WebNovels

Chapter 2 - 2. merman

Disebuah tempat lain, terdapat sekelompok orang dihutan dan salah satu nya ada yang berbaring didanau dengan ekor panjang seperti ikan yang cantik.

Warna ekor yang menarik membuat orang terpukau dengan kecantikan nya, wajah tampan dan putih tanpa sebenang pakaian.

"Elis, kenapa Lo ikut kita sih." Kata Ardie yang duduk di bebatuan.

"Yeh gue juga ogah ikut kalian kalau bukan Tante lexa." Jawab sinis Elis yang rupa wajah begitu cantik belahan dada begitu menonjol dengan tinggi badan begitu memukau dari para wanita lain.

"Lo makan apaan sih Elis tinggi bener Lo, kalau bukan buah dada Lo, orang ngira Lo laki laki tinggi" kata Arlan yang berdiri disampingnya sejajar dengan perempuan itu.

"Lo tahu nggak, Elis itu... Beda" bisik Andie kenapa Arlan

"Beda gimana?"

"Rahasia. Nanti juga ketahuan." Kemudian nýx muncul dan mengkonfirmasi hal tersebut dengan lebih halus.

"....."

"..."

"Udahlah rahasiaan Mulu disini."

"Tapi itu ketika sedang birahi saja ya, kalau hari bisa itu masih berlubang." Kata elys sambil senyum seringai kearah mereka berdua, Arlan dan Ardie.

"Aaaaaaaaaaa" teriak, seram dibenak mereka berdua, Arlan dan Ardie.

Walaupun mereka tahu dari orang tua nya mereka, tapi tidak pernah mendengar dari mulut orang nya, bukan itu saja mereka bertanya kenapa dia mau bermain sama laki laki bukan perempuan.

Dan jawaban nya apa..

Karena dia itu bukan perempuan atau laki-laki, sebagian perempuan dan sebagainya laki-laki.

Terutama ia juga tidak begitu tertarik sama laki laki hanya main untuk disuruh sama tantenya karena takut anaknya dan lainnya membuat masalah.

Ketika mereka tertawa dan beristirahat sejenak...

Tiba tiba mereka mendengar suara kecil minta tolong tapi tidak begitu jelas jadi semua untuk berhenti berbicara.

"Tolong"

"Tolong"

"Astaga, ada orang! Kayaknya mereka butuh bantuan." Kata Arlan

Semua memiliki pendengaran tajam, dan mengikuti suara yang minta tolong itu.

"Itu siapa?" Mereka menemukan seorang wanita yang berpakaian pantai? Sedang berbaring di tempat hutan ini? Dan sebelahnya seorang anak kecil.

"Mereka human? Bukan spesies seperti kita, kenapa mereka disini harus nya kan dibumi." Kata Arlan

"Apa mereka ibu dan anak yang tersesat?" Lanjut Ardie

"Tidak mungkin bodoh, lihat wanita manusia ini masih muda." Jawab balik Arlan

"Kalian ini jangan ribut deh, kenapa pada gak mau nolongin sih malah mengobrol." Kesal elis sembari menggendong wanita yang dari tadi tidak di tolongin oleh kedua teman laknatnya. Seorang laki-laki tak berguna.

"Tolong...teman saya... Dibawah... Terjebak.." Kata wanita itu Kayla yang sudah menyelesaikan ucapannya, langsung pingsan di pelukan hangat elis.

"Oke jangan khawatir nanti sama teman ku menolong teman temanmu." Kata elis menatap wajah Kayla yang sudah menutup matanya.

"Woy Asep bawain anak kecil itu kerumah Tante lexa"

"Bapak gue Lo sebut sebut, gue punya nama Cok" kata Ardie mengangkat anak kecil yang ditanah tergeletak begitu banyak darah basah di tangan nya.

"Nyx.." sebelum berkata elys.

"Yah." tanpa banyak basa-basi ia pergi kebawah agak curam, dengan Arlan mengambil tali yang ia sering bawa di tas nya untuk menggelantung diatas pohon.

Nyx bisa mengeluarkan aura yang menakutkan, makhluk aneh itu mundur dengan ketakutan, dan Zephyr serta Beckett terlihat tercengang.

farðu vondar verur þú borðar ekki þennan veika mann...Ljót andlit....farðu..farðu

Mereka berdua terpesona oleh suara orang didepan mereka, membuat mereka baru saja makhluk itu sudah pergi.

"Hey, apa kalian gak mau keatas." Ucapan datar tanpa emosi.

Mereka berdua, Zephyr dan Beckett menuju kearah orang asing yang begitu tinggi, dan berjalan kearah orang itu, harus naik pakai tali keatas.

Beckett yang pertama sampai, ia melihat seorang laki-laki berdiri didekat pohon.

Beckett menatap orang itu begitu tinggi seperti orang yang dibawah tadi menolong mereka , ia merasakan aura kuat dari orang itu.

Beckett ia yang tinggi kalah total dengan mereka berdua, dan baru sadar ia bukan tempat tinggalnya.

"Zephyr!" Panggil Beckett ketika melihat temannya, Zephyr yang lelah fisik menopang lututnya.

"Huh...ya?"

"Kita..."

"Kalian ntar dulu ngobrol nya teman kalian dan anak kecil itu dibawa kerumah oleh kami karena terluka." Kata Arlan

"Apa terluka.." Kata Beckett suaranya tercetak di tenggorokan.

