Seiring dengan bangkitnya generasi baru pahlawan, dunia bawah dan entitas jahat juga tidak tinggal diam. Merasakan adanya pergeseran kekuatan, dan terinspirasi oleh kekacauan temporal yang pernah terjadi, berbagai faksi penjahat super mulai berorganisasi dengan cara yang lebih terstruktur dan ambisius. Mereka bukan lagi hanya penjahat individual yang beraksi sendiri, melainkan sebuah jaringan yang bertujuan untuk menantang tidak hanya Justice League, tetapi juga tatanan global.
Legiun Kiamat Bangkitnya
Di balik layar, Lex Luthor, yang selalu selangkah lebih maju dan tak pernah menyerah pada obsesinya untuk mengalahkan Superman, melihat munculnya Young Justice sebagai kesempatan emas. Jika pahlawan berlipat ganda, maka penjahat juga harus. Dengan kecerdasannya yang licik dan kekayaan yang tak terbatas, ia mulai mengumpulkan tim penjahat super paling berbahaya di dunia, membentuk kembali dan memperkuat Legion of Doom. Tujuannya jelas: menghancurkan Justice League dan menegaskan dominasi mereka atas planet ini.
Anggota inti Legion of Doom ini meliputi:
Lex Luthor: Otak di balik Legion, seorang jenius jahat yang percaya bahwa ia adalah satu-satunya yang mampu membawa umat manusia menuju potensi sejatinya, setelah menyingkirkan "alien" seperti Superman.
Gorila Grodd: Seorang gorila telepati dan jenius dari Gorilla City, yang memiliki kebencian mendalam terhadap manusia dan ambisi untuk menguasai dunia.
Cheetah: Seorang arkeolog yang dikutuk dan kini memiliki kecepatan dan kekuatan seperti kucing besar, obsesinya adalah mengalahkan Wonder Woman dan membuktikan superioritasnya.
Manta Hitam: Musuh bebuyutan Aquaman, seorang teroris laut yang dilengkapi dengan suit berteknologi tinggi dan obsesi untuk menghancurkan Atlantis dan Aquaman secara pribadi.
Lampu Kilat Terbalik (Eobard Thawne): Meskipun kekuatannya sempat goyah pasca-krisis temporal, ia telah berhasil mendapatkan kembali kendalinya atas Negative Speed Force. Thawne bergabung dengan Legion bukan karena kesetiaan, melainkan karena ambisinya untuk menyiksa Barry Allen dan mengacaukan garis waktu secara permanen, memanfaatkan sumber daya Luthor untuk tujuan itu.
Sinestro: Mantan Green Lantern yang kini memimpin Korps Sinestro, menggunakan cincin kekuatan yang didorong oleh ketakutan. Ia melihat kekacauan di Bumi sebagai kesempatan untuk menyebarkan "ketertiban" melalui teror.
Mereka mulai melakukan serangkaian serangan terkoordinasi, tidak hanya untuk menciptakan kehancuran, tetapi juga untuk mengumpulkan sumber daya dan teknologi yang diperlukan untuk rencana jangka panjang Luthor.
Ancaman Tersembunyi dan Organisasi Jahat Lainnya
Selain Legion of Doom, beberapa organisasi dan individu jahat lainnya juga mulai menunjukkan taring mereka:
Kobra Terlahir Kembali: Organisasi teroris global yang bangkit dari puing-puing kekalahan sebelumnya, kini dipimpin oleh seorang pemimpin karismatik baru yang menggunakan sihir gelap dan teknologi canggih. Mereka menargetkan situs-situs bersejarah dan artefak kuno untuk memanggil kekuatan primordial.
Cahaya: Sebuah konspirasi bayangan yang lebih tua dan jauh lebih terorganisir, beroperasi di balik layar. Mereka adalah sekelompok manipulator jenius yang tujuan utamanya adalah mengendalikan evolusi meta-manusia dan arah umat manusia, tanpa campur tangan pahlawan atau intervensi alien. Mereka merekrut individu-individu kuat dan memiliki rencana yang berlangsung selama puluhan tahun.
Kultus yang Ghaib: Sebuah kelompok misterius yang memuja entitas kosmik kuno yang berusaha kembali ke dimensi ini. Mereka melakukan ritual aneh dan penculikan, yang menarik perhatian Martian Manhunter dan Doctor Fate (jika Doctor Fate hadir).
Tantangan Ganda
Kemunculan para penjahat super yang terorganisir ini, ditambah dengan hadirnya pahlawan dan sidekick yang lebih muda, menciptakan medan perang yang lebih kompleks. Justice League dan Young Justice kini harus menghadapi ancaman yang datang dari segala arah: dari dalam Bumi, dari bawah lautan, dari angkasa luar, bahkan dari garis waktu itu sendiri.
Elara Vance, di Aethel Tech, menjadi lebih penting dari sebelumnya. Ia harus mengidentifikasi setiap ancaman baru, membedakan motif mereka, dan membantu kedua Liga merumuskan strategi pertahanan yang efektif. Beban di pundaknya semakin berat, namun ia, seperti ayahnya, adalah seorang Vance, dan ia tidak akan menyerah.