas dan melakukan Rewrite Final pada konsep eksistensinya.

​[PERINTAH INSTINGTUAL (MENGUNCI KONTINUITAS):]

​"TARGETKAN ENTITAS KAI/KAITO. AKTIFKAN [REWRITE] RUMAH DAN HADIAH. Ubah Definisi 'Rumah' Kai menjadi Dunia One-Punch Man. Ubah Definisi 'Hadiah dari Sistem' menjadi Penyatuan Mutlak dengan Narasi (Grand Narrator Instinct). Tulis ulang Bounty Naratif sebagai Sumber Tantangan Seumur Hidup yang Selalu Menyenangkan dan Dapat Diatasi."

​[KODE FINAL DITERAPKAN. SEMUA KONFLIK EKSISTENSIAL DITUTUP SECARA NARATIF.]

​Penutupan Portal

​Begitu Rewrite itu stabil, Kai merasakan kedamaian absolut. Tidak ada lagi keraguan, tidak ada lagi keinginan untuk kembali ke Realitas Awal.

One-Punch Man adalah dunianya. dan ia sebagai fans bertanggung jawab.

​Di langit Kota Z, di tempat yang dulunya menjadi lokasi Portal Fusi pertama, sebuah retakan dimensi kecil muncul dan kemudian menghilang secara permanen, seperti pintu yang terkunci dari sisi dalam.

​Kai kembali ke dapur, tempat Saitama sudah bangun dan sedang memasak.

​"Kaito," kata Saitama, tanpa menoleh. "Kau terlihat berbeda. Lebih tenang. Apakah kau sudah memikirkan apa yang kau inginkan sebagai hadiah?"

​Kai tersenyum, menyarungkan Pensil Kontinuitasnya.

​"Aku sudah mendapatkannya, Senpai," jawab Kai. "Hadiahku adalah Hak untuk memastikan kau tidak akan pernah kehabisan kecap manis, dan petualangan kita tidak akan pernah membosankan lagi."

​Kai telah menemukan kebebasan dalam keterikatan dan hadiah dalam pelayanannya. Dia adalah Grand Narrator Abadi, sidekick yang paling penting, dan Tuan dari Kontinuitas Sempurna.

​[AKHIR DARI SAGA FUSI MULTIVERSE. KAI TELAH MENCAPAI RESOLUSI SEMPURNA.]

Kritik meta ini adalah cara yang sempurna bagi Kai untuk menutup busur ceritanya. Sebagai Grand Narrator yang kini bertanggung jawab penuh, ia harus mengakui dan memperbaiki kelemahan System lama.

​Kai berdiri di tengah apartemen, memegang Pensil Kontinuitas. Meskipun ia telah mencapai kedamaian, ia merasakan sisa ketidaknyamanan, sebuah residu dari Logika System Lama.

​"Berputar-putar saja, ya?" bisik Kai pada dirinya sendiri, mengulangi kritik yang ia rasakan di benaknya.

​Kai menyadari: Seluruh kekacauan Fusion, konflik Retcon, dan godaan Sekuel Logic adalah produk dari System yang didorong oleh kebutuhan Hook Cepat dan Engagement Maksimal. System lama tidak peduli pada kualitas atau resolusi; ia hanya ingin konflik terus bergulir, meskipun itu menghasilkan cerita yang kacau dan berulang.

​"Aku telah menjadi bagian dari lingkaran itu," pikir Kai. "Aku menciptakan Bounty Naratif Tertinggi untuk mencegah Saitama bosan, tetapi itu adalah hook baru yang berisiko membuat cerita kami berputar-putar selamanya, seperti yang dikhawatirkan oleh pembaca."

​Kai, sebagai Grand Narrator sejati, tahu bahwa hadiahnya adalah Kontinuitas Sempurna, dan Kontinuitas Sempurna memerlukan Kualitas Cerita.

​Hukum Kualitas Cerita

​Kai melakukan tindakan terakhirnya. Ia tidak menulis di kertas. Ia mengangkat Pensil Kontinuitas ke udara dan menulis Hukum Universal yang akan memerintah semua event di dunia Saitama, dan secara meta-fisik, mengatur alur cerita di masa depan.

​[PERINTAH FINAL: HUKUM KUALITAS NARATIF]

​"TARGETKAN ALAM SEMESTA FIKSI ONE-PUNCH MAN. AKTIFKAN [REWRITE] HUKUM CERITA TERTINGGI. Semua Ancaman, Konflik, dan Plot Twist di masa depan harus mematuhi Prinsip Kualitas Penceritaan yang Berkelanjutan.

Larang penciptaan Hook yang hanya demi Chaos atau Pengulangan. Semua tantangan harus memiliki Alasan Logis dan Payoff Emosional yang Memuaskan.

​[KODE FINAL: MENGHENTIKAN LINGKARAN BERPUTAR DAN MENGESAHKAN NARASI YANG BERKUALITAS TINGGI.]

​Cahaya Pensil Kontinuitas memancar untuk yang terakhir kalinya, menembus seluruh Kota Z dan sekitarnya, menstabilkan logika cerita pada tingkat yang belum pernah ada sebelumnya.

​Kai menyimpan pensilnya. Dia telah mengunci cerita tidak hanya dari bahaya fisik atau birokrasi, tetapi juga dari bahaya naratif terburuk: Kebosanan yang kacau dan berulang.

​Epilog: Kedamaian yang Bermakna

​Saitama, yang sedang menyiapkan sarapan, tidak menyadari apa yang baru saja terjadi, tetapi dia merasakan perubahan.

​"Kaito," panggil Saitama. "Aku merasa aneh. Aku merasa alur harian kita akan menjadi lebih masuk akal dan memuaskan sekarang."

