WebNovels

Chapter 23 - The Delay

Percobaan mesin waktu akhirnya dimulai. Para ilmuwan, teknisi, dan anggota dari berbagai divisi di markas Fortex berkumpul di ruang uji coba, sebuah aula besar dengan dinding transparan yang memisahkan ruang pengamatan dari perangkat mesin waktu. Ketegangan terasa di udara, tidak hanya di antara anggota Divisi Perjalanan Waktu tetapi juga di seluruh markas. Ini adalah momen yang telah mereka tunggu-tunggu selama bertahun-tahun—detik-detik bersejarah yang diharapkan membawa perubahan besar dalam pemahaman waktu.

Furqon dan Zafran berdiri di depan tim mereka, memantau layar holografik yang menampilkan berbagai parameter mesin waktu. Dr. Irzi memimpin dari podium teknis, memberi arahan dengan suara tegas namun tenang. Sementara itu, Dr. Jarir mengawasi situasi dari ruang observasi bersama para anggota Dewan Penghubung. Semua mata tertuju pada perangkat kecil berbentuk kubus di tengah ruangan uji coba—model pertama mesin waktu.

“Semua sistem menunjukkan stabil,” kata salah satu teknisi. Suaranya menggema di ruang yang penuh dengan keheningan. “Proses sinkronisasi selesai. Mesin siap diaktifkan.”

Dr. Irzi mengangguk. “Mulai percobaan tahap pertama. Aktifkan gelombang temporal.”

Furqon menekan tombol utama pada panel kontrol, memulai rangkaian pengaktifan mesin waktu. Kubus kecil itu mulai bersinar, memancarkan cahaya biru yang berdenyut-denyut, seolah-olah sedang bernapas. Namun, hanya beberapa detik setelah mesin diaktifkan, alarm tiba-tiba berbunyi. Layar holografik dipenuhi indikator merah, menunjukkan gangguan serius dalam sistem.

“Gelombang temporal tidak stabil!” teriak salah satu teknisi. “Kita kehilangan kontrol pada inti energi!”

“Apa yang terjadi?” tanya Zafran, suaranya tegas namun penuh kecemasan.

Dr. Irzi segera mengambil alih. “Matikan sistem! Segera!”

“Prosedur darurat diaktifkan,” kata Furqon, tangannya cepat menari di atas panel kontrol. Namun, saat sistem dimatikan, ledakan kecil terdengar dari mesin waktu. Cahaya biru memudar, dan ruangan kembali sunyi kecuali untuk suara napas lega dan detak alat pengukur yang menormalkan.

“Lapor,” perintah Dr. Irzi kepada tim teknis.

Salah satu teknisi menjawab dengan gugup, “Tidak ada kerusakan besar, tapi inti energi terlalu panas, dan ini mengganggu stabilitas gelombang temporal. Kita perlu waktu untuk memperbaiki masalah ini.”

Dr. Jarir melangkah ke podium, wajahnya tetap tenang meskipun situasinya jelas mengecewakan. “Dengan ini, percobaan hari ini dinyatakan ditunda. Kita tidak bisa mengambil risiko lebih jauh tanpa memastikan semuanya benar-benar aman.”

Furqon dan Zafran saling berpandangan. Mereka tahu betapa pentingnya percobaan ini bagi tim mereka dan juga bagi seluruh Fortex Intelligence. Namun, mereka juga memahami keputusan tersebut adalah yang terbaik untuk saat ini.

Di luar ruang uji coba, suasana di markas mulai surut dari ketegangan menjadi percakapan pelan tentang apa yang baru saja terjadi. Para anggota dari divisi lain perlahan meninggalkan tempat itu, sementara tim teknis tetap tinggal untuk mengevaluasi data.

“Setidaknya tidak ada yang terluka,” kata Zafran, mencoba menghibur.

Furqon mengangguk pelan. “Tapi ini berarti kita harus mulai lagi dari awal.”

Dr. Irzi mendekati mereka berdua, dengan clipboard digital di tangannya. “Saya tahu ini mengecewakan, tapi kita sudah mendapatkan data penting dari percobaan ini. Perbaikan akan segera dilakukan, dan kita akan mencoba lagi. Jangan kehilangan semangat.”

Furqon dan Zafran tersenyum kecil, meskipun ada rasa frustrasi yang tersisa. Mereka tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, tetapi mereka juga tahu bahwa setiap kegagalan adalah langkah maju menuju keberhasilan.

Seiring dengan berjalannya waktu, markas kembali ke rutinitas normal. Tim Divisi Perjalanan Waktu bekerja keras untuk memperbaiki sistem mesin waktu, sementara Furqon dan Zafran tetap berdedikasi, menantikan kesempatan berikutnya untuk membuktikan bahwa mereka mampu menaklukkan dimensi waktu.

More Chapters