Di tengah kehampaan antarbintang, umat manusia terancam punah oleh serbuan makhluk kegelapan yang dikenal sebagai Voidspawn — entitas mengerikan yang lahir dari celah dimensi yang tak dikenal. Planet demi planet runtuh, koloni antariksa berubah jadi abu, dan harapan mulai lenyap dari jagat raya.

Namun, dari reruntuhan dunia lama, bangkit seorang penjelajah muda bernama Lied Rayrate. Berbekal tekad dan misteri masa lalu yang terlupakan, ia berkelana ke seluruh penjuru galaksi untuk mencari "cahaya kebiruan" — energi asing yang disebut-sebut sebagai kunci terakhir untuk menyelamatkan semesta.

Apa yang ia temukan bukan sekadar cahaya... melainkan sebuah mecha legendaris: TERRA, entitas raksasa yang hanya bisa diaktifkan oleh jiwa yang terpilih. Bersama Terra, Lied menjadi pilot terakhir dalam perang melawan kehancuran.

Namun di balik kekuatan besar itu, tersembunyi rahasia kelam: Terra bukan buatan manusia, dan Voidspawn bukan sekadar musuh biasa. Keduanya terhubung oleh sejarah yang telah dilupakan alam semesta.

Kini, dengan waktu yang terus menipis dan dunia yang terus hancur, Lied harus menentukan takdirnya — apakah menjadi penyelamat... atau menjadi awal dari bencana baru.

By book cover.

Bukan sekadar ledakan fisik—tapi naratif, menghancurkan logika yang ada di dalam Ketedral Retak.


Langit-langitnya terbalik, lantai menjadi langit, dan tinta mengalir seperti sungai terbalik yang memanjat dinding.


Eidvar mundur selangkah, matanya menyipit.


> "Kau benar-benar memilih menolak penawaranku, Lied? Maka kau akan menanggungnya!"


Namun retakan yang dibuka Lied saat menolak tawaran itu ternyata tidak terkendali—bahkan Eidvar pun tersedot dalam pusaran narasi yang ia sendiri tulis.


Potongan cerita, fragmen masa lalu, dan kemungkinan masa depan berputar di sekeliling mereka.


Terra-∞ muncul—namun bentuknya tidak stabil. Setiap gerakan menghasilkan ratusan versi dirinya yang bergerak dengan waktu berbeda.


Satu Terra meninju tinta raksasa, satu lagi menangkis panah narasi, dan satu lagi menghilang sebelum menyentuh target.


Kael dan Elira berusaha menyesuaikan diri.


Kael memanfaatkan distorsi untuk menyerang dari arah yang mustahil, sedangkan Elira memanipulasi cahaya retakan untuk melindungi Lied.


Di tengah kekacauan, Lied melihat seseorang berdiri di atas pilar tinta yang menjulang.


Namun versi ini berwajah dingin, penuh keyakinan, mengenakan mantel putih dan memegang pedang cahaya.


> "Aku adalah kau… versi yang menerima tawaran Eidvar. Aku penyelamat tanpa keraguan. Apa yang bisa kau lakukan tanpaku?"


Pertarungan mereka bukan sekadar fisik, melainkan saling serang dengan potongan naskah—kata-kata yang menjadi senjata, dialog yang bisa menghapus lawan dari cerita.


Saat pertarungan memuncak, Lied menggabungkan semua versi Terra-∞ yang terpecah menjadi satu.


Cahaya biru kebiruan memancar, memotong tinta pekat yang menutup seluruh ruang.


Eidvar tertarik mundur, memekik, "Ini belum selesai! Narasi ini milikku!" sebelum terlempar ke luar dimensi Fraktura.


Ruang mulai runtuh, dan mereka hanya punya satu pilihan: melompat ke retakan terakhir yang tersisa.


Chapter 58 - Overbreak Fraktura