Bab 1 – Pertemuan yang Salah
Malam itu hujan turun deras. Di bawah payung hitamnya, Alena berjalan cepat melewati trotoar yang sepi. Dia baru saja pulang lembur dari kantor, dan pikirannya penuh dengan tumpukan pekerjaan.Tanpa sengaja, sebuah mobil hitam berhenti di depannya. Kaca jendela terbuka, memperlihatkan seorang pria tampan dengan tatapan tajam."Perlu tumpangan?" suaranya rendah namun berwibawa.Alena menggeleng, tapi pria itu turun dan memayunginya."Aku Raka," ucapnya sambil tersenyum tipis.Entah kenapa, senyum itu membuat jantung Alena berdetak lebih cepat… namun juga memberi rasa takut yang sulit dijelaskan.
Bab 2 – Pesona yang Memabukkan
Sejak malam itu, Raka mulai sering muncul di kehidupan Alena—mengirimkan bunga, menunggu di depan kantor, bahkan mengajak makan malam di restoran mahal.Alena awalnya ragu, tapi pesona Raka terlalu kuat. Dia seakan hipnotis, melupakan logika demi merasakan perhatian yang Raka berikan.Namun, di balik tatapan hangat itu, tersimpan sesuatu yang dingin… beracun.
Bab 3 – Cinta atau Perangkap
Suatu malam, Alena menemukan luka di lengan Raka. Saat dia bertanya, Raka hanya menjawab,"Kadang, untuk melindungi orang yang kita cintai… kita harus mengotori tangan."Kata-kata itu membuat Alena merinding, tapi hatinya sudah terlanjur terikat.Raka mulai mengatur hidupnya—melarang bertemu teman, mengontrol telepon, bahkan menentukan pakaian yang harus dia kenakan.
Bab 4 – Racun yang Menyebar
Alena mulai kehilangan dirinya sendiri. Senyum yang dulu ceria kini tergantikan dengan tatapan kosong.Namun setiap kali ingin pergi, Raka selalu datang dengan pelukan hangat dan kata-kata manis:"Aku hanya takut kehilanganmu."Itu seperti racun—perlahan mematikan, tapi membuat candu.
Bab 5 – Kebenaran yang Tersembunyi
Suatu hari, Alena menemukan berkas di meja Raka. Foto-foto dirinya yang diambil diam-diam, bukti transfer uang ke orang misterius, dan berita kriminal yang mengaitkan Raka dengan sindikat gelap.Darahnya membeku. Lelaki yang dia cintai… adalah ancaman terbesar dalam hidupnya.
Bab 6 – Keputusan Terberat
Alena mencoba kabur. Malam itu, dia memesan taksi online dan berlari sejauh mungkin.Namun, tak sampai sejam, Raka sudah menunggunya di depan apartemen."Aku bilang kan, kamu nggak bisa lari dariku."Air mata Alena jatuh, sadar bahwa cinta ini sudah menjadi jerat mematikan.