WebNovels

Chapter 3 - 3. pandangan pertama

°°°°

"Hah..." Zephyr menghela napas panjang, lelah. Ia duduk di ayunan di pinggir rumah, memandang sekilas kolam renang yang luas. Pikirannya melayang. Dia ada di mana? Papa dan Mama pasti khawatir.

Nyx keluar dari rumah. "Kamu ngapain di sini? Nggak masuk?"

Zephyr bertanya: "Iya, bentar lagi. Aku mau tanya, ini di mana?"

"Ini Planet Geimverur, tempat tinggal spesies kami." Jawab nyx

Zephyr Mata membulat menatap bingung ke nyx"Hah? Apa itu Alien?" Walaupun tidak tahu ini dimana tapi ia tahu bahasa yang disebut oleh nýx. Dia seorang jenius dalam bahasa apapun ia bisa bicara berbahasa 15 bahasa, dalam pikiran ia pernah mendengar ucapan nýx dari kamus bahasanya.

Nyx: "Bukan 'alien', tapi 'Àlīęn'. Itu sebutan informal."

Zephyr: "Àlien... OMG!" Ia berdiri tiba-tiba, suaranya cukup keras sehingga menarik perhatian yang lain. NYX mendengar itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Beckett bergegas keluar dan bertanya kepada Zephyr. "Zephyr, kamu kenapaa? Kenapa teriak teriak?"

Ardie berbisik ke Nyx, "Lo ngapain anak orang sampai teriak-teriak gitu?" Nyx mengangkat bahu tak tahu. "Hanya bilang dia di Planet Àlīęn. Salahku?"

Arlan: "Dia salah sebut nama planet kita? 'Àlīęn' itu hanya sebutan orang luar menyebut nama planet kita, menyamakan planet mereka dengan planet orang lain." Mendengar mereka sudah muak, dan mengatakan mereka sudah muak orang orang di luar disana, sangat keras kepala.

"Betul. Nama resminya Geimverur." Ujar nyx memilih nama lain dari planet Nya

"Oh, sama aja sih." Ujar Zephyr Keras kepala, mereka semua hanya menghela nafas berat.

"Nggak sama. Cara penyebutannya beda dan satu lagi itu nama kota Seberangnya." Nyx mengangkat sebelah alisnya.

Ardie: "Àlīęn itu panggilan akrabnya. Nama planet kita sebenarnya Geimverur. Selain manusia, ada spesies lain di sini."

"Oh satu lagi seberang juga banyak makanan yum yum"

Ketiga teman Zephyr saling berpandangan. Beneran alien? batin mereka.

Zephyr: "Selain manusia, ada makhluk lain di Geimverur?"

Beckett penasaran akan dunia luar ini, "Makhluk lain? Maksudnya?"

Kata ardie "Kami nggak bisa kasih tau langsung. Itu privasi."

" Ih, nggak seru. Nggak mau kasih tau." Zephyr kecewa karena tidak mau memberitahu nya.

Zephyr tampak ragu-ragu, lalu bertanya, "Em... di dunia ini... ada duyung nggak, ya?"

Beckett dan Kayla tertawa lepas. Beckett tertawa paling keras. "Bro, kamu nggak sehari-hari baca novel duyung, ya? Jangan terlalu banyak khayalan!"

Zephyr: "Ya, siapa tahu kan, kayak di novel-novel yang aku baca."

Ardie : (Mata berbinar) "Kamu suka duyung?"

Zephyr: "Iya."

Ardie: "Woa, keren banget!"

Beckett: "Dia itu, gila banget sama duyung." Beckett mengingat betapa terobsesinya Zephyr dengan duyung.

"Tapi itu cuma menjelaskan tidak merinci juga"

"??"

"Karena Zephyr suka makhluk yang tampan atau cantik wajah saja." Mendengar itu Zephyr mengibaskan rambutnya dengan penuh gaya, pede.

Elys (Siul) menatap kearah nýx yang sedang memakai wajah datar "bagus.."

"Ach, Belum tentu! Zephyr nggak tahu kalau alien itu wajah berwarna hijau..."

"Kata siapa? Kau meledek kami ya!"

"Nggak. siapa yang meledek kalian, aku hanya bilang alien bukan tempat kalian."

"Juga itu alien di televisi kami, alien nya memberikan ciri khas alien yang kulitnya berwarna hijau hehehe" kekeh Beckett sembari menutup mulutnya.

"Beckett! Jangan sebut hijau terus ya. Membuat ku merinding tahu mendengar nya." Mendengar itu Zephyr menghentikan kebiasaan bicarakan hijau karena dia benci warna hijau.

"Aku tahu." Tidak membicarakan tentang warna hijau membuat mengenang kembali masa lalu kelam.

Trauma melihat warna hijau itu, terdengar membuat orang tertawa. Sangat tidak cocok seorang laki-laki besar seperti Zephyr.

Masa lalu kelam nya Zephyr, ia tahu.

Zephyr pernah menceritakan mengapa ia sangat tidak suka hijau.

Pertama, ketika Zephyr berumur 6 tahun

ia pernah melihat ular hijau banyak di hutan yang mau menggigit kaki nya. Beruntung nya Zephyr ditolong oleh pendaki gunung.

Kedua, waktu berumur 10 tahun. Zephyr yang akan ulang tahun melakukan pesta dirumah. Tapi itu tidak pernah menjadi hari bahagia nya. Nggak tahu siapa yang memberi kan ide itu, memberikan balon warna hijau dan kue ulang tahun berhijau Dengan rasa matcha.

Yang tadi nya suka menjadi tak suka.

"Ah sangat tidak bagus." Gumam Arlan memikirkan mendengar kalau Zephyr tak menyukai hijau, ia memikirkan tentang warna ekor panjang temannya itu sangat berwarna hijau.

Sekarang tak ada menyukai sepupunya yang ekor panjang berwarna hijau seperti alien hehehehe. Mendengar itu ia menahan gemetar dibahu nya untuk tetap tenang menjaga imagenya.

"Sebenarnya ada duyung yang kamu cerita kan."

"Apa? Sungguh?"

"Benar, di planet spesies lain," Kata bangga Arlan tanpa sadar membocorkan rahasia yang tadinya privasi.

"Arlan." Datar nyx

"Udah terlanjur bicara sih, seru bergosip Dengan Beckett. Tidak seperti kalian bertiga terutama kamu, nýx." Nyengir kuda arlan membuat elys mendengar ucapan nya itu pengen sekali membanting tubuhnya ke tanah. Ardie mendengar ucapan nya itu menggeleng kepala.

Walaupun ia suka bergosip, tapi Ardie tak terlalu menyukai gosip karena tak mau menjadi bahan gosip. Tapi tidak dengan Arlan begitu cerewet seperti ibu yang menawar sembako dipasar.

"Waaaaaa bener kah jadi kalian apa?" Semangat Zephyr mulai tinggi, menujuk wajah bulat penasaran.

"Apa ya..." Pura pura memikirkan, árlan senang akan hobi Zephyr teman barunya.

More Chapters