Ia berjalan mengikuti mereka berdua, ia dan Beckett hanya berjalan keluar dari hutan perlahan menuju kearah sebuah rumah besar.

Walaupun ia sangat lelah tapi ia khawatir dengan temannya dan adek Beckett yang masih kecil.

Ketika mereka sampai rumah itu, dan menyuruh masuk ke dalam ruangan tamu kata laki laki asing yang menolong mereka. didalam selain teman mereka ada 3 orang lain.

Ada sebuah kasur besar di Tamu Salah satu perempuan paruh baya sekilas mirip orang yang memegang tali dipohon, sedang mengobati Kayla dan adiknya Beckett yang terluka.

Beckett menatap kosong ke depan dan duduk di tempat duduk didekat kasur.

"Asher.."

"Zephyr... adikku terluka" tangis seduh Beckett, menatap Zephyr wajah sedih.

"Gak mati kan adik gue...aduh" Zephyr memberikan pukulan di bahunya agak keras.

"Beckett jangan bercanda, adik kau masih hidup!"

"Oh ya" Beckett mereda sedih nya, melihat adeknya masih pingsan.

"Makasih sudah menolong kami" kata Zephyr

"Nak, kalian baik-baik saja? Maaf ibu lancang kepada kalian kami boleh tahu kalian dari mana?dan Ceritakan apa yang terjadi sampai terluka?" Tanya seorang wanita paruh baya yang duduk didekat Kayla baru saja mengobati luka Kayla.

"Kami lagi liburan, Bu, terus tiba-tiba... Gelap, terus ada makhluk aneh..." kata Zephyr dan saat itu Beckett menangis terdengar memburu semua orang kaget termasuk Zephyr.

"tenang, nak. Semua akan baik-baik saja." Kata Bu lexa Menepuk pundak Beckett dengan simpatik kepada sosok disebelah nya.

"Huhuhuhu Zephyr apa kita bisa pulang?" Kata Beckett.

"Kita tak tahu dimana ini!"

"Beckett jangan menangis kau seperti anak kecil." Kesal Zephyr ditambah malu melihat temannya menyusut air di hidung nya, dia merasakan seolah Beckett anak kecil lima tahun. Beckett juga masih kuat menangis ketika tidak makan 2 hari.

Ia mendengar suara cegukan, ia tahu Beckett sekarang lagi emosional karena perjalanan ini membuat dia menangis tanpa sebab.

"Nak jangan menangis, apa kamu mau ini?" Tanya Bu lexa memberikan air dan makanan kepada Beckett.

Aduh malu banget Zephyr ini melihat temannya seperti anak kecil setelah nangis ia berhenti ketika dikasih makanan.

"Makasih ya Tante" mengambil air untuk menghilangkan dahaganya, dan menyuruh Zephyr untuk duduk disebelah nya. Nomor satu, makanan dulu baru lanjut nangis nanti' pikir Beckett

"Panggil aja Bu lexa nak"

"Baiklah Bu lexa, makasih sudah menolong kami"

"Tidak apa-apa, ini juga anak dan temannya ibu sudah kalian"

"Kalian bukan orang sini ya?" Tanya salah satu laki laki paruh baya yang sekilas berdiri disamping yang dipanggil Bu lexa.

"Ya bukan paman, kami juga gak tahu sekarang ada dimana." Karena tidak disebutkan kejadian kronologi detail nya, semua orang hanya menebak secara acak.

Sudah beberapa jam mereka berdua perlahan dan duduk dari kasur yang ditidurinya.

"Kalian disini dulu ya, kami akan pergi dulu" melihat mereka berkumpul bersama, mereka secara kompak berterima kasih karena memberikan tempat teduh untuk mereka.

"Gak apa-apa, oh ya kalau butuh apa apa bilang."

"kamu bisa panggil anak ibu atau mereka berempat." Ujar Bu lexa menujuk kearah sosok empat orang tinggi itu, mereka sontak melihat mereka.

Walaupun Bu lexa terlihat tinggi ia hanya sejajar dengan Beckett tapi tidak dengan anaknya.

Terutama Zephyr lebih kecil dari teman temannya lain membuat dia kecil, dia hanya seukuran tempat di bawah dada mereka. Dan oh ya Kayla dia hanya beda 2 cm lebih pendek dari nya.

Anak kecil seperti Asher berukuran di paha mereka, orang orang dunia ini. Dan yang mau tahu Asher itu tinggi nya 167 cm, yang termasuk tinggi di kota mereka, Asher merumur 14 tahun.

Setelah orang tua pergi, yang tersisa mereka anak muda.

"Hei kenalin nama saya elys, ini si Arlan, Ardie dan nýx." Kata elys menghilangkan canggung diantara mereka, sambil menujuk satu persatu mereka bertiga, mereka mengerti.

"Salam kenal juga, saya Beckett dan ini Zephyr sama Kayla." Kata Beckett

"Ini adik laki-laki mu? Siapa namanya?" Tanya elys menujuk kearah anak kecil yang berbaring di kasur.

"Asher." Ujar Asher yang melihat saudara laki-laki nya terlihat pucat diwajahnya.

"Zephyr, mau kemana?" Tanya Kayla melihat Zephyr menopang kaki nya keluar dari ruangan.

"Aku mau keluar dulu, sebentar."

Disaat Zephyr pergi semua orang melanjutkan obrolan, tiba tiba suara membuat orang terdiam.

"Kalian tidak ada penasaran kepada kami?"

°°°

Lanjut...

More Chapters