WebNovels

Chapter 17 - Surat Untuk Ibu

Malam itu, bengkel sudah tutup. Rizal sudah pulang lebih dulu, sementara Rangga masih duduk sendiri di bangku kayu depan bengkel. Angin malam sejuk menyentuh kulitnya, membawa kenangan yang sudah lama ia simpan.

Di tangannya, sebuah kertas kosong dan pulpen. Sudah berhari-hari ia ingin menulis sesuatu. Dan malam ini… akhirnya ia mulai.

> **"Untuk Ibu,

Maaf ya Bu, Rangga belum pernah benar-benar bicara dari hati.

Dulu Rangga sering bikin Ibu kecewa. Bolos sekolah, ngelawan, bahkan pergi tanpa pamit. Rangga nggak ngerti waktu itu… cuma ngerasa marah, kesepian, dan bingung. Tapi sekarang, setelah Rangga belajar banyak di jalanan, di yayasan, dan di bengkel ini… Rangga paham.

Semua yang Ibu lakuin, itu karena sayang.

Maafin Rangga, Bu…

Sekarang Rangga lagi bangun bengkel kecil. Cita-cita Rangga dari kecil, akhirnya mulai ada bentuknya. Dan semua ini, gak akan terjadi kalau dulu Ibu gak doain Rangga.

Rangga cuma mau bilang…

Terima kasih, dan Rangga sayang banget sama Ibu.

Doain terus ya, Bu. Biar bengkel Rangga bisa jadi besar, dan bisa bahagiain Ibu suatu hari nanti."**

Air mata Rangga menetes, membasahi sudut kertas. Ia lipat surat itu pelan, lalu simpan di dalam dompet. Belum siap dikirim, tapi sudah lega rasanya.

Kadang, seseorang hanya butuh menulis, untuk menyembuhkan dirinya sendiri.

Malam itu, Rangga menatap langit. Hatinya terasa hangat. Ia merasa dekat sekali dengan ibunya… meski tak ada di hadapannya.

More Chapters