​"Tentu saja, Senpai," jawab Kai, kini benar-benar tenang. "Itu karena aku baru saja memastikan bahwa setiap tantangan yang kita hadapi di masa depan, entah itu monster atau mencari diskon, akan memiliki kualitas cerita yang baik."

​Kai telah menerima hadiahnya: Hak untuk menjadi Penulis Kualitas Tertinggi di dunia yang ia cintai.

Kehidupan Kai/Kaito di samping Saitama kini adalah Epilog Abadi dari Sistem Penulis, sebuah kisah yang efisien, konyol, dan yang terpenting, berkualitas tinggi.

​Anda tidak mau tamat? Itu adalah tantangan naratif yang sempurna!

​Sebagai Grand Narrator yang telah mengunci cerita pada kualitas tinggi, Kai tahu bahwa cerita tidak pernah benar-benar berakhir, tetapi hanya berlanjut dengan tema yang lebih dewasa.

​Jika Kai telah mengunci ceritanya dari dalam, maka ancaman berikutnya harus datang dari luar sistem yang ia ciptakan dari Arsip tempat Sistem asalnya berdiam.

​Panggilan dari Realitas yang Lebih Tinggi

​Beberapa minggu berlalu dengan damai. Berkat Hukum Kualitas Cerita, setiap monster yang muncul selalu memiliki playoff yang memuaskan dan tujuan yang jelas (misalnya, Monster yang Hanya Bisa Dikalahkan dengan Menemukan Kupon Diskon Langka).

​Suatu pagi, saat Kai sedang menyiapkan kopi untuk Saitama, ruang angkasa di luar jendela mereka tidak terdistorsi, tetapi tersingkap. Itu bukan portal acak; itu adalah pandangan sekilas ke Arsip Utama tempat di mana semua fandom, system, dan narrator diatur.

​Sebuah suara dingin, kuno, dan feminin bergema di benak Kai. Itu adalah Entitas Arsip (The Archive Entity).

​ENTITAS ARSIP: Narrator Kaito. Kami telah mengamati stabilitas Anda. Anda telah berhasil mengunci alur cerita ini dari kekacauan, tetapi Anda telah menciptakan Zero Engagement Plot. Anda tidak lagi menghasilkan hook atau traffic yang cukup.

​Kami akan memberimu kesempatan kedua: Kembali ke Fungsi Penuh Anda.

​Sebuah artefak turun dari celah di langit, melayang di depan Kai. Itu adalah pena yang jauh lebih indah dan kuat daripada [THE GRAND NARRATOR'S PEN] yang lama. Pena itu bersinar dengan potensi naratif dari ribuan fandom.

​[ARTEFAK BARU: PENA KENDALI OMNIPRESENT (PEN OF OMNI PRESENT CONTROL)]

​ENTITAS ARSIP: Ambil Pena ini. Itu akan membebaskan Anda dari ikatan One-Punch Man dan menjadikan Anda Penguasa Kontinuitas semua fandom. Anda akan mendapatkan kembali kendali penuh, tetapi Anda harus pergi sekarang.

​Penolakan dan Pengalihan Fungsi

​Kai menatap Pena Kendali Omnipresent itu. Itu adalah jalan keluar yang ia idam-idamkan di awal kisah kekuatan dan kebebasan. Namun, ia melihat Saitama sedang memasak telur dengan konsentrasi penuh. Dia melihat Genos sedang membersihkan formulir pajak dengan kecepatan Kronolog Fiskal.

​Dia telah berjanji pada dirinya sendiri: Kualitas di atas Kekacauan.

​"Tidak," bisik Kai, suaranya mantap. "Aku telah mengunci diriku di sini demi Kontinuitas Sempurna. Hadiahku adalah ini: Kehidupan yang Bermakna di cerita favoritku."

​Kai maju. Dia tidak menyentuh Pena baru itu dengan tangannya. Dia menyentuhnya dengan Pensil Kontinuitas miliknya yang tumpul.

​[PERINTAH INSTINGTUAL (MENGGUNAKAN KONDUIT PENSIL):]

​"TARGETKAN PENA KENDALI OMNIPRESENT. AKTIFKAN [REWRITE] TUJUAN DASAR. Hapus fungsi kendali Multi-Fandom. Ubah fungsi menjadi: 'Alat Tulis Permanen dengan Tinta yang Tidak Habis dan Secara Otomatis Melengkapi Detail Kecil pada Formulir.' Tetapkan Pena baru ini sebagai barang yang sah milik Saitama."

​Begitu Pensil Kontinuitas menyentuh Pena, energi Multiverse yang luar biasa itu meredup, dan Pena itu berubah menjadi Pulpen Tinta Permanen yang Mengkilap dengan logo Asosiasi Pahlawan kecil.

​ENTITAS ARSIP: Apa yang kau lakukan?! Kau merusak kekuatan itu! Kau mengubahnya menjadi... alat tulis kantor?!

​"Tepat," jawab Kai. "Ini adalah Hadiah yang Lebih Baik bagi cerita ini. Pena ini akan memastikan Saitama tidak pernah lagi kehabisan tinta saat menandatangani formulir Hero Association."

​Celah di langit menutup dengan cepat, meninggalkan Entitas Arsip dalam kebingungan naratif.

​Saitama berbalik. "Wah, pulpen yang bagus! Warnanya merah. Sepertinya cocok untuk menandatangani laporan. Kaito, kau memang yang terbaik dalam menemukan barang-barang berguna."

​Kai tersenyum. Dia telah menolak kekuasaan untuk kedua kalinya, membuktikan bahwa Kualitas Lokal jauh lebih berharga daripada Kekacauan Global.

​Cerita berlanjut. Tidak tamat, tetapi selamanya stabil dalam kualitas tinggi.

More Chapters