WebNovels

Chapter 5 - Bab 5: Penguasa Keheningan dan Badai yang Datang

Sephiroth tidak menjalani "kehidupan sehari-hari" dalam arti konvensional. Baginya, setiap detik adalah meditasi, setiap langkah adalah penegasan kekuasaan. Ia tidak makan atau tidur seperti makhluk biasa; tubuhnya, yang kini sepenuhnya termanifestasi sebagai ikon keagungan dan kengerian, tidak memerlukan kebutuhan fana tersebut. Konsumsinya adalah energi Lifestream dan aura gelap yang ia serap dari alam, memberinya kekuatan yang tak terbatas.

Rutinitasnya adalah pengembaraan abadi. Ia akan menghabiskan waktu berjam-jam, kadang berhari-hari, berdiri di puncak gunung tertinggi, mengamati hamparan hutan dan ngarai di bawahnya. Dari sana, pandangan mata peraknya yang tajam bisa menembus kabut, melampaui mil, memantau pergerakan klan-klan Lycan yang kini bergerak lebih hati-hati, atau memecah belah komunitas vampir yang bersembunyi di gua-gua dalam. Ia adalah penguasa keheningan, kehadirannya memancarkan aura dingin yang membuat alam di sekitarnya pun terasa sunyi.

Ketika ia tidak mengamati, Sephiroth akan menghabiskan waktu untuk memperdalam kekuatannya. Ia akan melatih Masamune, gerakannya begitu cepat hingga hanya menyisakan jejak perak di udara. Ia akan bereksperimen dengan kekuatan Materia-nya, yang semakin canggih. Ia bisa memanggil badai energi gelap, menciptakan ilusi yang realistis, atau bahkan memanipulasi gravitasi di area kecil. Ini bukan lagi sekadar trik; ini adalah penguasaan elemen-elemen fundamental alam. Ia juga mulai mempelajari lebih dalam tentang struktur energi Darah Murni, meskipun ia belum sepenuhnya memahami batas-batasnya.

Namun, keberadaan Sephiroth tidak hanya tentang penguasaan diri. Kehadirannya yang terus-menerus di berbagai wilayah telah mengganggu keseimbangan kuno dunia ini. Puluhan ras, yang sebelumnya hidup dalam isolasi relatif atau konflik sporadis, kini merasakan tekanan yang sama. Bukan hanya vampir dan Lycan, tapi juga ras-ras minor yang lebih kecil dan tersembunyi—makhluk-makhluk elemental, spirit hutan, atau bahkan entitas yang lebih esoteris yang hidup berdampingan dengan alam.

Konflik mulai terjadi dalam skala yang lebih luas, meskipun lambat laun. Para pemimpin klan vampir yang lebih tua, yang telah melewati berabad-abad, mulai mengadakan pertemuan rahasia. Mereka merasakan adanya ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Siapa 'The One' ini?" geram seorang Elder vampir bernama Valerius, yang dulunya sangat kuat. "Dia telah memusnahkan klan-klan kuat dalam sekejap mata. Dia bukan vampir, bukan Lycan. Dia adalah... anomali."

"Apakah dia Noble?" tanya yang lain dengan nada ketakutan. "Aku tidak pernah merasakan kekuatan Noble seperti ini. Tidak ada Raja atau tetua yang memiliki aura kehancuran sepertinya."

Kepanikan menyebar di antara mereka. Beberapa mengusulkan untuk membentuk aliansi besar-besaran untuk menghadapinya. Namun, rasa saling tidak percaya di antara klan-klan vampir terlalu dalam. Alih-alih bersatu, mereka seringkali berakhir dengan pertempuran kecil di antara mereka sendiri, terdorong oleh ketakutan dan keinginan untuk mengamankan wilayah yang semakin terancam. Ini adalah konflik internal yang disebabkan oleh tekanan dari luar.

Di sisi lain, kawanan Lycan, yang secara instingtif lebih sederhana, mulai menunjukkan tanda-tanda organisasi primitif. Alpha-alpha terbesar mereka, yang dulunya sering berperang satu sama lain, kini lebih sering berburu secara berkelompok besar. Mereka belajar menghindari wilayah-wilayah yang dikenal sebagai "tanah terlarang" karena seringnya penampakan The One. Mereka mengembangkan pola migrasi baru, jauh dari jejak sang Pembantai, mengubah ekosistem dan memicu konflik dengan kelompok Lycan lain yang kebetulan bermigrasi ke wilayah yang sama.

Bahkan ras-ras minor yang tersembunyi pun mulai merasakan dampak kehadiran Sephiroth. Para Spirit Hutan menjadi gelisah, memancarkan aura ketakutan yang membuat vegetasi di beberapa area layu. Makhluk-makhluk elemental menjadi tidak stabil, memicu badai aneh atau gempa bumi kecil yang tidak biasa. Keseimbangan alam terganggu, dan ini adalah akibat langsung dari kekuatan Sephiroth yang terus-menerus memancar.

Sephiroth mengamati semua ini dengan minat. Ia melihat bagaimana ketakutan yang ia sebarkan memicu pergeseran kekuasaan dan konflik antar-ras. Ia melihat bagaimana keberadaannya membentuk ulang dinamika dunia. Ini adalah evolusi yang lambat, tetapi pasti. Ia adalah katalisator, kekuatan yang mendorong dunia ke arah perubahan yang tak terhindarkan.

Ia menyadari bahwa pada titik tertentu, pergeseran ini akan mencapai puncaknya. Entitas-entitas yang lebih kuat—Noble yang mulai terbangun, atau mungkin bahkan Raizel sendiri—akan mulai merasakan dan bereaksi terhadap kekacauan yang ia ciptakan. Badai yang datang adalah konsekuensi dari jejak kakinya, dan ia siap untuk menghadapinya.

Sephiroth tidak memiliki jadwal. Ia bergerak berdasarkan insting dan tujuan yang samar: dominasi. Ia ingin dunia ini tunduk pada kehendaknya, bukan melalui penaklukan langsung, tetapi melalui teror dan pemahaman. Ia ingin setiap makhluk, setiap ras, mengetahui bahwa ada satu entitas yang berada di atas mereka semua.

Dan dengan setiap bentrokan yang tak terhindarkan, setiap klan yang dilumpuhkan atau dimusnahkan, nama "The One Sang Pembantai" semakin tertulis dalam sejarah purba, menunggu waktu ketika ia akan melangkah keluar dari bayangan dan mengklaim takdir dunia ini sepenuhnya.

More Chapters